Stop Boros! Rahasia Menabung Pakai Rumus 50-30-20

Rabu, 24 Desember 2025 | 15:00 WIB
Stop Boros! Rahasia Menabung Pakai Rumus 50-30-20

ILUSTRASI. Stop Boros! Rahasia Menabung Pakai Rumus 50-30-20. (Ilustrasi/Unsplash)


Sumber: Blu by BCA Digital,Kemenkeu  | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Mengelola keuangan pribadi dengan bijak menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok dan gaya hidup yang dinamis.

Menabung bukan sekadar menyisihkan sisa uang di akhir bulan, melainkan sebuah komitmen yang harus direncanakan sejak awal saat menerima penghasilan.

Banyak individu menghadapi kendala dalam mempertahankan konsistensi menabung karena perencanaan yang kurang matang.

Baca Juga: Berbagai Kesalahan Investasi yang Sering Menghambat Pertumbuhan Portofolio Pemula

Tanpa strategi yang jelas, pendapatan bulanan seringkali habis untuk pengeluaran yang tidak terduga atau konsumsi yang bersifat impulsif.

Oleh karena itu, memahami prinsip dasar manajemen keuangan menjadi modal utama bagi setiap investor atau pekerja untuk menjaga kesehatan finansial dalam jangka panjang.

Menurut Media Keuangan Kemenkeu, mencatat setiap detail pengeluaran adalah langkah awal yang krusial untuk menjaga agar tabungan tetap tumbuh.

Dengan memiliki catatan yang rapi, seseorang dapat mengidentifikasi mana kebutuhan yang bersifat mendesak dan mana yang hanya merupakan keinginan semata.

Menetapkan Prioritas dan Alokasi Dana

Langkah pertama dalam strategi finansial yang sehat adalah menentukan skala prioritas. Seringkali, kegagalan dalam menabung disebabkan oleh kebiasaan mengalokasikan sisa uang sisa belanja untuk disimpan.

Padahal, urutan yang benar adalah mengalokasikan dana tabungan segera setelah gaji diterima, sebelum digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Dilansir dari laman Blu by BCA Digital, salah satu tips utama untuk sukses menabung bulanan adalah dengan menetapkan target atau tujuan keuangan yang jelas.

Memiliki tujuan spesifik, seperti dana pendidikan, uang muka rumah, atau biaya liburan, akan memberikan motivasi tambahan bagi seseorang untuk lebih disiplin dalam menyisihkan sebagian penghasilannya

Untuk membantu mempermudah pengaturan anggaran, berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat diterapkan setiap bulan:

  • Penerapan Rumus Anggaran: Gunakan metode pembagian persentase seperti 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk tabungan atau investasi, dan 20 persen untuk keinginan atau hiburan.
  • Pemisahan Rekening: Gunakan rekening bank yang berbeda antara biaya operasional harian dengan dana simpanan agar saldo tabungan tidak terpakai secara tidak sengaja.
  • Otomasi Tabungan: Manfaatkan fitur transfer otomatis ke rekening tabungan pada tanggal gajian untuk memastikan konsistensi setiap bulan.
  • Evaluasi Rutin: Lakukan peninjauan kembali terhadap pengeluaran mingguan untuk melihat adanya pos anggaran yang melampaui batas.

Baca Juga: Panduan Lengkap Investasi Saham Pemula: Hindari Kerugian!

Strategi Memperkuat Dana Darurat

Selain menabung untuk tujuan jangka panjang, membangun dana darurat juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen keuangan.

Dana ini berfungsi sebagai bantalan finansial ketika terjadi peristiwa yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, kerusakan kendaraan, atau masalah kesehatan yang tidak tercover asuransi.

Bersumber dari Media Keuangan Kemenkeu, pengelolaan utang juga menjadi aspek penting agar tabungan tidak tergerus.

Sangat disarankan untuk segera melunasi utang yang memiliki bunga tinggi, sehingga beban bunga tersebut tidak mengganggu alokasi dana yang seharusnya bisa masuk ke dalam pos tabungan atau investasi.

Disiplin dalam menghindari utang konsumtif akan memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi portofolio keuangan pribadi.

Dalam konteks investasi, ketersediaan uang tunai yang cukup di tabungan juga memungkinkan seseorang untuk mengambil peluang pasar ketika terjadi koreksi harga pada instrumen investasi seperti saham atau reksa dana.

Konsistensi dan Gaya Hidup Hemat

Menabung bukan berarti harus hidup dalam kekurangan, melainkan hidup sesuai dengan kemampuan tanpa memaksakan standar gaya hidup yang berada di luar jangkauan finansial.

Gaya hidup hemat yang cerdas melibatkan kemampuan untuk menemukan nilai terbaik dari setiap pengeluaran yang dilakukan.

Tonton: Hashim: Prabowo Tak Punya Lahan Sawit Satu Hektare Pun di Bumi Indonesia

Melansir informasi dari Blu by BCA Digital, konsistensi merupakan kunci utama dalam membangun kekayaan.

Meskipun jumlah yang disisihkan setiap bulan terasa kecil, namun jika dilakukan secara rutin dan berkelanjutan, akumulasi dana tersebut akan memberikan hasil yang signifikan di masa depan berkat adanya bunga majemuk atau pertumbuhan aset.

Menghindari pengeluaran kecil yang bersifat rutin namun tidak esensial, seperti biaya langganan aplikasi yang jarang digunakan atau sering membeli kopi di luar rumah, dapat memberikan tambahan saldo tabungan yang cukup besar dalam hitungan satu tahun.

Perubahan kecil pada kebiasaan harian seringkali memberikan dampak besar pada laporan keuangan pribadi di akhir tahun.

Kesadaran akan pentingnya literasi finansial ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengelola arus kas bulanan secara lebih profesional.

Dengan perencanaan yang matang dan pemanfaatan teknologi perbankan yang ada, proses menabung kini dapat dilakukan dengan lebih mudah, transparan, dan terukur.

Selanjutnya: Sam Altman: Lulusan 2035 Bisa Kerja di Luar Angkasa Gaji Tinggi

Menarik Dibaca: Pasar Kian Ambles, PIPPIN Justru Melejit ke Puncak Kripto Top Gainers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru