Kurs pajak hari ini 10-16 November 2021, rupiah loyo atas mayoritas mata uang asing

Rabu, 10 November 2021 | 10:35 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Kurs pajak hari ini 10-16 November 2021, rupiah loyo atas mayoritas mata uang asing

ILUSTRASI. Kurs pajak hari ini 10-16 November 2021, rupiah loyo atas mayoritas mata uang asing. KONTAN/Fransiskus Simbolon/24/04/2018


KURS PAJAK - JAKARTA. Kementerian Keuangan merilis kurs pajak yang berlaku dari Rabu 10 November 2021 sampai Selasa 16 November 2021. Pada pekan ini Kementerian Keuangan menerbitkan kurs mingguan yang berlaku dalam sepekan.

Pihak Kementerian Keuangan mengeluarkan daftar kurs pajak untuk dollar Amerika Serikat dan 24 mata uang asing lainnya.

Melansir dari situs resmi Kementerian Keuangan, kurs pajak hari ini menunjukkan rupiah menguat terhadap mayoritas mata uang asing.

Kurs pajak hari ini kondisi rupiah melemah terhadap 21 mata uang asing. Sehingga kurs pajak hari ini turut menampilkan penguatan rupiah terhadap 4 mata uang asing.

Baca Juga: Kurs pajak hari ini 3-9 November 2021, rupiah kian melemah atas mata uang asing

Minggu ini kurs pajak dari Kementerian Keuangan, rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat. Rupiah melemah 119,00 poin ke Rp 14.300,00 dibanding pekan lalu (Rp 14.181,00).

Kementrian Keuangan menerbitkan kurs pajak mingguan menunjukkan pelemahan rupiah atas dolar Hongkong. Rupiah melemah sebesar 13,65 poin ke Rp 1.837,27 dari minggu lalu (Rp 1.823,62).

Kurs pajak mingguan dari Kementerian Keuangan, rupiah melemah terhadap dollar Singapura. Rupiah menguat 60,84 poin ke Rp 10.592,30 dibanding pekan lalu (Rp 10.531,46).

Kini kurs pajak hari ini turut menunjukkan pelemahan rupiah terhadap Riyal Arab Saudi. Rupiah melemah ke Rp 3.812,03 atau turun 31,52 dari sepekan lalu (Rp 3.780,51).

Baca Juga: Ini kata pengamat pajak terkait upaya Ditjen Pajak kejar penerimaan pajak

Rupiah menguat atas 4 mata uang asing

Kurs pajak hari ini 10-16 November 2021, rupiah melemah atas mayoritas mata uang asing

Sekarang, kurs pajak hari ini turut penguatan rupiah terhadap poundsterling Inggris. Rupiah mengaut sebesar 99,24 poin ke Rp 19.428,87 dari sepekan lalu (Rp 19.528,11).

Selain itu kurs pajak hari ini menunjukkan rupiah menguat dari dolar Australia ke Rp 10.636,04. Rupiah tercatat menguat 26,77 poin dari pekan lalu (Rp 10.662,81).

Kementrian Keuangan menerbitkan kurs pajak mingguan menunjukkan penguatan rupiah atas kroner Norwegia. Rupiah menguat sebesar 15,17 poin ke Rp 1.679,72 dari minggu lalu (Rp 1.694,89).

Kurs pajak mingguan dari Kementerian Keuangan, rupiah menguat terhadap won Korea Selatan. Rupiah menguat poin 0,01 ke Rp 12,12 dibanding pekan lalu (Rp 12,13).

Baca Juga: Ekonomi diprediksi membaik, penerimaan PPN dan PPnBM digenjot capai 6,7% di 2022

 

 

Informasi kurs pajak hari ini

Sebagai informasi, kurs pajak adalah nilai kurs rupiah yang ditetapkan Kementerian Keuangan berlaku selama sepekan.

Kurs pajak mingguan ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 62/KM.10/2021.

Pembaruan kurs pajak mata uang asing terhadap rupiah digunakan untuk dasar penghitungan transaksi yang berhubungan dengan pajak dan pabean.

Baca Juga: Penerimaan pajak bisa mencapai target akhir tahun ini

Beberapa contoh transaksi perpajakan yang menggunakan kurs pajak valuta asing terhadap rupiah adalah sebagai berikut:

  • Impor Barang Kena Pajak.
  • Penyerahan Barang Kena Pajak.
  • Penyerahan Jasa Kena Pajak.
  • Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar daerah pabean.
  • Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean.
  • Bila transaksi di atas dilakukan menggunakan mata uang asing, maka penghitungan besarnya Bea Masuk, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh) serta pajak lain yang berkaitan dengan kegiatan ekspor impor didasarkan atas kurs pajak saat wajib pajak melakukan pembayaran pajak.

Baca Juga: Fasilitas tax holiday akan dicabut pada tahun 2023

Simak tabel kurs pajak hari ini yang menampilkan rupiah terhadap 25 mata uang asing diterbitkan Kementerian Keuangan:

No Mata Uang 10-16 November 3-9 November Perubahan Nilai
1. Dollar Amerika Serikat (USD) 14.300,00 14.181,00 119,00
2. Dollar Australia (AUD) 10.636,04 10.662,81 -26,77
3. Dollar Kanada (CAD) 11.515,96 11.468,36 47,60
4. Kroner Denmark (DKK) 2.226,44 2.217,07 9,37
5. Dollar Hongkong (HKD) 1.837,27 1.823,62 13,65
6. Ringgit Malaysia (MYR) 3.442,89 3.418,30 24,59
7. Dollar Selandia Baru (NZD) 10.193,61 10.175,29 18,32
8. Kroner Norwegia (NOK) 1.679,72 1.694,89 -15,17
9. Poundsterling Inggris (GBP) 19.428,87 19.528,11 -99,24
10. Dolar Singapura (SGD) 10.592,30 10.531,46 60,84
11. Kroner Swedia (SEK) 1.670,01 1.654,83 15,18
12. Franc Swiss (CHF) 15.673,20 15.475,38 197,82
13. Yen Jepang (JPY) 12.553,86 12.461,90 91,96
14. Kyat Myanmar (MMK) 7,94 7,89 0,05
15. Rupee India (INR) 191,50 189,09 2,41
16. Dinar Kuwait (KWD) 47.419,39 46.971,91 447,48
17. Rupee Pakistan (PKR) 84,13 81,74 2,39
18 Peso Philipina (PHP) 283,28 279,86 3,42
19. Riyal Saudi Arabia (SAR) 3.812,03 3.780,51 31,52
20. Rupee Sri Lanka (LKR) 70,91 70,23 0,68
21. Bath Thailand (THB) 428,83 426,89 1,94
22. Dollar Brunei Darussalam (BND) 10.603,75 10.506,76 96,99
23. Euro (EUR) 16.560,65 16.492,37 68,28
24. Yuan Renminbi Tiongkok (CNY) 2.235,00 2.220,21 14,79
25. Won Korea (KRW) 12,12 12,13 -0,01

Sebagai informasi, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan akan merilis pembaruan kurs pajak setiap hari Rabu. Kemudian, kurs pajak tersebut berlaku selama sepekan hingga hari Selasa pekan berikutnya.

Penggunaan kurs pajak diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012. Dalam peraturan tersebut tercantum bahwa setiap transaksi perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau PPN dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) terlebih dahulu dikonversi ke mata uang rupiah.

Jika mendapati transaksi perpajakan diluar 25 mata uang tersebut, maka konversi dilakukan ke dalam dollar Amerika Serikat terlebih dahulu.

Selanjutnya, besaran transaksi tersebut didapat dari konversi dollar Amerika Serikat ke dalam rupiah.

Selanjutnya: Beleid Baru Pajak Jadi Andalan Pengerek PPN

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru