Ini 4 Masalah Keuangan Generasi Y dan Z (Bagian 2)

Rabu, 09 Oktober 2024 | 05:15 WIB   Reporter: Sri Sayekti
Ini 4 Masalah Keuangan Generasi Y dan Z (Bagian 2)

ILUSTRASI. Uang rupiah.


TIPS KEUANGAN - Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) persentase generasi Z saat ini mencapai 27,94% dari total penduduk Indonesia. Jadi generasi Z memiliki peran penting dalam situasi perekonomian bangsa Indonesia. Akan tetapi gaya hidup generasi Y dan Z seringkali dipengaruhi berbagai fenomena yang tengah tren saat ini.

Seperti fenomena sosial you only live once (YOLO), fear of missing out (FOMO) dan fear of other people opinion (FOPO) yang cenderung mengarahkan generasi muda ke pola hidup konsumtif. Hal ini bisa berdampak pada pengelolaan keuangan yang tidak bijaksana.

Selain itu ada pula fenomena doom spending di kalangan generasi Y dan Z. Doom spending berarti sesorang yang berbelanja cenderung impulsif tanpa mempertimbangkan penting atau tidaknya suatu barang. Marak pula instant gratification yang merupakan perilaku untuk mendapatkan keinginan tanpa mencoba melakukan penundaan. Semestinya perilaku seperti ini perlu diimbangi dengan perilaku delayed gratification yaitu menunda pemenuhan kesenangan saat ini untuk masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: Ini 4 Masalah Keuangan Generasi Y dan Z (Bagian 1)

Pada artikel sebelumnya telah dibahas 2 masalah keuangan pada generasi Y dan Z. Berikut ini adalah 2 masalah keuangan berikutnya pada generasi Y dan Z:

3.Tidak memikirkan dana pensiun
Menyiap dana pensiun bukan lah hal yang sulit jika kita sudah memiliki tujuan. Banyak perencana keuangan yang bisa membantu kita dalam menghitung dan memilih produk yang cocok dengan usia dan tenggang waktu yang kita pensiun dan tengggang waktu pengumpulan dana yang harus kita himpun. “Cuma masalahnya di sini generasi Y dan Z sama sekali tidak memikirkan dana pensiun.”ujar Aidil Akbar, Perencana Keuangan.

Jika kita sudah berpenghasilan mestinya sudah cukup sadar untuk sedini mungkin menyiapkan dana pensiun. Tujuannya adalah untuk menyiapkan dana untuk biaya hidup di hari tua dan juga sudah seharusnya kita tidak menciptakan generasi sandwich berikutnya. Generasi yang dihimpit bagai roti sandwich yang harus mencukupi kebutuhan generasi sebelumnya yang sudah pensiun, namun kekurangan uang, menghidupi dirinya dan istri dan anak-anaknya. “Jadi generasi Y dan Z harus memikirkan dana pensiun agar tidak terjebak dalam generasi sandwich.”ujar Aidil.

Baca Juga: Apa Itu Generasi Sandwich dan Apa Saja Beban Keuangan yang Harus Ditanggung?

Selalu ingat bahwa Anda wajib bertanggung jawab atas hidup Anda baik di masa sekarang maupun di waktu yang akan datang saat sudah pensiun, jangan menggantungkan hidup pada anak dan cucu, supaya Anda bisa memutus rantai generasi sandwich.

4.Asuransi itu adalah penipuan
Anggapan asuransi adalah penipuan bisa menjadi pemahaman keliru bagi generasi Y dan Z. Hal ini bisa terjadi karena cara agen dalam berjualan produk asuransi, hanya mencari keuntungan komisi agen semata, tanpa mempedulikan kebutuhan asuransi dari kliennya atau nasabahnya. Inilah yang kemudian menjadi salah persepsi soal asuransi di mata publik.

Padahal dalam ilmu perencanaan keuangan, sebelum melakukan investasi adalah wajib memiliki asuransi yang berfungsi sebagai proteksi. Apalah artinya investasi memberikan return yang besar, tetapi kemudian uang tersebut terkuras saat Anda harus berobat dan dirawat di rumah sakit dengan biaya sendiri, karena tidak memiliki asuransi.

Baca Juga: Yuk Jadi Milenial yang Cerdas Finansial

Jika Anda bisa memilih asuransi dengan tepat, maka asuransi memiliki manfaat yang besar. “Memilih produk asuransi yang tepat akan mencukup kebutuhan Anda melengkapi tujuan keuangan Anda.”imbuh Aidil. Nah dalam memilih produk asuransi ini Aidil berpesan bahwa sebagai calon nasabah wajib untuk memilih agen yang memiliki kapabilitas yang memadai dalam menjelaskan setiap produk dan mengetahui kebutuhan nasabah, perusahaan asuransi yang sehat.

Asuransi bisa melindungi Anda dari kerugian di masa depan, dengan mengetahui riwayat penyakit dari generasi sebelumnya. Tentu Anda tak ingin dana darurat yang telah Anda kumpulkan habis hanya untuk biaya pengobatan. Di sinilah pentingnya asuransi. Anda mengalihkan kemungkinan risiko tersebut ke perusahaan asuransi, tentunya dengan Anda rutin dan disiplin membayar premi asuransi.

Empat masalah keuangan generasi Y dan Z tersebut yang sebagain besar ditemui dan semestinya wajib diselesaikan demi memiliki masa depan keuangan yang lebih baik.

Baca Juga: Yuk Atur Strategi Keuangan dengan Gaji yang Anda Miliki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
Tag
Terbaru