Kinerja reksadana saham paling ciamik di sepanjang bulan Desember 2020

Senin, 28 Desember 2020 | 17:15 WIB   Reporter: Danielisa Putriadita
Kinerja reksadana saham paling ciamik di sepanjang bulan Desember 2020


REKSADANA -  JAKARTA. Jelang penutupan akhir tahun 2020, kinerja industri reksadana cukup ciamik. Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja industri reksadana sepanjang Desember secara month to date (mtd) hingga 23 Desember masih tumbuh signifikan. 

Kinerja tertinggi diraih oleh reksadana saham yang terlihat pada Infovesta Equity Fund index. Jenis reksadana ini tumbuh 7,09% secara mtd. 

Dengan pertumbuhan tersebut, kinerja reksadana saham secara year to date (ydt) menjadi -9,65% atau sudah mampu mengurangi kinerja yang selama ini selalu lebih besar dari -10%. 

Baca Juga: Inilah analisa investasi yang menguntungkan tahun 2021 menurut Commonwealth Bank

Angka tersebut cukup fantastis mengingat rata-rata kinerja reksadana saham sedikit di atas kinerja IHSG di periode yang sama sebesar 7,06%. 

Infovesta juga mencatat, kinerja tersebut mampu tumbuh di atas rata-rata historis yang berkisar 3% pada perkiraan momentum window dressing di pasar saham. 

Kuatnya kinerja pasar saham ini ditopang oleh saham-saham berkapitalisasi kecil hingga menengah. Hal ini tercermin dari indikator indeks Pefindo25 yang naik 10,69% di periode sama. Kinerja tersebut sekaligus berkontribusi pada lonjakan IHSG sebesar 7%. 

Sementara itu, kinerja reksadana campuran juga catatkan pertumbuhan return sebesar 4,31% secara mtd. Ini membuat kinerja reksadana campuran secara ytd minus -0,10%. 

Dalam risetnya, Infovesta mengatakan, kinerja reksadana campuran turut terangkat oleh akselerasi di pasar saham. Selain itu, kinerja reksadana campuran yang juga disokong oleh instrumen obligasi membuat kinerjanya tak terlalu buruk sepanjang tahun ini. 

Selanjutnya, kinerja reksadana pendapatan tetap tumbuh 1,08% secara mtd. Namun secara ytd, kinerja reksadana ini sudah melesat 8,82%. 

Tingginya kinerja reksadana pendapatan tetap disokong oleh kinerja obligasi pemerintah yang naik 0,96% secara mtd dan naik 9,59% secara ytd. 

Baca Juga: Prospek saham sektor pertambangan dan keuangan tahun 2021 ini cukup menarik

Selain itu, adanya peralihan investor ke instrumen obligasi saat pasar saham bergejolak di semester I-2020 lalu, juga membuat kinerja pasar obligasi terdongkrak signifikan. 

Apalagi sejumlah isu yang mendukung pulihnya kinerja pasar saham juga sekaligus berdampak ke pasar obligasi. Seperti, momen likuiditas keuangan yang melimpah saat era suku bunga rendah. 

Lihat saja, Federal Reserve yang pangkas suku bunga acuan hingga ke level 0,25%. Sementara, Bank Indonesia (BI) juga melakukan langkah serupa untuk mendongkrak ekonomi yang sudah masuk resesi di kuartal III-2020. Seperti diketahui, saat ini BI 7 Day Repo Rate sudah ada di level 3,75%. 

Katalis positif juga datang dari kemenangan Joe Biden sebagai presiden terpilih Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar juga menilai Biden akan lebih loyal dalam memberikan stimulus di AS. 

Terakhir, perkembangan penemuan vaksin oleh sejumlah perusahaan bioteknologi, seperti Sinovac, Pfizer, BionTech dan Moderna yang memiliki efektivitas di atas 90% juga menambah optimisme akan pemulihan ekonomi di 2021. 

 

Selanjutnya: Sambut 2021, simak rekomendasi portofolio investasi untuk tahun depan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru