DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Merebaknya virus corona dengan cepat turut memberikan dampak kepada perekonomian global, termasuk Indonesia. Investasi pun dapat terpengaruh perlambatan ekonomi yang bisa terjadi akibat wabah virus yang sudah menyebar di 93 negara tersebut.
Lantas, apa instrumen investasi yang sebaiknya dipilih dalam kondisi ekonomi yang dihantui risiko akibat virus corona?
Baca Juga: IHSG jatuh dalam, dana pensiun lirik saham-saham ini
CEO dan pendiri perusahaan penyedia aplikasi keuangan Jouska Financial Adviser, Aakar Abyasa Fidzuno menyebut, ada beberapa pilihan instrumen investasi yang tepat untuk dipilih.
"Supaya kita enggak terlalu khawatir ya, tapi memang cash is the king. Jadi, produk-produk multi currency, produk perbankan kayak deposito, SBN, ini adalah pilihan terbaik di situasi sekarang untuk kita keep dalam jumlah besar," katanya di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Begitu pula dengan investasi emas, yang menurut Aakar dinilai paling aman meski terjadi gejolak perekonomian. "(Kalau emas) safety, kita omongin risiko saja sih," ujarnya.
Baca Juga: Kobexindo Tractors (KOBX) belum berencana melakukan ekspansi tahun ini
Dia menyarankan, bagi para investor yang memilih untuk tetap menahan (keep investment) agar mulai menambah nilai investasinya tersebut.
"Walaupun kita sudah invest jangka panjang, ya cash-nya tambahin saja terus, karena yang bikin kita nyaman dalam kondisi seperti ini adalah cash," katanya.
Untuk nominal dana darurat dalam instrumen investasi, lanjut Aakar, tergantung jumlah kekayaan atau rasio likuiditasnya.
"Karena cash itu, maksud saya begini, kekayaan seseorang itu pasti kan kita omong emergency fund sekarang cukup di atas Rp 100 juta. Tahun depan, dengan kenaikan income berarti kan emergency fund kita juga harus naik. Demikian juga cash," jelasnya.
Baca Juga: Replika dengan teknologi digital lukisan Leonardo Da Vinci di Museum Mandiri
"Jadi tingkat kenyamanan seseorang secara psikologis itu sebenarnya sangat dipengaruhi cash-nya. Misalkan, ada satu level kita punya Rp 100 juta cukup nyaman. Kalau (dana Rp 100 juta) itu terkunci maka ada level berikutnya, Rp 1 miliar baru nyaman. Dan kenyamanan itu penting sekali untuk membuat keputusan logis, baik dalam situasi ekonomi chaos maupun growth," jelas Aakar lagi.
Dia menilai, situasi tahun 2020 ini hampir sama dengan kondisi perekonomian tahun 1998 dan 2008. Oleh sebab itu, instrumen investasi yang dia sebutkan seperti deposito dan SBN menjadi pilihan yang tepat saat ini.
"Waktu saat kayak gini, gitu butuh cash gede. Belajar dari kasus 1998, 2008 itu cash is the king," ujarnya. (Ade Miranti Karunia)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Ancam Ekonomi, Ini Instrumen Investasi yang Patut Dilirik"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News