Ayo mulai investasi minimal 10% pendapatan

Selasa, 08 Desember 2020 | 12:34 WIB   Reporter: Vendy Yhulia Susanto
Ayo mulai investasi minimal 10% pendapatan

ILUSTRASI. Orang yang bisa mengelola gaya hidupnya lebih baik, seharusnya dia bisa investasi lebih dari 10%.


PORTOFOLIO - JAKARTA. Menjelang tahun 2021, sejumlah instrumen investasi dinilai masih akan tetap menjanjikan dan memiliki prospek yang bagus. Risza Bambang CFP, Founder OneShildt Financial Planning, menyebut, seseorang mesti memutuskan berapa persen alokasi dana untuk investasi.

Secara umum, idealnya alokasi untuk investasi sebanyak 10% dari pendapatan. Namun hal ini kembali bergantung pada kondisi gaya hidup dan kesehatan keuangan masing-masing individu. “Orang yang bisa mengelola gaya hidupnya lebih baik, seharusnya dia bisa investasi lebih dari 10%,” kata Risza ketika dihubungi, Selasa (8/12).

Risza mengatakan, jika rasio kemampuan menabung (selisih pendapatan dikurangi pengeluaran) lebih dari 10%, maka seseorang bisa mengalokasikan investasi lebih dari 10%. Bisa berkisar 10% sampai 40%, tergantung rasio kemampuan menabung. “Semakin besar rasionya, harusnya itu suatu keuntungan bagi orang tersebut untuk bisa pensiun lebih cepat,” ucap dia.

Kemudian, ada dua hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih instrumen investasi. Pertama, keuntungan ganda (capital gap), apakah instrumen instrumen investasi memiliki nilai tambah yang besar. Kedua, apakah instrumen investasi itu bisa menghasilkan pendapatan yang reguler.

Baca Juga: Makin berkilau, emas cetak rekor tertinggi dalam dua pekan di US$ 1.869 per ons troi

Risza menilai, investasi logam mulia (emas batangan) bisa menjadi opsi instrumen investasi. Selain logam mulia yang merupakan universal currency, juga merupakan pilihan investasi yang aman. Selama emas batangan lebih sedikit pasokannya daripada permintaannya maka secara rata-rata harganya akan naik terus dalam jangka panjang.

Kemudian, opsi lain untuk investasi adalah investasi di saham. Namun, bagi yang ingin berinvestasi saham, Risza mengingatkan agar mempunyai pengetahuan cukup mengenai saham dan mesti jeli dalam memilah-milah saham yang memiliki prospek bagus.

“Saham (bisa memiliki) keuntungan ganda. Saham kalau dia blue chip nilainya meningkat, sementara dia bisa memberikan deviden jadi ada fixed income,” ujar dia.

Selanjutnya, jika seseorang mempunyai dana yang lebih, simpanan dana yang cukup besar, dan mempunyai dana simpanan darurat yang aman, maka Risza menyarankan untuk mulai berinvestasi di bidang properti.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini melonjak Rp 7.000 jadi Rp 966.000 per gram, Selasa (8/12)

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru