Jelang Lebaran, ini tips bagi milenial untuk merencanakan keuangan

Kamis, 06 Mei 2021 | 14:22 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Jelang Lebaran, ini tips bagi milenial untuk merencanakan keuangan

ILUSTRASI. Tabungan uang rupiah. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


INVESTASI - JAKARTA. Lebaran atau hari raya biasanya identik dengan kondisi yang penuh pengeluaran, mulai dari kebutuhan berbelanja kue, hingga belanja pakaian, ditambah tuntutan untuk mencukupi kebutuhan finansial menjadi masalah utama setiap orang. Selain itu kewajiban untuk membayar utang, pajak, biaya hidup dan lain-lain turut membuat setiap orang sangat sulit untuk mempunyai tabungan.

Dalam hal ini, Kementerian Kominfo melakukan upaya edukasi generasi milenial, melalui Webinar Creative Talk Pojok Literasi  “Perencanaan Keuangan Milenial Jelang Lebaran” secara tatap muka dan daring.

"Saat ini milenial sangat menguasai teknologi digital, sehingga bisa memegang kendali dan menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia", ungkap Koordinator Perekonomian I, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo, Eko Slamet R dalam keterangannya, Kamis (6/5).

Baca Juga: Sambut program work from Bali, begini respons pengembang

Eko menambahkan bahwa kegiatan ini dapat dimanfaatkan milenial untuk mendapatkan wawasan mengenai perencanaan keuangan bagi milenial.  Dengan kondisi saat ini, di kala ada kebijakan pelarangan mudik dari Pemerintah, maka seharusnya milenial dapat lebih bijaksana mengatur keuangan.

Selanjutnya Head of Advisory Finansialku.com,  Robby Christy menjelaskan Kita perlu perencanaan keuangan, karena ibarat peta, perencanaan keuangan bisa mengantarkan kita ke tujuan finansial yang ingin dituju.

"Sebelum berinvestasi, kita harus mempersiapkan tabungan, asuransi, dana darurat, dan lain-lain. Nah, THR yang diperoleh sebaiknya digunakan untuk mempersiapkan dana tersebut terlebih dahulu", jelasnya.

Robby menambahkan pinjaman jangan sampai menggerogoti setengah dari pemasukan kita. "Masih single?Jangan lupa memiliki dana darurat sebesar 6 kali gaji. Jadi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita mampu bertahan setidaknya selama 6 bulan ke depan," paparnya.

Baca Juga: Pefindo sematkan peringkat idA untuk obligasi Mandala Finance

Sementara Head of Government Project Link Aja, Marcella Wijayanti menjelaskan perencanaan keuangan harus diiringi dengan evaluasi yang baik, misalnya  rencanakan dan buat pencatatan tertulis pengeluaran keuangan sekecil apapun, lalu evaluasi di akhir bulan. Kemudian buat perencanaan keuangan secara lebih baik di bulan berikutnya.

"Porsi tabungan dan investasi tidak boleh kurang dari 20% dalam 1 bulan. Sementara pengeluaran hiburan dan travelling mendapatkan porsi 30%. Sisanya digunakan untuk pengeluaran wajib seperti makan, bayar sewa, cicilan dan tagihan rutin lainnya", tuturnya menutup kegiatan.

Selanjutnya: Fantastis! Ukir rekor tertinggi baru, harga Dogecoin melesat 13.611%

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru