Beli selagi muda, terjaga seumur hidup

Senin, 14 November 2011 | 11:00 WIB   Reporter: Fransiska Firlana
Beli selagi muda, terjaga seumur hidup

ILUSTRASI. Lowongan kerja 2020 di Bank BCA untuk fresh graduate, ini posisi yang ditawarkan. pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/02/2019.


JAKARTA. Asuransi jiwa seumur hidup (whole life) merupakan salah satu jenis asuransi jiwa tradisional. Produk whole life memberikan dua jenis manfaat bagi pemiliknya. Pertama, perlindungan atau proteksi kematian hingga usia 99 tahun. Kedua, memberikan nilai tunai yang akan muncul pada usia pertanggungan ke sekian.

"Premi asuransi dapat dibayarkan dalam jangka waktu 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun," ujar Freddy Pieloor, Konsultan Keuangan Keluarga dan Asuransi dari Money & Love Financial Planning.

Produk whole life cocok atau sesuai bagi seseorang yang membutuhkan perlindungan dalam jangka waktu yang panjang dan hanya membayar premi untuk jangka waktu tertentu saja. Whole life juga cocok bagi seseorang yang ingin memberikan sebuah warisan atau kenangan bagi orang yang dicintai dalam bentuk uang santunan yang diinginkan. Dengan masa pertanggungan hingga 99 tahun, boleh dibilang whole life adalah proteksi seumur hidup.

Bila dibandingkan dengan jenis asuransi jiwa berjangka alias term life, whole life bisa lebih menguntungkan. Sebab, kontraknya berlaku untuk seumur hidup. Sementara term life perlu diperbaharui dalam jangka waktu tertentu. "Seandainya kontrak term life habis dan akan diperpanjang lagi, bisa jadi premi lebih besar atau justru Anda tidak bisa melanjutkan kontrak," kata Edy Tuhirman, Chief Executive Officer PT Asuransi Jiwa Generali.

Mengapa? Karena, risiko kesehatan meningkat seiring dengan usia yang bertambah. Apalagi, jika setelah cek kesehatan ulang, ketemu beberapa penyakit baru. Risiko ini tentu akan ditransfer ke nilai premi yang lebih besar. Boleh jadi, premi baru itu tak sanggup Anda bayar sehingga Anda tidak terlindungi asuransi jiwa.

Manfaat lain, jika hingga akhir masa kontrak masih hidup, Anda akan mendapatkan nilai tunai. Manfaat nilai tunai ini tidak ada dalam asuransi term life. Bahkan, ada jenis whole life yang memberikan pengembalian tunai, yang disebut dividen atau bonus, jika tidak ada klaim selama periode tertentu.

Memang, awalnya produk whole life lahir karena ketidakpuasan para pemegang polis term life yang merasa rugi karena preminya hangus begitu saja saat tak terjadi kematian hingga masa kontrak polis berakhir. Dengan kelebihan semacam itu, wajar bila premi whole life lebih mahal dibandingkan produk term life.

Jadi, kedua jenis asuransi jiwa ini punya plus dan minus. Tinggal Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.

Untuk memiliki polis whole life, perusahaan asuransi biasanya menetapkan persyaratan yang sederhana. Cukup melampirkan dokumen pribadi, cek kesehatan, dan membayar premi tertentu, maka Anda akan sudah mendapatkan perlindungan asuransi whole life.

Meski produk ini terbilang sederhana, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan pertimbangkan sebelum membeli produk asuransi whole life ini. Freddy menyarankan, sebelum menentukan produk, sebaiknya pilih perusahaan asuransi yang menjual produk whole life dengan pengalaman operasional cukup lama dan terbukti mudah klaim.

Anda harus menyelidiki kinerja perusahaan tersebut. Pastikan, perusahaan itu berada di grup usaha yang terkemuka dan memiliki integritas tinggi. "Ini penting karena produk yang akan dibeli ini merupakan produk dengan perlindungan untuk selamanya atau seumur hidup," dalih Freddy.

