Ayo peduli keuangan Anda!

Senin, 10 Oktober 2011 | 11:00 WIB   Reporter: Prita H. Ghozie, Perencana Keuangan ZAP Finance
Ayo peduli keuangan Anda!

ILUSTRASI. Staf medis dengan menggunakan peralatan lengkap mengambil sampel darah saat rapid test.


Memiliki rasa aman dan nyaman dalam finansial merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Sayangnya, banyak yang masih tidak menyadari betapa penting melakukan perencanaan keuangan, dan lebih memilih pasrah menghadapi kenyataan hidup.

Masih bersikap masa bodoh dengan keuangan sendiri? Jangan lagi! Anda harus mulai peduli dengan masa depan diri sendiri dan keluarga. Setiap saya berkesempatan bicara di suatu seminar perencanaan keuangan, pertanyaan yang kerap dilontarkan adalah, "Mbak Prita, investasi apa yang paling aman dan menguntungkan buat saya"?

Karena saya perencana keuangan dan bukan pembaca kartu tarot, jawaban ini hanya bisa diperoleh jika si penanya sudah merencanakan keuangan.

Perencanaan keuangan adalah proses seorang individu yang berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan finansialnya melalui pengembangan dan implementasi dari sebuah rencana keuangan (financial plan) yang komprehensif. Sederhananya, Anda harus bermimpi, lalu membuat prioritas, menentukan harga, menentukan kapan, dan barulah membuat strategi mewujudkannya.

Pertama, Rencana = Harga + Jangka waktu + Strategi. Suatu impian baru berubah menjadi tujuan keuangan jika Anda sudah tahu mau liburan ke mana, berapa anggaran biayanya, dan kapan mau mewujudkannya.

Tujuan keuangan itu kemudian dipetakan menjadi sebuah rencana keuangan dengan menghitung dana yang telah miliki dan jumlah kebutuhan dana yang masih harus ditutup melalui proses menabung atau berinvestasi.

Dalam sebuah rencana keuangan, pertama wajib ada analisa atas kondisi keuangan saat ini alias financial check up. Berikutnya, Anda harus menentukan aspirasi yang jadi prioritas, lalu membuat strateginya. Terakhir, rencana saja tidak cukup, jadi harus ada rencana implementasi yang jelas.

Investasi merupakan bagian dari perencanaan keuangan. Yang penting dipahami bahwa investasi itu terbentuk dari risiko dan potensi keuntungan. "There\'s no free lunch". Semakin tinggi potensi keuntungan, maka semakin tinggi pula risiko berinvestasi di produk itu.

Kedua, Investasi = Pilihan + Risiko + Keuntungan. Saya selalu mengingatkan, kembalikan semua pilihan ke apa tujuan Anda. Meski investasi emas logam mulia sedang heboh luarbiasa, tetap tidak sesuai untuk membayar uang pangkal sekolah anak di bulan Januari 2012. Untuk tujuan ini, pilihan paling aman dan menguntungkan adalah ditempatkan dalam deposito di bank atau reksadana pasar uang.

Nah, kalau Anda masih suka menempatkan dana di deposito padahal ditujukan untuk kebutuhan hari tua 15 tahun lagi, siap-siap saja baru tiga tahun setelah pensiun dananya sudah habis tak bersisa. Pilihan paling baik adalah berinvestasi di reksadana saham.

Dimulai dari keinginan

Proses pembuatan rencana keuangan dimulai dengan adanya kemauan untuk membuat hidup menjadi lebih indah dan sejahtera. Saya tidak pernah bertemu dengan klien yang motivasi membuat rencana keuangan karena iseng saja. Perencanaan keuangan adalah proses yang membutuhkan disiplin dan komitmen, sama seperti menjaga kesehatan tubuh.

Berikutnya, Anda wajib membaca berbagai buku dan artikel tentang perencanaan keuangan, menghubungi perencana keuangan independen atau ikut pelatihan pembuatan rencana keuangan sendiri. Jika informasi sudah diperoleh, sila menyusun daftar prioritas rencana untuk keluarga Anda. Ujungnya, Anda harus punya rencana implementasi yang jelas dalam bentuk anggaran rumahtangga.

Trik agar anggaran tidak jebol adalah memisahkan antara arus kas yang rutin dan arus kas yang bersifat tahunan. Contoh pemasukan rutin adalah gaji bulanan atau penghasilan sewa bulanan, yang memang harus bisa menutup semua pengeluaran bulanan Anda.

Pemasukan tahunan, contohnya THR, bonus tahunan, dividen, dan sisa hasil usaha, harus bisa menutup semua pengeluaran tahunan seperti biaya liburan, pajak, dan lainnya. Untuk implementasinya, Anda bisa menggunakan metode alokasi penghasilan dengan cara pembagian fungsi rekening bank atau kalau mau konservatif dengan menggunakan amplop-amplop.

Mempunyai rencana keuangan tidak mungkin menjamin Anda 100% akan kaya. Tapi, Anda akan lebih tenang karena tahu apakah dana investasi sudah cukup untuk pendidikan, atau mengetahui bila saat ini baru bisa mendanai pensiun hingga usia 60 tahun. Saya percaya bahwa Anda tidak perlu jadi seorang ahli keuangan, tapi Anda harus paham bagaimana mengelola keuangan keluarga sendiri.

Anda tidak tahu kapan akan sakit, atau kapan berhenti bekerja. Apalagi, soal umur hidup di dunia. Karena itu, perencanaan keuangan merupakan salah satu panduan yang bisa membantu Anda memperoleh hidup yang lebih indah dan sejahtera. Live a Beautiful Life!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru