PLATFORM DIGITAL - Salah satu efek pandemi Covid-19 adalah meningkatnya pengeluaran bulanan untuk berlangganan beberapa platform hiburan. Saat orang dibatasi akses keluar rumah, maka aktivitas di rumah pun makin beragam.
Selain kegiatan rapat online, webinar, orang pun merasa perlu berlangganan platform hiburan yang mengakomodir kebutuhan tontonan streaming yang bisa diakses dengan berbagai gadget seperti komputer, laptop dan ponsel.
Kini pandemi sudah berlalu, tetapi bisa jadi Anda masih rutin berlangganan aneka platform dan membayar setiap bulan. Beberapa perusahaan juga telah menerapkan sistem kerja kembali normal alias work from offine (WFO), tidak lagi selang-seling dengan Work From Home (WFH). Dengan demikian waktu yang tersedia bagi Anda untuk menikmati berbagai platform hiburan tidak lagi seleluasa saat masih pandemi.
Agar pembayaran langganan platform tidak mubazir alias sia-sia, karena Anda hanya sesekali menikmati dalam sebulan, maka sebaiknya Anda lakukan evaluasi kembali seluruh langganan platform yang Anda miliki. “Potensi pengeluaran akan bertambah, karena pengeluaran biaya langganan sifatnya rutin bulanan/tahunan terlepas platfrom tersebut digunakan atau tidak. Jadi sebaiknya minimalkan langganan platform, agar biaya langganan tidak terbuang percuma,”ujar Sherly Sintia, CFP, Assistant Consultant di ZAP Finance.
Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan Cencuswide atas naam Adjust melalui sampel nasional yang representatif dengan 1003 pelanggan TV/streaming usia 16-60 tahun di Amerika Serikat pada tanggal 24-29 September 2020. Survei Adjust menunjukkan bahwa aplikasi streaming adalah aplikasi berbasis paket berlangganan yang paling banyak diunduh (30,7%), diikuti oleh game (9%) dan berita (4%).
Konsumen yang disurvei rata-rata menghabiskan USD 55,38 per bulan untuk layanan streaming dan hiburan on demand. Responden menyebutkan lima layanan streaming favorit mereka adalah Netflix, Amazon Prime, Hulu, Disney+ dan You Tube TV.
Jika saat ini Anda dan keluarga berlangganan beberapa platform streaming meski tidak terlalu perlu, maka sebaiknya Anda tinjau kembali. Sherly menyarankan untuk mempertimbangkan platform streaming mana yang dirasa paling sesuai, dibutuhkan dan lebih sering digunakan.
“Jika dalam sebulan hanya membukanya 1-2 kali, itu pertanda harus segera menonaktifkan langganan aplikasi tersebut.”jelas Sherly.
Pengeluaran biaya langganan platform yang jarang digunakan akan menyebabkan sikon keuangan bulanan Anda menjadi kurang sehat. Karena jika diakumulasikan dalam setahun maka angka pengeluaran tersebut sebenarnya bisa dialihkan ke pos keuangan lainnya yang lebih tepat.
“Biaya langganan streaming termasuk salah satu latte factor yang bisa membuat keuangan jadi boros atau kurang sehat,”imbuh Sherly.
Sekedar contoh membayar biaya berlangganan sebesar Rp 49.000 per bulan sepintas terlihat kecil. Namun, jika Anda justru jarang membuka aplikasi streaming online tersebut, namun terus-menerus membayarnya lewat kartu kredit. Padahal nominal pembayaran tersebut bisa Anda alihkan misalnya untuk ditabung maupun investasi.
Tetapi tak jarang ada yang beralasan kalau berhenti langganan, nantinya tidak bisa nonton lagi dan enggan berhenti berlangganan, dengan dalih saat waktu ada akan menontonnya.
Baca Juga: Tips Atur Keuangan Rumah Tangga dengan Anggaran Keuangan & Trik Berhemat yang Efektif
Bagi Anda yang sudah telanjur berlangganan beberapa platform berikut ini tips mengatur langganan platform streaming:
- Buat list berapa banyak langganan yang dimiliki
- Hitung berapa biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan untuk tiap-tiap platform
- Evaluasi penggunaan layanan streaming tersebut, jika jarang digunakan atau hanya 1-2 kali dalam sebulan, stop berlangganan platform tersebut
- Mencari alternatif platform lain yang lebih terjangkau biayanya
Berlangganan platform streaming dalam pos anggaran keuangan termasuk dalam kategori playing. Nah, agar Anda bisa menerapkan pengelolaan dengan bijak berkaitan dengan langganan platform streaming ini, sebaiknya Anda kembali pada komposisi pengaturan sebagai berikut:
Living : 50%
Saving: 30%
Playing: 20%
Jika dalam kategori playing ini Anda masih ada pengeluaran untuk kegiatan hobi Anda, maka pastikan gabungan pengeluaran langganan platform dan hobi tetap dalam batasan 20% dari pemasukan bulanan Anda.
Bagi alokasi pos pengeluaran setiap bulan ke dalam kategori wajib, butuh dan ingin.
Urutkan prioritas pengeluaran sesuai 3 kategori tersebut agar pengeluaran tidak melebihi pemasukan dan cashflow Anda tetap positif setiap bulan. Jadi Anda urutkan kebutuhan yang wajib di peringkat teratas. Hal ini akan memudahkan Anda dalam menerapkan skala prioritas.
Saat Anda awal menerapkan berhenti berlangganan 1-2 platform yang jarang Anda pergunakan, Anda tak perlu merasa kehilangan. Toh selama ini Anda juga tidak memiliki waktu yang cukup untuk menikmati platform tersebut.
Harap Anda ingat bahwa jika Anda pindahkan alokasi biaya langganan tersebut ke tabungan atau investasi lain dengan sistem autodebet, malah Anda bakal punya sejumlah dana tambahan yang bisa Anda gunakan untuk tujuan keuangan lain sesuai saldo yang terkumpul.
Semoga tips di atas membantu Anda dalam memilah dan memilih platform langganan yang paling sesuai dan jangan sampai Anda membayar percuma.
Baca Juga: Tips Kelola Keuangan di Era Digital dan Bijak Memakai Kartu Kredit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News