DANA PENSIUN - JAKARTA. Manulife Investment Management meluncurkan fitur edukasi investor bernama Retirement Income Forecaster (Proyeksi Pendapatan Pensiun) pada Kamis (15/12). Proyeksi tersebut dibuat berdasarkan usia saat ini, gaji, dan aset yang dapat diinvestasikan saat ini, termasuk kontribusi program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Fitur ini dapat membantu masyarakat dalam memproyeksi pendapatan pensiun bulanannya di masa depan. Hal ini dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi kesenjangan finansial dan tindakan yang diperlukan untuk mengamankan gaya hidup di masa pensiun agar sesuai dengan impiannya.
Riset Manulife Investment Management (MIM) memperlihatkan, secara umum, pendapatan pensiun para pekerja di Indonesia diperkirakan sebesar 20% dari pendapatan saat ini atau bahkan lebih rendah. Tantangan makro ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang semakin menekankan pentingnya menciptakan arus pendapatan pensiun yang berkelanjutan.
Head of Strategic Initiatives and Innovation, Multi-Asset Solutions, Manulife Investment Management Émilie Paquet mengatakan, Retirement Income Forecaster mengintegrasikan asumsi MIM terhadap pasar modal dengan data portofolio investasi terkemuka.
Baca Juga: Reksadana Saham Syariah Menuai Berkah, Simak Produk Paling Moncer!
Fitur ini mempunyai pemodelan matematis yang canggih dan beragam simulasi yang ketat. "Kami yakin alat ini dapat membantu penggunanya untuk menyadari seberapa besar potensi dana yang bisa mereka simpan untuk masa pensiunnya berdasarkan status mereka saat ini," kata Émilie dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/12).
Dengan menggunakan Retirement Income Forecaster, ada lima skenario umum para pekerja di Indonesia. Kelima skenario ini menunjukkan bahwa pendapatan pensiun mereka diproyeksikan bisa jauh lebih kecil daripada yang mereka peroleh saat ini.
Baca Juga: Dana Kelolaan Manajer Investasi Turun
• Skenario 1: Seorang individu berusia 32 tahun yang telah memiliki karir yang stabil dengan penghasilan saat ini sebesar Rp 20 juta per bulan dan memiliki aset investasi sebesar Rp 10 juta. Berdasarkan hal tersebut, proyeksi pendapatan bulanannya di masa pensiun adalah Rp 3,52 juta atau 18% dari gaji saat ini.
• Skenario 2: Seorang pekerja berusia 42 tahun di level manajemen tingkat menengah dengan penghasilan Rp 40 juta setiap bulan dan memiliki aset investasi sebesar Rp 100 juta. Penghasilan bulanannya di masa pensiun diperkirakan sebesar Rp 4,41 juta, atau 11% dari penghasilan saat ini.
• Skenario 3: Seorang pemilik usaha kecil berusia 47 tahun memiliki gaji bulanan sebesar Rp 60 juta dan aset investasi sebesar Rp 1 miliar. Penghasilan bulanan pasca-pensiun yang dapat diterima orang tersebut adalah Rp 9,47 juta, atau 16% dari penghasilan saat ini.
• Skenario 4: Seorang individu berusia 52 tahun dengan penghasilan tinggi yang menikmati hal-hal terbaik dalam hidup dengan penghasilan Rp 100 juta per bulan dan memiliki aset investasi sebesar Rp 1 miliar. Penghasilan bulanannya di masa pensiun
diproyeksi sebesar Rp 8,70 juta, atau 9% dari gaji saat ini.
• Skenario 5: Seorang individu berusia 57 tahun yang akan pensiun, saat ini penghasilannya Rp 40 juta per bulan dan memiliki aset investasi sebesar Rp 500 juta, diproyeksikan akan memperoleh pendapatan pasca pensiun sebesar Rp 8,54 juta per bulan, atau 21% dari gaji saat ini.
MIM mendorong masyarakat untuk menggunakan Retirement Income Forecaster untuk mengetahui perkiraan pendapatan pensiun bulanan mereka serta kesenjangan finansialnya. Retirement Income Forecaster bisa diakses di https://diverseasia.reksadana-manulife.com juga dapat membantu masyarakat untuk mencari solusi investasi yang paling tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News