Ini kiat berinvestasi bagi milenial agar bisa dapat cuan di masa pandemi

Jumat, 09 April 2021 | 19:07 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Ini kiat berinvestasi bagi milenial agar bisa dapat cuan di masa pandemi

ILUSTRASI. Ilustrasi investasi reksadana. KONTAN/Muradi/2020/03/10


INVESTASI - JAKARTA. Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo, Septriana Tangkary mengajak generasi milenial untuk gunakan smartphone untuk menjadi entepreneur dan technopreneur. 

Dalam webinar Creativetalks Pojok Literasi Cerdas Berinvestasi, Milenial Tetap Cuan di Tengah Pandemi, dia bilang caranya adalah dengan terus berinovasi dan berkreativitas.

"Ada dua jenis kegiatan menyimpan uang yang terlihat sama, tapi sebenarnya berbeda, yaitu menabung dan investasi. Menabung adalah kegiatan menyimpan uang yang umumnya dilakukan dalam jangka pendek. Investasi adalah kegiatan menyimpan uang untuk kebutuhan jangka panjang dengan tujuan utama mendapatkan keuntungan lebih," terang Septriana dalam keterangannya, Jumat (9/4).

Baca Juga: Andalkan rights issue, ini rencana ekspansi Bumi Resources Minerals (BRMS) di 2020

Septriana menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan investasi pada entitas yang tidak jelas legalitas dan pengawasannya. "Apabila menemukan penawaran investasi yang tidak jelas, Anda perlu memastikan bahwa entitas tersebut beserta investasi yang ditawarkan memiliki izin yang sah dari otoritas yang berwenang atau tidak melalui https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/AlertPortal/Negative," terangnya.

Koordinator Informasi dan Komunikasi Perekonomian Satu, Kemenkominfo, Eko Slamet Riyanto mengatakan tengah pandemi COVID-19, jumlah investor Pasar Modal Indonesia tetap meningkat pesat. "Jumlah investor Pasar Modal Indonesia sesuai dengan data yang tercatat di KSEI per tanggal 29 Desember 2020 naik lebih dari 50% menjadi 3.871.248 dari sebelumnya 2.484.354 pada akhir tahun 2019", jelasnya.

Eko menerangkan dalam tiga tahun terakhir pertumbuhan investor pasar modal Indonesia didominasi kalangan anak muda terutama generasi milenial dan Gen-Z. pertumbuhan terbesar ada dari investor di bawah usia 25 tahun, kemudian pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah investor di antara 26 sampai 30 tahun.

Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Horas V.M. Tarihoran, menyampaikan dua tips berinvestasi secara aman. Pertama, tetapkan tujuan keuangan. Jangan berinvestasi tanpa tahu tujuan investasi. Kedua kenali diri sendiri. Ketahui profil risiko pribadi, apakah termasuk ke dalam tipe investor yang konservatif, moderat, atau agresif. 

Horas juga menghimbau bahwa tidak ada satu investasi pun yang tidak berisiko. "Berhati-hatilah sebelum berinvestasi. Cek dahulu ke OJK melalui call center 157 atau whatsapp melalui 081157157157," terangnya.

Baca Juga: Yield US Treasury mulai turun, kurs rupiah pekan ini masih melemah

Sementara Head of Advisory Finansialku, Robby Cristy menjelaskan sebelum berinvestasi, kumpulkan dana darurat terlebih dahulu. Dana darurat dihitung berdasarkan pengeluaran per bulan. "Berikut perhitungan dana daruratnya. Untuk single 6 bulan pengeluaran, menikah 9 bulan pengeluaran, memiliki anak 12 bulan pengeluaran," terangnya. 

Sedangkan untuk memulai bisnis, founder PT Nusantara Segar Global, Margareta Astaman mengatakan mulailah mulailah dengan modal yang ada dan disesuaikan dengan skalanya. "Dan yang perlu diingat, modal usaha tidak hanya uang tetapi ada modal sosial dan modal kemampuan. Kembangkan seluruh modal tersebut untuk memajukan usaha kalian," jelasnya.

Kegiatan Webinar Pojok Literasi ini diselenggarakan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo diikuti 30 orang peserta yang hadir secara offline dan 215 peserta daring. 

Selanjutnya: Menguat 0,98% dalam sepekan, berikut sentimen pendorong IHSG

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru