KONTAN.CO.ID - Anggaran bulanan adalah alat penting untuk membantu seseorang mengenali aliran keuangan, mulai dari berapa banyak uang yang diterima hingga bagaimana dana tersebut digunakan setiap bulan.
Dengan anggaran yang terstruktur, seseorang dapat memenuhi kebutuhan rutin serta tetap mempersiapkan dana untuk keperluan mendadak. Banyak orang merasa sulit mengendalikan pengeluaran karena tidak memiliki perencanaan yang jelas.
Dikutip Bankrate, anggaran bulanan dapat dibuat dengan cara yang jauh lebih sederhana namun tetap efektif.
Baca Juga: Reviu Keuangan Akhir Tahun: Optimalkan Dana dan Kurangi Beban
Anggaran bukan semata instrumen pengawasan, melainkan strategi untuk membantu mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Ketika seseorang mengetahui jumlah pengeluaran dan pemasukan, keputusan finansial dapat dilakukan dengan lebih terukur.
Selain itu, anggaran bulanan membantu menghindari kebiasaan berutang dan mendorong peningkatan dana darurat. Dengan memahami lima langkah dasar, proses pembuatan anggaran menjadi lebih terarah dan mudah dijalankan.
1. Hitung Pendapatan Bulanan dengan Cermat
Langkah pertama membuat anggaran yang baik adalah menghitung pendapatan bersih setiap bulan atau take home pay. Informasi ini mencerminkan uang yang benar benar tersedia setelah dipotong pajak, premi asuransi dan kontribusi pensiun.
Perhitungan ini dapat dilakukan dengan melihat jumlah bersih dari slip gaji atau setoran langsung yang diterima setiap bulan.
Pendapatan tambahan seperti pekerjaan sampingan yang stabil dapat dimasukkan, namun sumber dana yang tidak tetap sebaiknya tidak dijadikan patokan.
Pendapatan bersih menjadi dasar utama dalam menentukan batas pengeluaran dan kapasitas menabung. Semakin akurat angka yang digunakan, semakin tepat pula struktur anggaran yang akan dibentuk.
2. Lacak Pengeluaran Minimal Tiga Bulan
Melacak pengeluaran merupakan cara efektif untuk memahami bagaimana uang digunakan setiap bulan. Bankrate menjelaskan bahwa pelacakan dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur kategorisasi otomatis dari aplikasi perbankan atau melalui pencatatan manual.
Dalam proses ini, banyak orang baru menyadari bahwa pengeluaran mereka sering kali lebih besar pada kategori tertentu dibandingkan perkiraan awal.
Pengeluaran tidak rutin seperti pajak tahunan, perawatan rumah, servis kendaraan dan hadiah musiman juga harus diperhitungkan.
Selain itu, kategori seperti pengeluaran kesehatan, perjalanan, acara khusus dan keperluan hewan peliharaan perlu dimasukkan agar anggaran lebih realistis. Dengan data yang konsisten selama tiga bulan, pola belanja dapat dianalisis dengan lebih mudah.
3. Tentukan Prioritas Keuangan yang Jelas
Setelah memahami pola belanja, langkah berikutnya adalah meninjau pengeluaran dan menyesuaikannya dengan prioritas keuangan pribadi. Setiap orang memiliki kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, makanan dan transportasi, sehingga kategori tersebut harus menjadi fokus utama.
Anggaran bukan tentang membatasi diri secara berlebihan, tetapi mengalokasikan uang sesuai hal yang paling penting.
Jika pengeluaran nonesensial seperti langganan yang jarang digunakan atau makan di luar terlalu sering, penyesuaian dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas menabung.
Menyelaraskan prioritas membantu menjaga disiplin pengeluaran dan membuat rencana keuangan lebih konsisten. Dengan memahami apa yang harus diprioritaskan, seseorang lebih mudah menghindari pengeluaran impulsif.
4. Susun Anggaran Berdasarkan Kategori dan Tujuan
Langkah keempat adalah menyusun anggaran berdasarkan kategori yang mencerminkan kebutuhan, keinginan dan tabungan.
Menyisihkan dana tabungan di awal menjadi strategi penting agar tujuan keuangan dapat tercapai. Kutipan dari Warren Buffett yang menyarankan untuk menyimpan uang terlebih dahulu sebelum membelanjakan sisanya menjadi prinsip yang relevan dalam tahap ini.
Kategori umum dalam anggaran meliputi biaya tempat tinggal, transportasi, utilitas, makanan, komunikasi, cicilan pinjaman, premi asuransi, perawatan rumah, langganan dan hiburan.
Metode budgeting seperti aturan 50-30-20, zero based budgeting, pay yourself first dan envelope budgeting dapat digunakan sesuai preferensi pribadi. Yang terpenting adalah memastikan bahwa total pengeluaran tidak melebihi pendapatan bersih setiap bulan.
5. Pantau Anggaran Secara Berkala dan Sesuaikan Jika Diperlukan
Anggaran adalah dokumen hidup yang harus dievaluasi secara rutin. Perubahan kondisi seperti kenaikan gaji, munculnya cicilan baru atau perubahan prioritas perlu diikuti dengan penyesuaian anggaran. Evaluasi berkala membantu memastikan rencana keuangan tetap relevan dan efektif.
Pemantauan rutin juga mencegah terjadinya pengeluaran berlebih dan membantu mendeteksi transaksi yang mencurigakan.
Selain itu, meninjau anggaran membuat seseorang lebih sadar terhadap perkembangan keuangan pribadi. Dengan kebiasaan mengevaluasi secara konsisten, pengelolaan uang menjadi lebih terarah dan stabil.
Tonton: Banjir Sumatera Diusulkan Jadi Bencana Nasional
Mengapa Anggaran Bulanan Penting untuk Keuangan Pribadi
Anggaran memberikan banyak manfaat, mulai dari pembayaran tagihan tepat waktu hingga meningkatnya saldo tabungan.
Dengan memiliki rencana pengeluaran yang jelas, seseorang dapat mempersiapkan dana untuk keadaan darurat dan mengurangi risiko terlilit utang.
Anggaran bulanan juga membantu meningkatkan ketenangan pikiran karena setiap pengeluaran memiliki alokasi yang jelas.
Melalui pengelolaan yang teratur, seseorang dapat memperbaiki kebiasaan finansial dan meningkatkan kendali terhadap pengeluaran harian.
Keuntungan lain termasuk kemampuan mengevaluasi kesalahan transaksi, merencanakan pengeluaran besar dan memahami pola pengeluaran yang sebenarnya.
Semua manfaat ini membuat anggaran menjadi alat strategis dalam membangun kesehatan finansial jangka panjang.
Selanjutnya: Daftar HP Redmi Terbaru 2025: Cek Spesifikasi dan Harga Terkini
Menarik Dibaca: 5 Tips Jaga Kebersihan Area Tindik untuk Pemula yang Baru Piercing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News