TIPS & TRIK - Beberapa waktu ini berita tentang banyak mahasiswa terjerat pinjaman online atau pinjol menghebohkan masyarakat.
Tidak hanya satu atau dua mahasiswa saja, tetapi ratusan mahasiswa terlilit hutang dengan pinjol.
Persoalan mahasiswa terjerat pinjol bukan masalah yang sepele. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, mulai dari universitas, keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Arin Setyowati, Pakar Ekonomi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, membagikan sejumlah tips agar mahasiswa terhindar dari jeratan pinjol, khususnya pinjol ilegal.
Baca Juga: Lulusan SMP Bisa Daftar, Cek Syarat Pendaftaran Prajurit Tamtama TNI AU Ini
Tips terhindari dari pinjol
Menurut Arin, ada lima hal yang perlu dipahami mahasiswa agar tidak terkena jebakan pinjol, diantaranya:
1. Mengelola keuangan
Anak rantau yang jauh dari orang tua harus bisa mengelola keuangan dengan baik. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan berhati-hati saat memilah mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan.
Hal ini bertujuan agar tidak terjadi besar pembelanjaan daripada uang saku dari orangtua yang menyebabkan seseorang menutup kekurangan terssebut dengan pinjol.
2. Membiasakan menabung sebelum membeli.
Mahasiswa perlu membiasakan diri untuk menyisihkan uang untuk menabung terlebih dahulu sebelum membeli.
Mengingat kemudahan yang ditawarkan oleh online shopping baik melalui fasilitas Paylater maupun CO (check out) pembelanjaan yang sifatnya konsumtif berlebihan, terutama hanya karena pergaulan maupun gengsi.
3. Memahami platfprm pinjol
Mahasiswa perlu memahami dan pelajari platform pinjaman online (pinjol) sebelum melakukan klik persetujuan. Memahami hal ini akan membantu seseorang berpikir panjang terkait dampak yang ditimbulkan.
Baca Juga: 20 Pekerjaan yang Banyak Dibutuhkan di Masa Depan Versi WEF, Tertarik Menggelutinya?
4. Melindungi data diri
Mahasiswa harus pandai dalam melindungi data diri dengan teliti atas apapun permintaan akses data yang muncul dari setiap klik di gawainya.
“Dampak serius lain dari adanya pinjol adalah pencurian dan penggunaan data yang tidak bertanggungjawab atas data si user oleh pemilik aplikasi,” jelas Arin, dikutip dari situs UM Surabaya.
5. Mengedukasi diri sendiri
Menurut Arin mahasiswa harus menanamkan dalam diri bahwa setiap tawaran-tawaran yang menggiurkan berupa bunga besar hingga keuntungan yang bombastis adalah ketidakrasionalan dalam ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News