Cara Mudah Siapkan Dana Darurat untuk Keluarga dan Rekomendasi Instrumennya

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:46 WIB
Cara Mudah Siapkan Dana Darurat untuk Keluarga dan Rekomendasi Instrumennya

ILUSTRASI. Cara Mudah Siapkan Dana Darurat untuk Keluarga dan Rekomendasi Instrumennya. (dok./Kontan)


Sumber: Sahabat Pegadaian  | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Dana darurat merupakan salah satu hal yang penting dipersiapkan dalam keuangan keluarga karena berfungsi sebagai pelindung finansial ketika terjadi keadaan tidak terduga. 

Banyak keluarga yang belum memahami jumlah ideal dana darurat yang perlu disiapkan sehingga kesulitan ketika menghadapi situasi mendesak. 

Mengutip situs Sahabat Pegadaian, dana darurat sebaiknya disimpan di tempat yang aman, mudah diakses, dan tetap terjaga nilainya.

Baca Juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan untuk Investor Pemula

Kondisi darurat seperti kehilangan pekerjaan, biaya kesehatan mendadak, hingga kerusakan rumah membutuhkan dana yang siap digunakan setiap saat. 

Dengan menyiapkan dana cadangan ini, keluarga dapat menghindari utang yang tidak perlu dan menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.

Menentukan Jumlah Dana Darurat yang Ideal

Jumlah dana darurat yang ideal bergantung pada jumlah anggota keluarga serta stabilitas pemasukan. Umumnya, satu keluarga disarankan memiliki dana darurat minimal 3-6 kali total pengeluaran bulanan. Semakin besar tanggungan, semakin besar pula cadangan dana yang harus disiapkan.

Menurut Sahabat Pegadaian, dana darurat untuk keluarga dengan anak biasanya lebih besar dibanding keluarga tanpa anak karena adanya biaya tambahan seperti kesehatan dan pendidikan. 

Jika salah satu anggota keluarga bekerja di sektor dengan risiko tinggi, cadangan keuangan perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi ketidakpastian.

Keluarga juga perlu menghitung ulang besaran dana darurat setiap tahun karena pengeluaran dapat berubah seiring penambahan anggota keluarga atau peningkatan kebutuhan.

Tempat Terbaik Menyimpan Dana Darurat

Dana darurat harus mudah diakses tetapi tetap aman dari risiko penurunan nilai. Tempat penyimpanan dana darurat yang ideal meliputi tabungan bank, deposito, serta instrumen likuid berisiko rendah.

Tabungan bank menjadi pilihan utama karena dananya dapat ditarik kapan saja tanpa syarat tambahan. Deposito juga bisa menjadi pilihan apabila keluarga ingin mendapatkan imbal hasil lebih baik meskipun memiliki batasan waktu pencairan. 

Selain itu, beberapa produk keuangan berisiko rendah dapat dipilih jika memiliki likuiditas memadai dan tidak mengurangi nilai pokok.

Yang perlu dipahami adalah dana darurat tidak boleh ditempatkan pada instrumen berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kerugian ketika dibutuhkan mendadak.

Strategi Mengumpulkan Dana Darurat Secara Bertahap

Mengumpulkan dana darurat tidak harus dilakukan sekaligus. Keluarga dapat memulainya dengan strategi bertahap agar tidak membebani pengeluaran bulanan. 

Langkah ini biasanya mencakup penetapan target, pengaturan anggaran, serta disiplin dalam melakukan setoran rutin. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  • Menghitung pengeluaran bulanan secara rinci.
  • Menetapkan target dana darurat yang ideal.
  • Menyisihkan sebagian pemasukan secara rutin setiap bulan.
  • Menghindari penggunaan dana darurat untuk kebutuhan non mendesak.
  • Mengevaluasi perkembangan dana secara berkala.

Tonton: Ditjen Pajak Sandera Penunggak Pajak Rp 21,15 Miliar di Ancol

Disiplin menjadi kunci utama dalam membangun dana darurat. Evaluasi berkala membuat keluarga dapat menyesuaikan jumlah simpanan sesuai kondisi finansial terbaru.

Peran Dana Darurat dalam Stabilitas Keuangan Keluarga

Dana darurat memberikan ketenangan pikiran karena keluarga memiliki cadangan yang dapat digunakan kapan saja. 

Keberadaan dana darurat membuat keluarga lebih siap menghadapi perubahan yang tidak dapat diprediksi. 

Selain itu, cadangan keuangan membantu menghindari keputusan finansial terburu buru seperti mengambil utang berbunga tinggi.

Menyiapkan dana darurat juga membantu menjaga rencana keuangan jangka panjang seperti pendidikan anak atau investasi keluarga. Ketika kebutuhan mendesak muncul, keluarga tidak perlu mengorbankan tujuan finansial lain yang sudah direncanakan sebelumnya.

Selanjutnya: Purbaya Luncurkan AI Pendeteksi Barang Impor, Klaim Hasilkan Penerimaan Rp 1 Miliar

Menarik Dibaca: Nonton Netflix Tanpa Kuota Internet, Begini Cara Download Tayangan Gratisnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru