ANGGARAN - JAKARTA. Bila ingin hidup nyaman dengan anak dan istri, Anda wajib mengatur arus keluar masuk keuangan. Para financial planner menyarankan Anda sebaiknya membuat daftar anggaran pengeluaran.
Tujuannya, agar Anda dapat menentukan pos-pos pengeluaran yang tepat. Sehingga, total pengeluaran Anda tidak sampai pendapatan.
Baca Juga: Bergaji UMR, ini ukuran ideal tabungan dan investasi
Mike Rini Sutikno, Financial Planner Mitra Rencana Edukasi mengatakan anggaran tersebut menjadi kunci Anda untuk megendalikan pengeluaran.
Tapi, terkadang sebagian orang tetap boros bahkan sampai berutang meskipun sudah membuat anggaran pengeluaran.
Hal ini disebabkan karena mereka mengutamakan gaya hidup. Sehingga, mereka gagal mengontrol arus pengeluaran. Parahnya, mereka tidak mempunyai tabungan sehingga harus berutang bila muncul pengeluaran tidak terduga.
Budi Raharjo, Financial Planner OneShildt mengatakan Anda sebaiknya cermat ketika membuat daftar anggaran pengeluaran bulannya. Agar, anggaran Anda tidak hanya jadi catatan belaka.
Periksa pola pemasukan dan pengeluaran
Langkah awal, Anda wajib memeriksa pola pemasukan dan pengeluaran. Tujuannya, untuk memudahkan Anda mengevaluasi pengeluaran yang sudah dilakukan.
"Anda dapat membuat catatan selama satu bulan penuh," kata Budi. Hasil catatan tersebut akan menunjukkan pola pengeluaran rutin dan variabel (berubah-ubah).
Baca Juga: Sebelum investasi tas branded, simak dulu lima poin penting ini
Anda boleh loh mengurangi porsi pengeluaran rutin bila diperlukan. Sekedar info, contoh pengeluaran rutin adalah biaya asisten rumah tangga, presmi asuransi, dan cicilan utang.
Budi mengatakan Anda wajib melindungi diri sendiri dan keluarga dengan asuransi kesehatan. Agar, Anda tidak harus memecah tabungan bila ada salah satu anggota sakit. Anda dapat memilih asuransi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
Anda sebaiknya membuat porsi pengeluaran secukupnya sehingga tidak sampai melebihi nilai pendapatan.
Cek skala prioritas
Selanjutnya, Anda tentukan pengeluaran prioritas. Misalnya, Anda memprioritaskan biaya transportasi dan komunikasi sebagai pengeluaran prioritas.
Budi menyarankan Anda sebaiknya memprioritaskan pengeluaran pokok. Anda tempatkan pengeluaran pokok tersebut pada posisi teratas di dalam daftar anggaran pengeluaran bulanan.
Saat jumlah pengeluaran pokok cukup besar, Anda bisa menekan bugdet pengeluaran non prioritas.
Rencanakan tabungan dan investasi
Kemudian, Anda harus menentukan jumlah dana yang akan ditabung atau diinvestasikan.
Mike menyarankan Anda harus menyisihkan dana minimal 10% dari pendapatan untuk ditabung atau diinvestasikan. Agar semangat, Anda dapat membuat tujuan menabung tersebut.
Baca Juga: Mau investasi di platform pinjaman online? Simak dulu empat poin penting ini
Misalnya, Anda menabung untuk dana kelahiran si anak pertama. Atau, Anda menabung untuk mengumpulkan dana darurat.
"Sebaiknya Anda menabung setelah terima gaji," kata Budi. Tujuannya, agar Anda benar-benar mempunyai tabungan.
Anda pun dapat menggunakan sistem auto debit agar praktis untuk menabung.
Sisa pendapatan dapat Anda gunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan.
Pencatatan rutin
Terakhir, Anda wajib melakukan pencatatan seluruh pengeluaran secara terperinci. Tujuannya, memudahkan Anda untuk mengontrol besaran pengeluaran sehari-hari.
Anda dapat mencatat pengeluaran tersebut secara manual dalam buku khusus. Bila dirasa repot, Anda dapat menggunakan aplikasi pencatatan keuangan.
Baca Juga: Ingin punya iPhone 11, ini cara membeli tanpa berutang
Pada akhir bulan, Anda harus mereview seluruh pengeluaran. Agar Anda mengetahui detail pengeluaran yang telah dilakukan.
Bila porsi pengeluaran masih tidak sesuai anggaran, Anda harus memperbaikinya bulan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News