Selanjutnya, sesuaikan uang pertanggungan yang diminta supaya memadai dan berharga bagi orang tercinta yang kita tinggalkan. Produk whole life ini punya kelemahan, yaitu uang pertanggungannya tidak bisa ditambahi atau dikurangi. Lantaran kurang fleksibel inilah maka Anda harus menentukan sejak awal, uang pertanggungan cukup untuk kebutuhan keluarga Anda di masa yang akan datang. "Belilah selagi muda karena premi akan lebih ekonomis," saran Edy.

Sebaiknya, jangan Anda mencampurkan produk whole life dengan investasi alias unit linked insurance (unitlink). Sebab, return investasinya tidak optimal karena akan banyak biaya yang dibebankan oleh perusahaan asuransi. "Perusahaan asuransi akan memotong dana investasi sebagai biaya pengelolaan atau biaya lainnya," kata Freddy. Biasanya perusahaan asuransi menyerahkan pengelolaan dana tersebut ke pihak ketiga, seperti manajer investasi, yang secara otomatis biayanya juga dibebankan pada nasabah.

Tertarik? Mungkin produk di bawah ini bisa menjadi bahan pertimbangan.

Manulife

Manulife memiliki produk whole life, baik yang konvensional maupun whole life yang didukung oleh unit link. Produk whole life tradisional Manulife adalah ProLife Plus dan Family Estate Protection. Sedangkan produk whole life unitlink adalah Manulife Investa dan Max Protection Plan.

Untuk memiliki produk ProLife Plus, nasabah dikenai minimum premi Rp 3 juta per tahun. Produk dengan program perlindungan seumur hidup ini bisa dimiliki mulai usia 0 tahun - 70 tahun. Apabila pemegang polis meninggal dunia di periode tersebut, keluarga yang ditunjuk sebagai ahli waris akan menerima 100% uang pertanggungan (UP) plus nilai pertanggungan tambahan. UP produk ini minimum Rp 50 juta atau US$ 10.000. Jika tertanggung telah mencapai usia 99 tahun, pemegang polis akan memperoleh 100% manfaat akhir kontrak plus nilai pertanggungan tambahan.

Anda tak perlu takut kehilangan uang Anda. Uang yang Anda gunakan membeli Prolife Plus tidak akan hilang, tetapi akan terus bertambah dan berkembang. Jadi, produk ini memberikan manfaat perlindungan sekaligus berunsur tabungan.

Bila ingin mendapatkan uang pertanggungan yang lebih besar di produk whole life, Anda bisa membeli produk Family Estate Protection. "Produk ini memberikan minimum uang pertanggungan sebesar Rp 500 juta. Jenisnya single premium yang besarannya ditentukan oleh usia," kata Nelly Husnayati, Vice President dan Chief Operating Officer (COO) Manulife.

Nah, untuk memiliki produk ini, nasabah minimal berusia 18 tahun dan maksimal 70 tahun. Nelly mengungkapkan, keunggulan dan kekurangan antara masing-masing produk sangat bergantung dari premi dan manfaatnya. Produk ini bisa dibeli melalui kantor cabang Manulife atau menghubungi para agen Manulife.

Hingga saat ini Manulife memiliki 6.900 agen berlisensi. Kontribusi para agen terhadap bisnis Manulife cukup besar, yakni 60% - 65% total pendapatan perusahaan. Sementara sisanya merupakan kontribusi premi dari jalur bancassurance. "Sampai Juni lalu, premi asuransi Manulife mencapai Rp 3,5 triliun, naik 51% dari tahun lalu," jelas Nelly.

MNC Life

Perusahaan asuransi jiwa milik PT Bhakti Investama Tbk ini menawarkan beberapa produk whole life, antara lain MNC Pusaka dan MNC Pusaka Abadi. Berbeda dengan produk whole life perusahaan lain, produk whole life tawaran MNC Life ini tak bisa dimiliki orang yang berusia kurang dari 20 tahun. Ini berlaku baik bagi MNC Pusaka maupun MNC Pusaka Abadi. "Nasabah produk ini minimal berusia 20 tahun dan maksimal berusia 55 tahun," ujar Novita J. Rumngangun, Director Marketing & Operations MNC Life.

Keduanya menerapkan ketentuan premi yang sama, yakni mulai Rp 500.000 per kuitansi. Adapun pembayaran kuitansi bisa dipilih per bulan, per kuartal, atau per tahun. "Sebenarnya uang pertanggungan dan premi yang kami terapkan disesuaikan keinginan dan kemampuan calon nasabah. Selain itu, juga jenis kelaminnya," kata Novita.

Manfaat utama MNC Pusaka adalah santunan meninggal dunia, berupa uang pertanggungan dasar jika tertanggung meninggal dunia. Apabila si tertanggung hidup mencapai usia 100 tahun, ia mendapat santunan sejumlah nilai polis.

Novita mengklaim, manfaat utama yang diberikan oleh produk MNC Pusaka Abadi lebih banyak. Jika nasabah meninggal pada masa asuransi, ahli waris akan mendapatkan uang pertanggungan plus akumulasi bonus. Jika tertanggung mencapai usia 100 tahun, ia juga akan mendapatkan uang pertanggungan berikut akumulasi bonus bila belum diambil.

Hitungan bonusnya, nasabah akan menerima bonus 0,5% dari uang pertanggungan di tahun kedua, selanjutnya ada bonus sebesar 1% dari uang pertanggungan hingga tahun ke-10.

Selain kedua produk tersebut, MNC Life juga memiliki produk whole life yang bermuatan investasi alias unitlink, bernama Hario Link. "Meski merupakan produk unitlink, whole life tetap menjadi produk dasarnya," jelas Novita.

Seperti halnya kedua produk whole life milik MNC Life lainnya, Hario Link memberikan perlindungan asuransi hingga usia 100 tahun. Bedanya, Hario Link menawarkan tingkat likuiditas tinggi sehingga tertanggung bisa menarik dananya kapan saja. "Penarikan sebagian dana tanpa dikenakan biaya," jelas Novita. Nah, untuk pengelolaan dana unitlink ini, MNC Life menyerahkan ke saudarinya, PT MNC Asset Management.

Generali

Ketika mulai beroperasi pada 2008, Generali tidak memiliki asuransi whole life murni alias tradisional. Awalnya, perusahaan yang berpusat di Italia ini sangat mengandalkan produk employee benefit. Baru sekitar dua tahun ini, Generali mengembangkan produk asuransi berbalut investasi alias unitlink. Pada semester II 2011 ini, Generali menelorkan produk baru yang diklaim menjangkau semua segmen bernama iPlan.

Premi yang ditawarkan mulai Rp 200.000 per bulan. "Produk ini bisa dimiliki semua umur mulai usia 6 bulan hingga 65 tahun," ujar Edy. Proteksi akan berakhir pada saat tertanggung berusia 99 tahun. Melalui produk ini, nasabah boleh mengombinasikan dengan produk tambahan, misalnya jaminan penyakit kritis, cacat tetap permanen, dan biaya rumah sakit.

Edy mengatakan, produk ini memiliki keunikan, yaitu memiliki tambahan fasilitas ARMS (autorisk management system). "Dengan fasilitas ini, kami ingin membantu nasabah untuk meminimalkan kemungkinan kerugian dalam menginvestasikan premi yang sudah terbayar," kata dia.

Produk tersebut dipasarkan oleh agen asuransi. Memang, mulai Juli lalu Generali menggunakan agen sebagai jalur pemasaran. Sebelumnya, Generali mengandalkan jalur bancassurance. "Saat ini kami sudah memiliki 2.000 agen dan sampai akhir tahun berharap bisa mencapai 3.000 agen," kata Edy.

Sampai akhir tahun ini, Generali menargetkan bisa mengumpulkan premi hingga Rp 260 miliar. Angka tersebut dua kali lipat lebih besar dibandingkan perolehan premi 2010 lalu. "Selain tambah agen, kami juga tambah cabang untuk membantu mencapai target tersebut," jelasnya. Kamis (6/10) lalu, Generali baru saha meresmikan kantor barunya di Surabaya. Jadi hingga saat ini Generali sudah memiliki 3 kantor cabang yaitu di Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru