Cermat memilih kredit hunian

Rabu, 11 Mei 2016 | 10:00 WIB   Reporter: Arsy Ani Sucianingsih
Cermat memilih kredit hunian


JAKARTA. Rumah tinggal sudah menjadi kebutuhan pokok. Namun, membeli rumah tidak semudah membalik halaman koran. Apalagi, harga rumah terus merangkak naik dan semakin sulit terjangkau bila harus dibeli tunai.

Nah, mengambil rumah secara kredit bisa menjadi pilihan. Banyak bank yang menyediakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR). Mumpung tren suku bunga kredit yang tengah menurun, tak ada salahnya mewujudkan impian membeli rumah lewat fasilitas KPR dari perbankan.

Untuk menggenjot kredit hunian, bank-bank sekarang tengah berlomba menawarkan suku bunga rendah untuk KPR. Salah satunya Bank Mandiri.

Harry Gale, Group Head Consumer Loan Bank Mandiri mengatakan, suku bunga KPR yang ditawarkan Bank Mandiri mulai dari bunga tetap (fixed) 8,5% selama lima tahun. Uang muka yang ditawarkan mulai dari 5% dan juga pemohon bisa mendapatkan asuransi jiwa jika pemohon menginginkan.

"Bank Mandiri menetapkan suku bunga tetap selama jangka waktu tertentu dan setelah itu dikenakan suku bunga floating atau mengikuti pasar," ujar Harry.

Menurut dia, Bank Mandiri memiliki ketentuan tersendiri untuk pengajuan KPR. Seperti pemohon KPR harus dari warga negara Indonesia (WNI) dengan domisili Indonesia dengan minimum usia 21 tahun. Selain itu, pemohon memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap seperti minimum masa kerja satu tahun untuk pegawai dan telah berpengalaman atau beroperasi selama minimal dua tahun untuk profesional atau wiraswasta.

Adapun minimum pendapatan atau penghasilan yang dipatok per bulan sebesar Rp 2,5 juta untuk wilayah Jabodetabek, dan Rp 2 juta untuk luar Jabodetabek.

Selain bunga, tentu ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan saat hendak mengambil KPR. Freddy Pieloor, Perencana Keuangan dari Money n Love Planning & Consultinge mengatakan,  perhitungkan juga biaya-biaya untuk KPR yang dikenakan bank seperti biaya provisi, administrasi, notaris dan biaya tambahan lain.

Selain itu, sisihkan dana juga untuk biaya bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) yang nilainya sekitar 5% dari harga rumah.

Kalau dihitung-hitung, Anda harus menyiapkan dana sekitar 10% dari harga rumah untuk biaya-biaya tersebut. Jadi, taruh kata harga rumah Rp 100 juta, siapkan dana paling tidak Rp 10 juta untuk biaya-biaya termasuk BPHTB. Biaya ini di luar uang muka kredit.

Untuk bunga, Freddy menyarankan, agar diperhatikan cara perhitungan bunganya. Setiap bank memiliki cara perhitungan bunga yang berbeda. "Kadang bunga KPR bank satu dengan lainnya sama, tapi cicilannya berbeda. Hal ini karena terdapat sistem perhitungan bunga yang berbeda di masing-masing bank," kata dia.

Pertimbangkan juga jumlah penghasilan dengan kemampuan membayar angsuran. Jangan besar pasak dari tiang. Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) Mansyur S Nasution mengatakan, bank akan mempertimbangkan kemampuan calon nasabah dalam membayar angsuran sebelum menyetujui KPR.

"Kalau gaji dia sekian rupiah kami akan hitung bagaimana biaya hidupnya, seperti biaya makan, transportasi, biaya anak sekolah. Jika itu sesuai dengan perhitungan pemohon akan mendapatkan KPR yang kami tawarkan," katanya Mansyur.

Biasanya pihak bank menilai kemampuan pemohon membayar cicilan sekitar 30% dari gaji. Selain itu, permohonan KPR juga harus dipastikan harus clean and clear. Artinya pemohon KPR harus memiliki rekam jejak yang bagus, seperti tidak pernah terlibat kasus utang di bank lain. Hal ini berguna untuk memastikan tidak terjadi kredit macet.

Kredibilitas pengembang

Sebelum memutuskan mengambil KPR, pastikan Anda mengambil rumah di lokasi yang jelas. Anda juga harus memastikan kredibilitas  si pengembang perumahan tersebut.  Jangan sampai pengembang hanya menjual gambar saja, tetapi bermasalah di belakang hari.

Menurut Freddy, lokasi yang strategis yang dekat dengan tempat kerja tentu menjadi tempat tinggal yang ideal. Pastikan pula fasilitas di lingkungan perumahan yang Anda incar tersedia di sekitar lingkungan perumahan, seperti tempat ibadah, pasar, rumah sakit dan sarana transportasi.

Freddy menyarankan, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan rumah pertama dengan fasilitas yang sudah jadi, dapat mencari rumah yang ada di lingkungan perumahan yang sudah lama tapi cukup bagus dari sisi lingkungan dan sarana prasarana. Namun jika ingin dekat dengan lokasi kerja, tidak ada salahnya membeli unit apartemen yang banyak tersedia di tengah atau pinggir kota. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Dupla Kartini

Terbaru