KONTAN.CO.ID - Dalam dunia investasi, tak ada jaminan keberhasilan mutlak. Bahkan investor legendaris seperti Warren Buffett pun kerap mengingatkan investor agar tidak terjerumus ke dalam jebakan-jebakan yang tampak sederhana tapi berdampak besar.
Salah satu peringatan penting yang ia sampaikan adalah mengenai suatu kesalahan “mengerikan” yang sering dilakukan banyak investor, dan ini bukan soal strategi kompleks, melainkan asumsi dasar yang salah arah.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas untuk KPIG, PYFA & HRUM, Selasa (7/10)
Apa Kesalahan Itu?
Dilansir dari Investopedia, Buffett menegaskan bahwa menganggap pasar selalu efisien (efficient market hypothesis / EMH) bisa menjadi “terrible, terrible mistake.”
Menurut EMH, harga saham mencerminkan semua informasi yang tersedia secara sempurna, sehingga tidak ada peluang konsisten untuk mengungguli pasar.
Buffett tidak sepakat dengan pandangan itu, bahkan meskipun pasar secara umum “cukup efisien,” ia tetap memilih untuk tidak semata-mata memakai teori tersebut sebagai panduan investasi.
Baginya, investasi yang bijak lebih dari sekadar menerima harga yang berjalan, ia menekankan perlunya menganalisa nilai bisnis itu sendiri, bukan ikut-ikutan arus pasar tanpa dasar.
Buffett bahkan mengakui bahwa keyakinan ekstrem terhadap EMH bisa menyesatkan.
Mengapa Kesalahan Itu Berbahaya?
Beberapa poin penting yang bisa kita serap dari peringatan Buffett:
- Pasar bukan selalu rasional
Harga bisa naik terlalu tinggi (overvaluation) atau turun terlalu dalam (undervaluation) karena faktor psikologis—emosi, rumor, hype—yang tidak selalu mencerminkan nilai fundamental sebuah perusahaan.
- Mengungguli pasar itu sulit dan mahal
Dalam kenyataannya, banyak investor aktif gagal mengalahkan indeks pasar setelah memperhitungkan biaya transaksi, biaya manajemen, dan kesalahan timing.
- Strategi paling realistis untuk kebanyakan orang
Buffett menyarankan bahwa bagi investor non-profesional, cara terbaik adalah dengan berinvestasi dalam index fund dengan biaya rendah, lalu menerapkan strategi dollar-cost averaging (membeli secara konsisten tanpa memedulikan timing pasar).
Dengan demikian, kita ikut serta dalam pertumbuhan pasar jangka panjang tanpa harus terus-menerus “bertarung” dengan pasar.
Tonton: Harga Emas Antam Kembali Melonjak Hari Ini (7 Oktober 2025)
Pelajaran yang Bisa Kita Ambil
Sebelum mengikuti suatu pandangan besar dalam dunia investasi (EMH atau sebaliknya), pertimbangkan baik-baik: apakah asumsi tersebut sesuai dengan kenyataan pasar atau sekadar teori ideal?
Jangan terlalu sering melakukan transaksi “ngotot” hanya karena ingin mengejar perbedaan harga jangka pendek. Biaya trading dan pengambilan keputusan emosional seringkali menjadi musuh terbesar.
Untuk investor individual yang bukan profesional, pendekatan pasif (indexing) bukanlah kelemahan, melainkan pengakuan bahwa pasar penuh ketidakpastian dan bahwa stabilitas jangka panjang seringkali lebih realistis daripada mengejar keuntungan besar secara agresif.
Selanjutnya: Goldman Sachs Kerek Proyeksi Harga Emas Jadi US$ 4.900 per Ons Troi di Desember 2026
Menarik Dibaca: Tak Mau Andalkan Gaji Bulanan, Ini Cara Dapatkan Passive Income
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News