KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para calon pensiunan di Indonesia merupakan yang paling optimistis memiliki dana yang cukup untuk menghadapi pensiun, dibanding negara lain di Asia. Ini terungkap dalam laporan Manulife Financial Resilience and Longevity 2025.
Laporan yang dipublikasikan Selasa (18/11/2025) tersebut mendapati, Indonesia merupakan pasar paling percaya diri. Sebanyak 77% responden yakin memiliki tabungan cukup untuk pensiun.
Masyarakat Indonesia juga lebih terbuka untuk melakukan diversifikasi portofolio investasi dana pensiun. Sekitar 69% responden kini bersedia berinvestasi di instrumen investasi yang menghasilkan pendapatan daripada hanya sekadar memiliki properti.
Baca Juga: Midea Blue Wave: 15 Tahun Midea Indonesia untuk Lingkungan & Masa Depan Berkelanjutan
Bandingkan dengan Filipina. Menurut laporan Manulife, hanya 52% responden di Filipina yang merasa siap secara finansial. Tapi di Filipina, 73% responden kini lebih memilih investasi penghasil pendapatan dibanding properti, yang sebanyak 71%. Ini menandakan pergeseran generasi dalam pola pikir pensiun.
Bahkan di Hong Kong, hanya sekitar 48% responden yang yakin memiliki dana cukup, Namun, banyak responden yang sudah mengambil tindakan. Sekitar 65% responden berencana mengalihkan sebagian uang tunai ke investasi dengan imbal hasil lebih tinggi.
Di Malaysia, tingkat kepercayaan siap menghadapi pensiun terhitung sedang, yakni mencapai 58%. Responden Malaysia menunjukkan minat kuat pada solusi pensiun yang memberikan pendapatan stabil dan perlindungan inflasi.
Baca Juga: Tren STEM di Sekolah, Ini lo Manfaat untuk Masa Depan Anak
Secara umum, kelompok usia paruh baya, di kisaran 45–54 tahun, adalah yang paling pesimistis. Ini menandakan perlunya perencanaan finansial yang lebih proaktif.
Manulife juga mendapati masyarakat di Asia kini mengalami perubahan cara pandang terhadap pensiun, seiring usia harapan hidup yang makin panjang.
“Kini, pensiun bukan sekadar hidup lebih lama, tetapi hidup lebih baik. Kemandirian finansial, kesehatan, dan kesejahteraan menjadi tolok ukur kesuksesan di era baru ini,” kata Calvin Chiu, Head of Asia Retirement Manulife sekaligus Chief Executive Officer Manulife Investment Management Hong Kong, dalam keterangan resmi, Selasa (18/11/2025).
Baca Juga: Cara Jitu Merdeka Finansial di Masa Depan, yuk Persiapkan dari Sekarang
Portofolio masyarakat Asia masih didominasi oleh uang tunai. Jumlahnya sekitar setengah dari investasi non-properti. Ini mencerminkan sikap hati-hati terhadap risiko.
Banyak yang menghindari aset dengan imbal hasil lebih tinggi karena takut rugi dan kurang pengetahuan investasi. Sementara itu, properti yang dulu menjadi pilar utama perencanaan pensiun kini mulai kehilangan dominasi, hanya tiga dari 10 responden yang masih menganggapnya prioritas utama.
“Menahan terlalu banyak uang tunai dan hanya mengandalkan properti membuat orang rentan terhadap inflasi dan kekurangan pendapatan,” ujar Chiu.
Laporan Manulife juga menemukan hubungan jelas antara nasihat finansial dan rasa percaya diri. Di empat negara yang disurvei, yakni Hong Kong, Indonesia, Filipina, dan Malaysia, responden yang menggunakan jasa perencana keuangan jauh lebih yakin akan masa depan mereka kala pensiun.
Baca Juga: Peran Financial Planning dalam Mewujudkan Kebahagiaan Masa Depan yang Lebih Terjamin
Di Indonesia, misalnya, 89% responden yang memiliki perencana keuangan mengatakan merasa siap secara finansial, dibandingkan 63% yang tidak memiliki perencana keuangan. Di Hong Kong, kesenjangan ini lebih besar: 62% yang memiliki perencana keuangan merasa percaya diri, sedangkan hanya 29% yang tidak.
“Saran dari profesional bisa membuat perbedaan besar. Dengan bimbingan yang tepat, orang dapat beralih dari sekadar menabung menjadi berinvestasi aktif, sehingga memiliki kendali lebih atas pendapatan dan gaya hidup di masa depan,” imbuh Chiu.
Selanjutnya: Apa Ciri-Ciri Terkena Kolesterol Tinggi, ya? Intip Selengkapnya di Sini
Menarik Dibaca: Apa Ciri-Ciri Terkena Kolesterol Tinggi, ya? Intip Selengkapnya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News