Hasil riset 85,6% generasi muda Indonesia kurang sehat secara financial, ini sebabnya

Kamis, 19 Agustus 2021 | 23:03 WIB   Reporter: Amanda Christabel
Hasil riset 85,6% generasi muda Indonesia kurang sehat secara financial, ini sebabnya

ILUSTRASI. Hasil riset 85,6% generasi muda Indonesia kurang sehat secara financial, ini sebabnya


EVALUASI KEUANGAN - JAKARTA. Bank OCBC NISP mengeluarkan hasil riset bekerjasama dengan NielsenIQ yaitu OCBC NISP Financial Fitness Index, yang menggambarkan kondisi kesehatan finansial generasi muda Indonesia dengan melihat sikap dan perilaku dalam pengaturan finansial serta cara untuk memperbaikinya.

Riset ini yang dilakukan di kalangan muda berusia 25-35 tahun ini menunjukkan generasi muda Indonesia menjadi salah satu yang memiliki literasi keuangan yang rendah dengan rata-rata kesehatan finansial hanya mencapai poin 37,72. Angka ini terbilang jauh jika dibandingkan Singapura yang mencapai poin 61.

Riset tersebut juga menunjukkan hanya 14,3% anak muda yang terlihat berusaha menuju “sehat” finansial, tetapi nyatanya kondisi mereka masih belum ideal. Hal ini salah satunya dikarenakan pemahaman para generasi muda yang masih tidak tepat dan lengkap terkait kekayaan dan cara mengelola keuangan.

“Riset OCBC NISP Financial Fitness Index menunjukkan 85,6% generasi muda terlihat kurang sehat secara finansial dan perlu segera melakukan check-up, sisanya terlihat sehat namun ternyata PR-nya masih banyak,” ujar Direktur Bank OCBC NISP, Ka Jit dalam konferensi virtual, Kamis (19/8).

Baca Juga: Satu tahun berdiri, Ternak Uang telah memiliki lebih dari 351.000 pengguna

Hal ini membuktikan akses masyarakat pada produk dan layanan keuangan yang terus meningkat ternyata tidak selalu membawa dampak positif, khususnya di kalangan generasi muda jika mereka tidak dibekali dengan pemahaman keuangan yang baik.

“Hasil riset dari OCBC NISP Financial Fitness Index ini menunjukkan empat faktor utama bagaimana meningkatkan kesehatan finansial generasi muda, yakni dengan membuat alokasi anggaran, membuat pencatatan sederhana pengeluaran, konsultasi dengan financial planner dan terus belajar pengaturan keuangan,” ujar Director Customized Intelligence NielsenIQ Indonesia, Inggit Primadevi di kesempatan yang sama.

Hasil riset juga menunjukkan bahwa sebanyak 46% dari kalangan ini merasa percaya diri bahwa perencanaan finansial saat ini akan memberikan kesuksesan finansial di masa depan. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan data sebesar 84% bahwa mereka tidak melakukan pencatatan pengeluaran dan anggaran.

Selain itu, sebanyak 16% dari responden memiliki dana darurat untuk mempertahankan gaya hidup jika kehilangan pekerjaan sewaktu-waktu, dan sebanyak 3% yang telah melakukan investasi yang lebih kompleks seperti reksadana, saham, tabungan berjangka, dan lainnya.

Selanjutnya: Menumbuhkan Investor Cerdas di Pasar Modal

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru