Cerdas memanfaatkan pinjaman online

Jumat, 22 September 2017 | 10:00 WIB   Reporter: Francisca Bertha Vistika
Cerdas memanfaatkan pinjaman online


PINJAMAN ONLINE - Pinjaman banyak ragamnya, tergantung kebutuhan. Yang memberi kredit juga bukan cuma bank.

Lembaga keuangan non-bank pun menawarkan kredit. Tak sebatas kendaraan bermotor, mereka juga menyediakan kredit multiguna dengan agunan.

Tapi, enggak gampang mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan konvensional. Prosesnya lama dan berbelit.

Akhirnya, enggak sedikit yang kemudian mencari pinjaman alternatif, sekalipun harus kena bunga yang mencekik.

Beberapa tahun belakangan marak penawaran pinjaman via online. Yang menawarkan adalah perusahaan teknologi finansial (tekfin).

Namun, mereka tak sekadar menawarkan pinjaman. Lebih dari itu, mereka menjanjikan proses cepat, enggak pakai ribet.

Ada yang memberikan pinjaman langsung dengan dana sendiri. Misalnya, PT Digital Alpha Indonesia (UangTeman) yang Juni lalu resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ada pula yang menganut skema peer-to-peer lending. Jadi, perusahaan tekfin hanya sebagai perantara peminjam dan investor pemberi pinjaman. Contoh, PT Kluge Inovasi Indonesia (Artawana).

Pinjaman online ada yang tanpa jaminan. Tapi, ada yang mensyaratkan jaminan berupa rumah atau apartemen.

Lantaran menjanjikan proses mudah bahkan pinjaman bisa cair dalam tempo 24 jam, bunga pinjaman online terbilang tinggi. Ada yang mengenakan bunga hingga 26% per tahun.

Toh, itu tak menyurutkan niat banyak orang untuk meminjam. Maklum, meski tinggi, bunganya masih lebih rendah ketimbang meminjam ke rentenir.

Budi Raharjo, Perencana Keuangan Oneshildt Personal Financial Planning, mengatakan, selama mengikuti aturan main OJK, maka pinjaman online bisa Anda jadikan salah satu alternatif untuk berutang.

Sependapat, Eko Endarto, Perencana Keuangan Finansia Consulting, bilang, tidak masalah jika memang Anda ingin meminjam lewat platform online tersebut. “Sebenarnya risiko ada di pihak pemberi pinjaman. Jadi, tidak masalah pinjam dimana saja, yang penting tujuannya benar dan pengelolaannya juga benar,” imbuh dia.

Harus disiplin

Meski begitu, Budi mengingatkan, sebagian besar pinjaman online adalah kredit jangka pendek yang berbunga besar. Jadi, Anda harus disiplin dan benar dalam mengelola dana hasil pinjaman itu.

Jika Anda sudah mendapatkan fasilitas pinjaman online, Eko berpesan, gunakan uang tersebut sesuai tujuan awal meminjam. Jangan dipakai buat tujuan lain.

Yang paling penting memang, disiplin dalam penggunaan dan tidak terjebak untuk penggunaan konsumtif. “Juga, jadikan sebagai prioritas, yaitu harus diutamakan membayar angsurannya. Kalau bisa, cicilan tidak lebih 30% dari penghasilan,” tegasnya.

Bila ternyata Anda tidak kuat lagi mengangsur, Eko menyarankan, segera melakukan restrukturisasi. Caranya, dengan mencari alternatif pinjaman melalui lembaga keuangan lain yang memberikan bunga lebih rendah.

Atau, bisa juga dengan memperpanjang jangka waktu cicilan, agar sesuai dengan kemampuan Anda. Dengan begitu, cicilan tak menganggu keuangan Anda saat ini.

Itu sebabnya, Eko mewanti-wanti, sebelum mengajukan pinjaman online, Anda harus menyesuaikan jangka waktu peminjaman dengan tujuan yang ingin dicapai dari dana tersebut. “Tapi sekali lagi harus diingat, pinjamannya berbunga tinggi dan sebaiknya hanya digunakan untuk kebutuhan yang mendesak,” ungkapnya.

Menurut Budi, sebelum meminjam uang dari perusahaan tekfin, sebaiknya Anda mempertimbangkan betul: apakah tujuan penggunaan dana pinjaman itu sifatnya produktif atau tidak. Lalu, pahami syarat-syarat dan biaya administrasinya.

“Bagi peminjam, perlu untuk mempelajari persyaratan, skema perhitungan bunga, cara pembayaran angsuran, denda, termasuk penyelesaian bila terjadi kemacetan dalam pembayaran cicilan,” kata dia.

Kalau pinjaman online mensyaratkan jaminan, Budi menyarankan agar Anda mempertimbangkan keamanan agunan selama berada di tangan perusahaan tekfin. Kalau mau lebih aman, sebaiknya Anda membekali agunan dengan asuransi atau proteksi.

Namun, kalau Anda bisa memperoleh pinjaman dengan bunga lebih rendah dengan persyaratan pengajuan yang sama, saran Budi, sebaiknya meminjam ke lembaga keuangan konvensional ketimbang ke tekfin.

Jika terpaksa meminjam dengan memberikan jaminan, sebaiknya memperhatikan syarat-syarat keamanan agunan dan kemampuan cicilan. Jangan sampai pinjaman diberikan, tetapi sesungguhnya kemampuan peminjam untuk mencicil terbatas sehingga akhirnya timbul masalah di kemudian hari.

Manajemen utang

Setelah mempelajari persyaratan, skema bunga, cara pembayaran angsuran, denda, dan penyelesaian bila terjadi gagal bayar, Budi menambahkan, ada baiknya Anda mempertimbangkan tenor pinjaman.

Jangka waktu pinjaman online sebaiknya tidak dalam tempo yang lama. Paling tidak dalam enam bulan Anda harus segera menyelesaikan utang itu.

Lagi-lagi, ini lantaran pinjaman online berbunga tinggi. Potensi gagal bayar lebih terbuka, dengan bunga tinggi. Sebab, cicilan per bulan besar.

Untuk itu, Budi menambahkan, sebaiknya penggunaan uang hasil pinjaman online buat pengeluaran yang sifatnya produktif dan menghasilkan. Dengan begitu, saat berakhirnya masa kredit, hasil dari konsumsi kredit dan pinjaman tersebut menjadi berkembang dan bisa mengompensasi pembayaran cicilan berikut bunga.

“Yang penting adalah, mempertimbangkan manajemen utang terutama kemampuan mencicil dengan baik sebelum memutuskan berutang. Dan, implikasi atau dampak cicilan tersebut terhadap keuangan dan kekayaan Anda di masa depan,” tambah Budi.

Di balik bunganya yang terkadang mencekik, Eko melihat, sebenarnya ada keuntungan pinjaman online dari sisi sisi prosedur dan administrasi. Selain biayanya yang lebih murah, prosesnya juga lebih cepat lantaran semua dilakukan dengan cara online.

Toh, pinjaman dalam jaringan juga punya kelemahan. Budi berpendapat, dari sisi keamanan, baik sebagai peminjam maupun pemilik dana, pinjaman online belum memiliki blanket guarantee atawa masuk program penjaminan.

Beda dengan bank yang mendapat perlindungan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). “Kemudian, dari mekanisme penagihan dan penyelesaian pinjaman macet, bank memiliki pengalaman dan regulasi lengkap,” ujarnya.

Yang paling penting, jika sudah terlanjur meminjam, Anda harus disiplin dalam penggunaan dananya dan membayar angsuran setiap bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru