KONTAN.CO.ID - Deposito menjadi salah satu instrumen simpanan perbankan yang banyak dipilih masyarakat karena menawarkan tingkat bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa.
Produk ini kerap dimanfaatkan oleh individu maupun pelaku usaha yang memiliki dana menganggur dan ingin memperoleh imbal hasil stabil dengan risiko relatif rendah.
Di tengah fluktuasi pasar keuangan, deposito masih dipandang sebagai pilihan konservatif yang relevan bagi perencanaan keuangan jangka pendek hingga menengah.
Baca Juga: Strategi Aman Investasi Perak: Keunggulan, Risiko, dan Cara Beli Resmi
Berbeda dengan tabungan yang fleksibel, deposito memiliki karakter utama berupa jangka waktu tertentu atau tenor.
Dana yang disimpan tidak dapat ditarik sewaktu-waktu tanpa konsekuensi, sehingga nasabah perlu memahami mekanisme dan ketentuan sejak awal.
Pemahaman ini penting agar deposito benar benar selaras dengan kebutuhan likuiditas dan tujuan finansial.
Pengertian dan Karakteristik Deposito
Deposito adalah produk simpanan di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai perjanjian antara nasabah dan bank.
Jangka waktu yang ditawarkan umumnya bervariasi, mulai dari satu bulan, tiga bulan, enam bulan, hingga dua belas bulan.
Selama periode tersebut, dana akan memperoleh bunga dengan tingkat yang telah ditetapkan di awal.
Menurut penjelasan yang dilansir dari laman resmi Blu by BCA Digital, deposito memberikan kepastian imbal hasil karena bunga sudah diketahui sejak awal penempatan dana.
Karakter ini membuat deposito sering digunakan sebagai sarana menjaga nilai dana sambil tetap memperoleh pendapatan bunga yang terukur.
Selain tenor dan bunga, deposito juga memiliki nilai penempatan minimum yang umumnya lebih tinggi dibanding tabungan.
Nilai ini berbeda pada tiap bank, tergantung kebijakan dan segmen nasabah yang dituju.
Baca Juga: Bonus Tahunan Cair? Ini Cara Mengelolanya Agar Tidak Habis Sia-sia
Jenis Jenis Deposito yang Umum Ditawarkan
Dalam praktik perbankan, terdapat beberapa jenis deposito yang dapat dipilih sesuai kebutuhan nasabah. Jenis yang paling umum adalah deposito berjangka, yaitu simpanan dengan tenor tertentu dan bunga tetap.
Selain itu, terdapat pula deposito on call yang memiliki jangka waktu sangat singkat, biasanya di bawah satu bulan, dan ditujukan bagi dana besar yang hanya mengendap sementara.
Ada juga sertifikat deposito yang bersifat atas unjuk dan dapat dipindahtangankan. Produk ini biasanya digunakan oleh pelaku usaha atau investor institusi karena fleksibilitasnya dalam transaksi keuangan.
Dikutip dari situs Bank BTN, masing-masing jenis deposito memiliki ketentuan bunga dan tenor yang berbeda, sehingga nasabah perlu mencermati syarat sebelum memilih produk yang sesuai.
Keuntungan Menyimpan Dana dalam Deposito
Salah satu keunggulan utama deposito adalah tingkat keamanan yang relatif tinggi. Simpanan di bank pada umumnya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai ketentuan yang berlaku, selama memenuhi syarat bunga dan plafon simpanan.
Selain itu, deposito memberikan kepastian imbal hasil. Nasabah tidak perlu khawatir terhadap fluktuasi pasar karena bunga sudah ditetapkan sejak awal.
Hal ini berbeda dengan instrumen investasi lain seperti saham atau reksa dana yang nilainya dapat naik dan turun.
Dari sisi perencanaan keuangan, deposito juga membantu disiplin menyimpan dana. Karena tidak bisa ditarik sewaktu-waktu tanpa penalti, nasabah cenderung lebih konsisten menjaga dana hingga jatuh tempo.
Tonton: Putin : Sekjen NATO Enggak Paham Strategi
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuka Deposito
Meski relatif aman, deposito tetap memiliki beberapa hal yang perlu dicermati. Salah satunya adalah risiko likuiditas.
Penarikan dana sebelum jatuh tempo biasanya dikenakan denda atau bunga tidak dibayarkan secara penuh.
Oleh karena itu, dana yang ditempatkan sebaiknya benar benar merupakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat.
Tingkat bunga deposito juga perlu dibandingkan antar bank. Perbedaan bunga dapat memengaruhi hasil akhir yang diterima nasabah.
Selain itu, pajak atas bunga deposito juga perlu diperhitungkan karena akan mengurangi imbal hasil bersih.
Melansir dari CIMB Niaga, deposito lebih cocok bagi nasabah yang mengutamakan keamanan dan stabilitas dibanding potensi keuntungan tinggi.
Pemilihan tenor dan nominal yang tepat menjadi kunci agar manfaat deposito dapat dirasakan secara optimal.
Selanjutnya: PEM Akamigas Raih Akreditasi Unggul Penuh, Dukung Kebutuhan SDM Industri Migas
Menarik Dibaca: Samsung S25 Ultra Bawa Fitur AI yang Canggih, Bisa Diakses Secara Offline Juga lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News