Investasi

Ini Strategi Keuangan yang Bisa Bikin Duit Terus Mengalir setelah Pensiun

Kamis, 26 September 2024 | 08:20 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Ini Strategi Keuangan yang Bisa Bikin Duit Terus Mengalir setelah Pensiun

ILUSTRASI. Salah satu strategi paling terkenal untuk mengelola dana pensiun secara efektif adalah bucket strategy atau strategi keranjang. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


PERSONAL FINANCE - Memanfaatkan tabungan hasil jerih payah Anda secara maksimal sangat penting untuk menjalani kehidupan bebas stres pascapensiun. 

Menjaga simpanan juga sama pentingnya karena meningkatnya laju inflasi dan pengembalian yang relatif rendah dari opsi investasi berisiko rendah. 

Nah, salah satu strategi paling terkenal untuk mengelola dana pensiun secara efektif adalah ‘bucket strategy’ atau strategi keranjang.

Apa itu strategi keranjang?

Mengutip Money Control, strategi keranjang adalah membagi dana pensiun menjadi dua atau tiga bagian dan mengalokasikannya ke dalam beberapa keranjang investasi berdasarkan kebutuhan Anda.

Setiap keranjang memiliki profil risiko, jangka waktu, dan tujuan tertentu yang berbeda. 

“Strategi keranjang pada dasarnya adalah cara untuk menarik dan menghasilkan pendapatan dari dana pensiun Anda. Yang Anda lakukan dalam strategi keranjang adalah membagi dana pensiun Anda ke dalam beberapa keranjang dengan pendekatan risiko yang berbeda-beda,” kata Ravi Saraogi, salah satu pendiri Samasthiti Advisors.

Pendekatan keranjang merupakan gagasan guru perencanaan keuangan Harold Evensky pada tahun 1980-an.

Baca Juga: Tren Makan Tabungan Ganjal Simpanan di Bank

Karena setiap orang memiliki profil risiko dan serangkaian persyaratan yang unik, teknik yang paling banyak digunakan adalah strategi tiga keranjang. 

Dana tersebut dibagi secara proporsional di antara keranjang jangka pendek, keranjang jangka menengah, dan keranjang jangka panjang.

I. Keranjang jangka pendek

keranjang jangka pendek ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan arus kas rutin dan tak terduga Anda.

Tujuan: Likuiditas dan akses mudah.

Proporsi keranjang: Sekitar 10% dari dana pensiun dapat dimasukkan ke dalamnya. Jumlahnya harus setidaknya 8-12 kali dari pengeluaran bulanan Anda. Pendapatan lain termasuk pendapatan pensiun dan pendapatan penarikan sistematis dari reksa dana, dan lainnya akan disalurkan ke keranjang ini.

Jangka waktu: 0-3 tahun.

Tempat penempatan dana: Jumlahnya dapat ditaruh di rekening tabungan, reksa dana, dana likuid, dan dana pasar uang.

Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya

II. Keranjang jangka menengah

Keranjang jangka menengah ini dapat digunakan untuk memenuhi pengeluaran yang dapat terjadi dalam 4-8 tahun ke depan seperti perjalanan, uang muka, atau pra-penutupan pinjaman rumah.

Tujuan: Keamanan modal dan perolehan pendapatan.

Proporsi keranjang: Sekitar 30% dari dana pensiun dapat dialokasikan untuk keranjang ini.

Cakrawala waktu: 4-8 tahun

Tempat penempatan: Produk investasi yang dapat menghasilkan laba sambil melindungi modal termasuk reksa dana utang, deposito tetap bank dan korporasi, obligasi negara, dan lainnya.

Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah

III. Keranjang jangka panjang

Keranjang jangka panjang dimaksudkan untuk menghasilkan pengembalian yang mengalahkan inflasi dengan tujuan membangun kekayaan tanpa khawatir penarikan berkala.

Sasaran: Pertumbuhan modal.

Proporsi keranjang: Sekitar 60% dari dana pensiun dapat dimasukkan ke dalamnya.

Jangka waktu: 9 tahun dan lebih.

Tempat parkir: Beberapa opsi termasuk saham ekuitas, reksa dana ekuitas seperti dana berkapitalisasi besar, berkapitalisasi menengah, berkapitalisasi kecil, dan berkapitalisasi fleksibel, investasi emas termasuk obligasi emas negara, dan real estat.

Selanjutnya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksi Lebih Tinggi Tahun Depan, Ini Pendorongnya

Menarik Dibaca: Cara Shin Hyun Been Menghadapi Rasa Canggung di Cinderella at 2AM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru