Begini Tantangan Berinvestasi pada Tahun 2022 Versi Ternak Uang

Selasa, 18 Januari 2022 | 22:00 WIB   Reporter: Selvi Mayasari
Begini Tantangan Berinvestasi pada Tahun 2022 Versi Ternak Uang


INVESTASI - JAKARTA. Indonesia diperkirakan masih akan mengarungi tahun 2022 dengan ketidakpastian, terutama di bidang investasi. Hal ini diungkapkan oleh Research Analyst Ternak Uang, Veren Geby Salim. Menurut prediksi Veren, setidaknya ada empat tantangan yang akan menemani para investor di sepanjang tahun 2022. Pertama yaitu, risiko kenaikan kasus Covid-19 dan variannya. 

Di tengah kasus Covid-19 global yang kembali meningkat, Indonesia justru melandai dan berhasil melewati puncak pandemi gelombang kedua. Meskipun jumlah kasus positif Corona di Indonesia mengalami penurunan, masyarakat tetap perlu berhati-hati dengan perkembangan varian Omicron. "Dengan belum redanya badai pandemi di Tanah Air, saya mengingatkan agar pelaku investasi untuk menjalankan bisnisnya sesuai dengan aturan pemerintah," kata Veren dalam siaran pers, Selasa (18/1).

Kedua yaitu, krisis energi dan inflasi global. Krisis energi diperkirakan masih akan menerjang China hingga Eropa pada tahun 2022. Imbasnya bahkan menimbulkan inflasi di Amerika Serikat hingga mencapai 6 persen, dengan implikasi yang akan terasa hingga ke Indonesia, tambah Veren.

Ketiga, tapering off The Fed. Veren mengatakan, inflasi Amerika Serikat akan berpengaruh ke Indonesia yaitu ketika inflasi tinggi, suku bunga ikut meningkat dan akan berpengaruh pada penurunan demand, sehingga menimbulkan gejolak keuangan di negara-negara emerging market, seperti Indonesia.

Baca Juga: Intip Siapa Saja Manajer Investasi dengan Dana Kelolaan Terbesar Tahun Lalu

Meski demikian, kata Veran, pemerintah memperkirakan ekonomi Indonesia 2022 bisa tumbuh 5%-6%, atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya 3,5%-4%.

Tentunya, menurut Veran, untuk mencapai target tersebut tidak mudah, tanggung jawabnya ada di kita juga selaku masyarakat Indonesia. Dengan adanya pemulihan ekonomi, maka akan ada kenaikan inflasi dari 2,5%-3,5% dan suku bunga di kisaran 3,75%-4%.

"Dari kacamata investor, ketika ada indikator kenaikan suku bunga, ada peluang investasi yang bisa kita lirik, yaitu pasar uang. Kenapa? Karena sebagian besar instrumen di pasar uang itu investasinya di time deposit, dan dengan kenaikan deposit investor maka akan naik juga nilai investasinya," sambung Veren.

Veren juga mengingatkan, berkaca pada volatilitas tahun 2021 yang sudah tinggi, maka pasar uang bisa menjadi pelabuhan saat market tidak kondusif lagi akibat Covid-19.

Baca Juga: Pilih Apartemen atau Penthouse? Simak Perbedaannya Berikut Ini

Keempat yaitu, perubahan iklim. Perubahan lingkungan, terutama perubahan iklim, tanpa disadari bisa memberi dampak pada ekonomi dunia dan akhirnya berpengaruh pada hasil investasi.

"Maka dari itu, dampak perubahan iklim terhadap pengembalian investasi bergantung pada tiga hal utama, yakni output ekonomi akibat kenaikan suhu, biaya upaya mitigasi, dan kerugian aset terlantar (stranded asset)," imbuh Veran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru