TIPS & TRIK - Dana darurat penting untuk dipersiapkan baik individu atau keluarga. Dana ini akan sangat membantu saat Anda menghadapi kejadian tidak terduga.
Dana darurat merupakan dana yang dipersiapkan secara khusus untuk kebutuhan mendadak atau kejadian yang tidak terduga.
Menurut SiapNikah, platform milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN, peran dana darurat saat kejadian tak terduga sangat besar.
Dana yang sudah disiapkan tersebut bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan selama beberapa bulan, meski Anda ada pemasukan bulanan sama sekali.
Dengan adanya dana darurat, Anda bisa terbantu jika sewaktu-waktu terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau kecelakaan dan sakit.
Bagaimana cara yang benar menyiapkan dana darurat? Mari simak tips berikut ini dari SiapNikah:
Baca Juga: Bank BTN buka kembali lowongan kerja tahun 2021, penempatan di berbagai kota besar
-
Sumber yang digunakan
Menurut SiapNikah, setiap keluarga atau individu idealnya menyisihkan setidaknya 10 persen dari gaji bulanan untuk dana darurat.
Selain dari gaji, Anda bisa menggunakan sumber lain untuk dana darurat. Anda bisa menggunakan pemasukan dari komisi harian, Tunjangan Hari Raya (THR), bonus tahunan, atau penghasilan tambahan lainnya.
-
Jumlah dana darurat
Jumlah dana darurat yang dipersiapkan harus bisa menanggung kebutuhan semua anggota keluarga. Karenanya, Anda perlu memperhatikan berapa orang yang ditanggung.
Dana yang disiapkan untuk keadaan darurat biasanya sebesar tiga kali gaji atau penghasilan dikali dengan jumlah anggota keluarga.
Jika Anda sudah menikah dan memiliki satu orang anak, dana darurat yang perlu disiapkan setidaknya sebesar sembilan kali gaji bulanan.
Sedang untuk keluarga dengan dua anak atau lebih, dana yang dipersiapkan sekitar 12 kali gaji bulanan atau lebih.
Pastikan Anda benar-benar menghitung rancangan kebutuhan dengan teliti. Nantinya, dana darurat tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari selama 3-6 bulan.
Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja? Ini cara cek status kelulusan Gelombang yang Anda daftar
-
Jangan mencampur dana darurat
Karena digunakan untuk keadaan darurat, dana ini harus dipisahkan dari pos-pos keuangan lain. Segera pisahkan jumlah uang untuk dana darurat setelah Anda menerima gaji atau pemasukan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah dana darurat dipakai untuk kebutuhan lainnya seperti pendidikan anak.
-
Cari metode penyimpanan yang mudah dicairkan
Sana darurat berbeda dengan investasi. Keadaan darurat membutuhkan pencairan dana yang mudah dan cepat. Karenanya, Anda perlu memilih metode penyimpanan yang praktis.
Dana didapatkan sebaiknya dalam bentuk tunai dan bisa dicairkan dalam waktu singkat. Tabungan dan logam mulia bisa menjadi pilihan menyimpan dana darurat yang mudah dicairkan dalam waktu singkat.
Selanjutnya: Hari Palang Merah Indonesia, ini sejarah dan profil singkat PMI di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News