Menikmati kartu kredit tanpa tercekik setan kredit (Selesai)

Jumat, 29 April 2011 | 19:22 WIB   Reporter: Dikky Setiawan, Fransiska Firlana, Andri Indradie, Raymond Reynaldi
 Menikmati kartu kredit tanpa tercekik setan kredit (Selesai)

ILUSTRASI. Selain berkonsultasi dengan dokter, bahan alami juga bisa dipakai untuk obat jerawat yang ampuh.


JAKARTA. Kasus tewasnya seorang nasabah kartu kredit salah satu bank di Tanah Air akibat dugaan penganiayaan petugas penagih utang bank tersebut menjadi sorotan masyarakat. Akibat peristiwa itu, kini nasabah bank semakin takut memanfaatkan kartu kredit.

Padahal banyak sisi manfaat atau keuntungan yang bisa diperoleh seseorang jika menggunakan kartu kredit. Coba cek, beberapa lanjutan kiat mengoptimalkan manfaat kartu kredit tanpa harus menanggung risiko terjerat utang, berikut ini!

Program cicilan

Siapa yang tidak tergiur membeli barang dengan sistem cicilan tanpa dibebankan bunga? Pada umumnya, pemegang kartu kredit baru melihat tawaran seperti ini sebagai kesempatan membeli barang sesuai kebutuhan. Tapi, di sini justru permasalahan muncul. Karena gelap mata, banyak nasabah langsung memenuhi keranjang belanja mereka. Belakangan, sesampai di rumah baru mereka sadar bahwa cicilan 0% yang ditawarkan bank tetap merupakan utang yang harus dibayar.

Patut Anda ketahui, bank penerbit kartu kredit pasti sudah berhitung cermat ketika menelurkan tawaran program cicilan bunga 0%. "Setiap kartu kredit tergesek, bank pasti berhitung tiap sen. Saya yakin bank sudah mendapatkan diskon dari produsen barang yang dijual,' ujar Risza Bambang, perencana keuangan dari Padma Radya Aktuaria.

Oleh karena itu, saran Risza, Anda jangan keburu nafsu membeli produk dengan iming-iming cicilan 0%.

Boleh saja Anda ngiler dan memutuskan membeli tawaran dengan bunga cicilan 0%. Tapi, Anda harus menyeleksi benar, apakah produk yang dibeli secara mengangsur dengan bunga 0% itu merupakan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan. Anda juga harus membandingkan harga barang merek yang sama dan tipe yang sama di tempat lain. Jika ternyata harga di tempat lain jauh lebih murah dan Anda mampu membayar tunai, lupakan soal cicilan itu.

Fasilitas spesial

Layanan spesial di merchant tertentu di satu sisi memang bisa menguntungkan pemegang kartu kredit. Misalnya, dalam hal pelayanan pemesanan tiket pesawat penerbangan. Dengan kartu kredit, tentu akan lebih memudahkan nasabah untuk melakukan booking tiket online pesawat. Tanpa keluar rumah atau kantor, cukup di depan internet, nasabah sudah bisa memesan tiket secara online. Lewat online pula, nasabah bisa mengecek tiket pesawat berharga murah dengan berbagai rute penerbangan.

Tapi, menurut Rakhmi Permatasari, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan, tidak semua fasilitas kartu kredit benar-benar bagus. Sebelum memesan tiket, Anda harus menghitung uang untuk membayar tagihan nanti dari mana? Cash flow Anda bakal terganggu atau tidak? Jangan-jangan membeli tiket dengan kartu debit lebih murah? Selalu teliti.

Kalau memang Anda orang yang sangat suka bepergian, misalnya karena tugas kantor, dan pemesanan tiket pesawat selalu ditanggung kantor, Anda bisa saja memanfaatkan kartu kredit. Pemanfaatan ini bukan cuma untuk memesan tiket pesawat, tapi juga layanan lounge di bandara.

Selalu bayar penuh tagihan kartu kredit

Jangan pernah cuma membayar tagihan sebesar tagihan minimum. Itulah pesan paling penting yang harus dicamkan para pemilik kartu kredit. Memang, berdasarkan peraturan Bank Indonesia (BI), minimum pembayaran cicilan kartu kredit hanya 10%. Namun, jika Anda terlena mengangsur utang kartu kredit dengan pembayaran minimum, Anda harus siap membayar bunga tinggi atau malah terbelit utang (lihat tabel simulasi).

Sebab, biasanya, ketika Anda hanya membayar tagihan minimum, sisa utang Anda akan dibungakan bank. Nah, tagihan lama yang plus bunga itu akan dibungakan lagi, ketika bulan depannya Anda hanya membayar tagihan minimum lagi. Celakanya, di saat seperti itu, bank biasanya akan menaikkan limit dana belanja, sehingga Anda akan semakin terbelit utang.

Oleh sebab itu, untuk menghindari utang dan kejaran debt collector, menurut Risza, sebisa mungkin jika Anda berbelanja produk dengan menggunakan kartu kredit, selalu membayar penuh tagihan utang kartu kredit. Dengan begitu, Anda tidak terkena beban bunga dari pemakaian kartu kredit.

Batasi jumlah kepemilikan kartu kredit

Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansia Consulting menyarankan, setiap pemegang kartu kredit maksimal memiliki dua kartu kredit. Dari beragam tawaran kartu kredit yang ada, pilihlah kartu kredit yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari atau paling dekat dengan aktivitas Anda dan keluarga. Tujuannya adalah agar diskon kartu kredit yang diberikan bisa Anda gunakan secara optimal.

Contoh, bagi Anda yang suka bepergian, pilih kartu kredit yang banyak memberikan potongan urusan traveling, seperti tiket pesawat dan hotel. Bagi yang suka berwisata kuliner, pilih kartu kredit yang biasa memberikan potongan harga menu makanan di restoran.

Sependapat, Rakhmi mengatakan, sebisa mungkin Anda membatasi jumlah koleksi kartu kredit. Semakin sedikit kartu kredit, Anda semakin mudah mengatur dan mengelola pengeluaran maupun waktu jatuh tempo pembayaran cicilan kartu kredit. Kalau kebanyakan, Anda bisa pusing sendiri. Kartu yang A jatuh tempo setiap tanggal 5 dan yang B jatuh tempo tanggal 10, dan begitu seterusnya jika punya banyak kartu. "Kayaknya, kok, hidup kita akan selalu dikejar tagihan utang," ujar Rakhmi.

Jika secara psikologis Anda selalu was-was pada tagihan kartu kredit, berarti Anda sudah terjerat setan kredit. Jika tagihan bulanan Anda lebih 50% total penghasilan dan Anda cuma mampu membayar minimal, berarti Anda rawan macet. Kalau itu terjadi, selamat menyambut kunjungan debt collector.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru