KONTAN.CO.ID - Dalam perjalanan mencapai kebebasan finansial, seringkali kita dihadapkan pada godaan untuk membeli atau melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan.
Meskipun tampaknya sepele, kebiasaan-kebiasaan ini, jika terus dipertahankan, dapat menggerogoti stabilitas keuangan, terutama bagi mereka yang berada di kelas menengah.
Untuk mengatasi tantangan ini, seorang pakar keuangan ternama, Dave Ramsey, menawarkan lima prinsip penting yang bisa menjadi panduan.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Dian Swastatika (DSSA) Terkoreksi di Semester I-2025
Seperti dilansir dari situs edukasi trading, New Trader U, Ramsey menyarankan bahwa ada lima hal yang harus dihindari oleh kelas menengah agar bisa lebih mengendalikan keuangan mereka.
1. Tolak Utang Konsumtif
Dave Ramsey menekankan pentingnya mengatakan "tidak" pada utang konsumtif. Bagi banyak orang, mengambil pinjaman untuk membeli barang-barang seperti mobil baru, furnitur, atau liburan sudah menjadi hal yang lumrah.
Namun, Ramsey berpendapat bahwa utang-utang ini adalah beban yang menghambat kemajuan finansial. Ia menyarankan agar alih-alih berutang, lebih baik menabung hingga uang terkumpul untuk membeli sesuatu secara tunai.
Dengan cara ini, kita bisa terhindar dari bunga yang mencekik dan fokus pada alokasi dana untuk investasi atau dana darurat.
2. Tolak Gaya Hidup "Mengimbangi" Orang Lain
Menolak godaan untuk "mengimbangi" gaya hidup orang lain. Seringkali, kita merasa perlu membeli barang-barang mahal hanya karena teman, tetangga, atau rekan kerja kita juga memilikinya.
Sikap ini, yang dikenal sebagai keeping up with the Joneses, adalah jebakan finansial yang berbahaya. Ramsey mendorong kita untuk memiliki tujuan finansial pribadi dan berpegang teguh pada rencana tersebut tanpa terpengaruh oleh gaya hidup orang lain.
Ia mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati tidak berasal dari barang-barang material, melainkan dari stabilitas dan rasa aman secara finansial.
Baca Juga: Pefindo Tegaskan Peringkat idB untuk Waskita Beton (WSBP) dengan Prospek Stabil
3. Tolak Pembelian Barang dengan Penyusutan Nilai Drastis
Berani menolak pembelian barang-barang yang nilainya turun drastis, seperti mobil baru. Ramsey sering menyebut mobil baru sebagai "penyusutan terbesar" karena nilainya bisa turun hingga 20% hanya dalam tahun pertama.
Ia menganjurkan untuk membeli mobil bekas yang usianya beberapa tahun, yang harganya jauh lebih terjangkau, tetapi masih dalam kondisi prima.
Keputusan ini dapat menghemat puluhan juta rupiah yang bisa dialihkan untuk investasi jangka panjang, seperti dana pensiun atau properti.
4. Tolak Tawaran Cicilan Bunga 0%
Tolak tawaran cicilan dengan bunga 0%. Meskipun terdengar menarik, tawaran ini sering kali dirancang untuk mendorong konsumen membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Ramsey mengingatkan bahwa jika kita tidak memiliki uang tunai untuk membeli sesuatu saat ini, kemungkinan besar kita tidak membutuhkannya.
Mengatakan "tidak" pada skema cicilan ini bisa mencegah kita terjebak dalam utang yang tidak perlu dan mendorong kebiasaan menabung yang lebih baik.
Tonton: Keponakan Prabowo Mundur dari Anggota DPR, Fraksi Gerindra Segera Nonaktifkan
5. Tolak Gagasan Bahwa Utang Itu Normal
Terakhir, Dave Ramsey mengajak kita untuk menolak gagasan bahwa berutang adalah hal yang normal.
Banyak orang beranggapan bahwa utang adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan modern, entah itu utang kartu kredit, utang pendidikan, atau pinjaman rumah.
Ramsey menantang pandangan ini dengan mengajarkan bahwa hidup tanpa utang adalah tujuan yang realistis dan sangat mungkin dicapai.
Dengan mengambil langkah-langkah kecil untuk melunasi utang, kita bisa secara bertahap membangun fondasi finansial yang kuat dan merdeka dari beban finansial.
Dengan menerapkan lima prinsip ini, kelas menengah bisa mulai membangun kekayaan dan meraih stabilitas finansial yang lebih baik.
Mengatakan "tidak" pada hal-hal yang tidak penting adalah langkah pertama menuju kehidupan yang lebih bebas dan terencana secara finansial.
Selanjutnya: BEI Buka Kembali Perdagangan Saham DATA, FLMC, dan MITI pada Kamis (11/9)
Menarik Dibaca: Promo HokBen Irodori Bento September 2025, Menu Komplit Bervariasi Mulai Rp 50.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News