Investor Pemula Wajib Tahu: Beda Saham, Obligasi, Reksa Dana

Kamis, 04 Desember 2025 | 15:13 WIB
Investor Pemula Wajib Tahu: Beda Saham, Obligasi, Reksa Dana

ILUSTRASI. Investor Pemula Wajib Tahu: Beda Saham, Obligasi, Reksa Dana. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/13/11/2025


Sumber: Blu by BCA Digital,Mandiri Sekuritas  | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Investasi kini semakin populer di Indonesia terutama bagi masyarakat yang ingin menyiapkan keuangan jangka panjang. Ada banyak instrumen yang dapat dipilih di pasar modal. 

Tiga instrumen yang paling sering dibandingkan adalah saham, obligasi, dan reksa dana. Menurut penjelasan Mandiri Sekuritas, ketiga instrumen ini memiliki karakteristik dan profil risiko yang berbeda. 

Memahami perbedaan tersebut penting agar Anda dapat menentukan pilihan sesuai kebutuhan.

Artikel ini membantu menjelaskan perbedaan pokok antara saham, obligasi, dan reksa dana, lalu memberi gambaran tentang mana instrumen yang cocok untuk profil Anda.

Baca Juga: Panduan Lengkap: Buat Anggaran Bulanan Sehat dan Terukur

Apa Itu Saham, Obligasi, dan Reksa Dana

Saham: Bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Pembelian saham membuat investor menjadi bagian dari pemilik perusahaan dengan potensi keuntungan dari dividen dan selisih harga jual. Risiko utamanya adalah fluktuasi harga yang tinggi.

Obligasi: Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Investor yang membeli obligasi akan menerima bunga berkala serta pengembalian pokok di akhir masa jatuh tempo. Risiko tetap ada terutama jika obligasi dijual sebelum jatuh tempo atau jika penerbit memiliki masalah pembayaran.

Reksa Dana: Wadah investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi. Reksa dana memberikan diversifikasi otomatis tanpa investor harus memilih instrumen satu per satu. Melansir Blu by BCA Digital, nilai reksa dana dapat naik turun tergantung komposisi portofolio dan kondisi pasar.

Keunggulan dan Kekurangan Tiap Instrumen

Saham

  • Keunggulan: Potensi imbal hasil tinggi melalui capital gain dan dividen serta bersifat likuid. Saham dapat memberikan pertumbuhan signifikan dalam jangka panjang.
  • Kekurangan: Harga sangat fluktuatif sehingga risiko kerugian besar serta membutuhkan analisis dan pemantauan rutin.

Obligasi

  • Keunggulan: Memberikan pendapatan stabil dari kupon dan cenderung lebih aman dibanding saham. Obligasi cocok untuk profil risiko konservatif hingga moderat.
  • Kekurangan: Potensi keuntungan lebih rendah daripada saham serta risiko harga turun jika dijual sebelum jatuh tempo.

Reksa Dana

  • Keunggulan: Menawarkan diversifikasi otomatis, dikelola profesional, dan cocok bagi pemula. Reksa dana memberikan fleksibilitas sekaligus kemudahan bagi investor pemula. Instrumen ini menjadi alternatif bagi investor yang ingin keseimbangan antara risiko dan potensi hasil.
  • Kekurangan: Nilai unit dapat turun jika pasar melemah serta adanya biaya pengelolaan.

Tonton: Fenomena Makan Tabungan Masih Berlanjut di Tengah Pelemahan Daya Beli

Cara Memilih Instrumen yang Tepat Berdasarkan Profil

  • Pemula dengan modal terbatas: Reksa dana, karena tidak membutuhkan analisis mendalam.
  • Ingin pendapatan rutin dan kestabilan jangka menengah hingga panjang: Obligasi.
  • Memiliki toleransi risiko tinggi dan mengejar pertumbuhan maksimum: Saham.
  • Ingin diversifikasi praktis tanpa repot: Reksa dana.

Pemula dengan modal kecil biasanya lebih cocok memilih reksa dana karena pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi.

Investor yang ingin pendapatan rutin dengan risiko moderat umumnya lebih sesuai dengan obligasi. Mereka yang mengutamakan pertumbuhan tinggi dalam jangka panjang dan siap menghadapi fluktuasi pasar biasanya memilih saham. 

Sementara itu, reksa dana dapat menjadi solusi bagi investor yang membutuhkan diversifikasi praktis dan fleksibel.

Selanjutnya: Outstanding Pembiayaan CNAF Cabang Medan Capai Rp269 Miliar per November 2025

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 1-15 Desember 2025, Joyday Blackforest Beli 2 Lebih Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru