Perhatikan hal ini saat mendiversifikasi investasi

Selasa, 03 Mei 2016 | 13:30 WIB   Reporter: Harris Hadinata
Perhatikan hal ini saat mendiversifikasi investasi


Selain itu, pertimbangkan juga potensi pemasukan dan pengeluaran ke depan. Misalnya akan ada pengeluaran untuk biaya sekolah anak mulai satu tahun ke depan.

Perhatikan juga prospek pekerjaan Anda, apakah bisnis perusahaan Anda akan terus bagus selama beberapa tahun ke depan, atau bahkan sampai Anda pensiun.

Kedua, profil risiko. Mengenali profil risiko merupakan hal mendasar yang harus dipertimbangkan untuk menyusun portofolio investasi yang bisa membantu Anda mencapai tujuan keuangan. “Kalau dia sudah menikah, profil risiko pasangan juga harus diperhatikan,” sebut Aakar.

Profil risiko suami dan istri harus dikompromikan saat menyusun portofolio investasi. Ambil contoh, bila si suami memiliki profil risiko agresif, sementara profil risiko istri cenderung konservatif, maka penyusunan portofolio investasi bisa dilakukan dengan parameter profil risiko moderat.

Ketiga, tujuan investasi. Pada dasarnya, tujuan investasi ini bisa dikategorikan menjadi dua macam, yakni tujuan investasi sebagai pondasi keuangan dan tujuan investasi sekunder.

Tujuan investasi yang menjadi pondasi di antaranya adalah menyiapkan dana darurat (emergency fund). Mungkin Anda sudah hapal, dana darurat merupakan prioritas utama pengelolaan keuangan. Anda harus memenuhi target dana darurat sebelum mulai berinvestasi untuk hal-hal lainnya.

Anda juga mungkin sudah tahu, kalau idealnya Anda memiliki dana darurat 6–8 bulan pemasukan. Sebaiknya, Anda bukan hanya menghitung pemasukan berupa uang. “Kalau misalnya dia dapat tunjangan kesehatan rutin dari kantor atau mobil dinas beserta tunjangan operasionalnya, sebaiknya itu juga dicatat sebagai pemasukan,” ujar Aakar.

Prioritas selanjutnya adalah asuransi. Ini untuk menjamin kenyamanan keluarga Anda di masa mendatang. Selanjutnya, perhatikan juga posisi utang Anda.

Ada baiknya Anda bebas dari utang-utang konsumtif sebelum Anda melakukan investasi untuk kebutuhan lainnya. Kalau misalnya Anda masih memiliki banyak utang kartu kredit, utamakan melunasi utang-utang tersebut. Lalu, kalau Anda memiliki lebih dari dua kartu kredit, ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah kartu kredit Anda.

Setelah ketiga hal tersebut terpenuhi, Anda bisa mulai merencanakan tujuan keuangan sekunder. Misalnya Anda berniat liburan ke luar negeri, atau berniat membeli mobil baru.

Editor: Harris Hadinata

Terbaru