IHSG rawan koreksi, Rabu (18/11), cermati saham-saham berikut ini

Rabu, 18 November 2020 | 07:00 WIB   Reporter: Avanty Nurdiana
IHSG rawan koreksi, Rabu (18/11), cermati saham-saham berikut ini


PROYEKSI IHSG -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah 3 hari berturut menguat. Selasa (17/11), IHSG menguat 0,64% ke level 5.529,94.

Rabu ini (18/11), IHSG mulai rawan koreksi. Secara teknikal, Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas mengatakan,  pergerakan IHSG berdasarkan indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, stochastic dan RSI mulai menunjukkan overbought atau jenuh beli.

Di sisi lain, terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG hari ini. 

Nafan memproyeksikan, pergerakan IHSG pada hari ini akan berada pada kisaran 5.427,63 hingga 5.562,47. 

Baca Juga: Pemulihan ekonomi bisa mendorong pencarian dana di pasar modal

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

1. Ace Hardware (ACES). Pergerakan harga saham ACES menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham ACES pada area level Rp 1.660 – Rp 1.690, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.735, Rp 1.785 dan Rp 1.850. Support: Rp 1.660 dan Rp 1.620. Saham ACES ditutup di Rp 1.690. (RoE: 14.16%; PER: 40.91x; EPS: 41.31; PBV: 5.81x; Beta: 0.85).

2. Barito Pacific (BRPT). Pergerakan harga saham BRPT telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan ke depan terbuka lebar. Akumulasi beli saham BRPT pada area level Rp 920 - Rp 930, dengan target harga secara bertahap di level Rp 960, Rp 990 dan Rp 1.035. Support ada di Rp 910 dan Rp 890.  Saham BRPT ditutup di Rp 930. (RoE: 0.51%; PER: 389.58x; EPS: 2.40; PBV: 1.97x; Beta: 1.99). 

3. Vale Indonesia (INCO). Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham INCO. Partial sell pada area level Rp 4.580 – Rp 4.780, dengan target harga di level Rp 4.480. Resistance ada di Rp 4.800. Saham INCO ditutup di Rp 4.580. (RoE: 5.02%; PER: 29.74x; EPS: 153.99; PBV: 1.50x; Beta: 1.61): 

Baca Juga: Pasar risk-on, rupiah kembali menguat ke Rp 14.055 per dolar AS

4. Matahari Departement Store (LPPF). Pergerakan harga LPPF masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli saham LPPF pada area level Rp 930 – Rp 1.030, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.075, Rp 1.220 dan Rp 1.365. Support ada di Rp 930 dan Rp 895. Saham LPPF ditutup di Rp 1.030. (RoE: -128.66%; PER: -3.51x; EPS: -293.63; PBV: 4.23x; Beta: 1.86). 

5. Mitra Adiperkasa (MAPI). Terlihat pola bearish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham MAPI. Partial sell pada area Rp 765 – Rp 820, dengan target harga di level Rp 730. Resistance ada di Rp 850. Saham MAPI ditutup di Rp 765. (RoE: -12.77%; PER: -15.57x; EPS: -49.14; PBV: 1.99x; Beta: 1.75). 

6. Pembangunan Perumahan (PTPP). Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham PTPP. Partial sell saham PTPP pada area Rp 1.140 – Rp 1.225, dengan target harga di level Rp 1.050. Resistance ada di Rp 1.250. Saham PTPP ditutup di Rp 1.140. (RoE: 0.25%; PER: 201.18x; EPS: 5.67; PBV: 0.50x; Beta: 2.82). 

Baca Juga: Kompak naik, kinerja sektor konstruksi baru akan pulih di pertengahan 2021

7. Siloam International Hospitals (SILO). Terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham SILO. Akumulasi beli saham SILO pada area level Rp 4.780 – Rp 4.830, dengan target harga secara bertahap di level Rp 4.930, Rp 5.275 dan Rp 5.625. Support ada di Rp 4780 dan Rp 4.660. Saham SILO ditutup di Rp 4.830. (RoE: -1.10%; PER: -118.77x; EPS: -40.67; PBV: 1.33x; Beta: 0.13)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat
Terbaru