EDUKASI FINANSIAL - Pahami arti Rupiah Menguat dan Melemah terhadap mata uang asing seperti Valas Dolar AS. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat, sering kali menjadi topik yang menarik perhatian banyak pihak.
Istilah seperti "rupiah melemah" atau "rupiah menguat" sering digunakan dalam laporan ekonomi dan berita keuangan.
Namun, pemahaman yang salah mengenai arti dari kedua istilah ini bisa menyebabkan kebingungan.
Untuk itu, simak penjelasan terkait bahasa ekonomi dari nilai tukar uang Rupiah terhadap valuta asing.
Baca Juga: Dibayangi Tekanan, Intip Prediksi Rupiah Hingga Tutup Tahun
Kurs Rupiah Terhadap Mata Uang Asing
Adanya istilah "rupiah melemah" dan "rupiah menguat" sering kali disalahpahami oleh masyarakat umum. Kedua istilah ini mengacu pada nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat (USD).
Perubahan nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi domestik dan global, kebijakan moneter, serta aliran modal internasional.
Penting untuk memahami bahwa ketika rupiah melemah, nilai tukarnya terhadap dolar turun, yang berarti lebih banyak rupiah diperlukan untuk mendapatkan satu dolar.
Sebaliknya, ketika rupiah menguat, nilai tukarnya naik, dan diperlukan lebih sedikit rupiah untuk satu dolar.
Berikut penjelasan yang lebih rinci terkait kondisi nilai tukar mata uang rupiah terhadap valuta asing.
Baca Juga: Alarm Waspada di Pasar Keuangan Menyala Lagi
1. Rupiah Melemah
Melansir dari laman Macroeconomic Dashboard Bank Indonesia, saat orang mengatakan rupiah melemah, artinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penurunan.
Hal ini menunjukkan bahwa seseorang membutuhkan lebih banyak rupiah untuk mendapatkan satu dolar.
Misalnya, jika sebelumnya 1 USD setara dengan Rp 14.000, dan sekarang menjadi Rp 15.000, maka rupiah dikatakan melemah. Melemahnya rupiah menunjukkan bahwa daya beli rupiah terhadap dolar menurun.
2. Rupiah Menguat
Sebaliknya, rupiah menguat terjadi ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS meningkat. Artinya, kita membutuhkan lebih sedikit rupiah untuk mendapatkan satu dolar.
Jika sebelumnya 1 USD setara dengan Rp 14.000, dan sekarang menjadi Rp 13.000, rupiah disebut menguat. Penguatan rupiah menunjukkan bahwa daya beli rupiah terhadap dolar naik.
Baca Juga: Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan di Pekan RDG BI & FOMC The Fed
Banyak yang mengira "rupiah melemah" berarti perekonomian dalam negeri langsung mengalami krisis, atau sebaliknya, "rupiah menguat" berarti perekonomian sedang sangat baik.
Sementara, kondisi ekonomi yang baik atau buruk dipengaruhi oleh banyak faktor lain selain nilai tukar mata uang, seperti inflasi, tingkat suku bunga, dan stabilitas politik.
Dalam konteks perdagangan internasional, pelemahan rupiah bisa menguntungkan eksportir, karena produk Indonesia menjadi lebih murah di pasar internasional.
Sebaliknya, penguatan rupiah bisa menguntungkan untuk impor karena barang-barang yang diimpor menjadi lebih murah.
Tonton: Rupiah Rp 16.000: Bank Indonesia Tegaskan Intervensi Pasar Pakai Tiga Jurus Sekaligus
Itulah penjelasan singkat mengenai istilah Rupiah Melemah dan Rupiah Menguat yang sedang menjadi pembahasan di media sosial.
Selanjutnya: Harga Cabai dan Bawang Merah Naik di DKI Jakarta, Jumat (20/12)
Menarik Dibaca: Hujan Petir Masih Terjadi, Berikut Prakiraan Cuaca Besok (21/12) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News