KONTAN.CO.ID - Memiliki rumah pribadi adalah impian banyak orang, terutama bagi pekerja yang sudah memiliki penghasilan tetap.
Salah satu cara paling umum untuk mewujudkan impian tersebut adalah melalui Kredit Pemilikan Rumah atau KPR.
Namun, sebelum mengajukan KPR, calon debitur wajib memahami kemampuan finansialnya agar cicilan rumah tidak menjadi beban di kemudian hari.
Baca Juga: Cara Hitung Premi Asuransi Kesehatan Non BPJS: Panduan Lengkap
Kesalahan dalam menghitung cicilan KPR berdasarkan gaji sering kali berujung pada masalah keuangan jangka panjang.
Oleh karena itu, pemahaman dasar mengenai perhitungan cicilan KPR sangat penting sebelum mengambil keputusan.
Prinsip Dasar Menghitung Angsuran KPR
Perhitungan cicilan KPR tidak hanya bergantung pada harga rumah, tetapi juga dipengaruhi oleh gaji bulanan, tenor pinjaman, serta suku bunga yang berlaku.
Bank umumnya menerapkan batas aman cicilan maksimal sekitar 30 persen dari total penghasilan bulanan agar kondisi keuangan debitur tetap sehat.
Mengutip situs resmi Bank BTN, perhitungan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kewajiban kredit dan kebutuhan hidup lainnya.
Sebagai contoh, jika seseorang memiliki gaji Rp 6.000.000 per bulan, maka idealnya cicilan KPR tidak melebihi Rp 1.800.000 per bulan. Angka ini digunakan sebagai acuan awal sebelum menentukan harga rumah dan jangka waktu kredit.
Faktor yang Memengaruhi Besarnya Cicilan KPR
Selain gaji, terdapat beberapa faktor penting yang ikut menentukan besar kecilnya cicilan rumah. Calon debitur perlu memahami seluruh komponen ini agar tidak hanya fokus pada cicilan awal yang tampak ringan.
Faktor utama yang memengaruhi cicilan KPR antara lain:
- Harga rumah dan besar uang muka
- Jangka waktu kredit atau tenor pinjaman
- Suku bunga tetap dan suku bunga mengambang
- Biaya tambahan seperti asuransi dan administrasi
Bersumber dari Sahabat Pegadaian, semakin panjang tenor KPR, cicilan bulanan memang menjadi lebih ringan, namun total bunga yang dibayar akan semakin besar.
Sebaliknya, tenor pendek membuat cicilan lebih besar tetapi total bunga lebih kecil.
Tonton: Bigdeal Hollywood: Netflix Caplok Warner Bros Discovery Senilai US$72 Miliar
Contoh Perhitungan Cicilan KPR Berdasarkan Gaji
Agar lebih mudah dipahami, perhitungan KPR bisa disimulasikan secara sederhana. Misalnya seseorang bergaji Rp 8.000.000 per bulan dan ingin membeli rumah seharga Rp 300 juta dengan uang muka Rp 60 juta. Artinya jumlah kredit yang diajukan sebesar Rp 240 juta.
Jika tenor yang dipilih 20 tahun dan bunga tahunan mengikuti ketentuan bank, maka estimasi cicilan harus disesuaikan agar tidak melampaui batas aman penghasilan.
Sebaiknya calon debitur memanfaatkan simulasi resmi yang disediakan oleh bank untuk mendapatkan estimasi yang lebih akurat.
Kesalahan yang Perlu Dihindari saat Menghitung KPR
Salah satu kesalahan paling umum adalah hanya mempertimbangkan cicilan awal tanpa memperhitungkan kemungkinan kenaikan bunga di masa depan.
Selain itu, banyak orang mengabaikan biaya hidup rutin, cicilan lain, dan dana darurat. Idealnya, pengajuan KPR dilakukan setelah seluruh kebutuhan pokok, tabungan, dan proteksi keuangan terpenuhi.
Selanjutnya: One Punch Man S3 Episode 9 (Episode 33) Tayang jam Berapa? Cek Sinopsis dan Jadwalnya
Menarik Dibaca: Rayakan Satu Dekade, Shopee Hadirkan Ragam Promo dan Rangkaian Kolaborasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News