TUNJANGAN HARI RAYA - JAKARTA. Tak lama lagi, masyarakat akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari tempatnya bekerja. Walau mendapat rezeki tambahan, masyarakat mesti mengelola penggunaan THR tersebut agar tidak berakhir sia-sia.
Sharia Financial & Business Coach Reny K. Azhuri mengungkapkan, THR merupakan bentuk dana yang dapat dijadikan alat untuk memenuhi tujuan keuangan. “THR juga merupakan dana yang tidak wajib untuk dihabiskan,” ujarnya menekankan, Selasa (14/5).
Ia pun menyampaikan, masyarakat harus mempunyai mindset bahwa dana THR yang diperoleh diusahakan hanya sekitar 70%--80% habis untuk keperluan konsumsi. Sedangkan sisanya langsung ditabung atau diinvestasikan.
Lebih lanjut, masing-masing orang perlu meninjau kembali pengeluaran hari raya pada tahun lalu. Dalam hal ini, tiap orang diharapkan bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. “Pastikan pengeluaran dana THR tidak berlebihan atau menjadikan orang riya,” kata Reny.
Penting juga bagi tiap orang untuk mencatat keperluan prioritas selama periode hari raya. Misalnya seperti zakat hingga THR kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Sementara itu, bagi masyarakat yang mudik, pastikan budget atau anggaran yang berasal dari dana THR selalu tersedia selama perjalanan pulang dan pergi.
Perhatikan pula jika ada keinginan tambahan lain yang menggerus dana THR sewaktu mudik. Misalnya pergi tamasya di tempat mudik atau membeli oleh-oleh. “Jangan mengada-ada dan hindari berutang jika dana THR tidak mencukupi,” ungkap Reny.
Yang tak kalah penting, ada baiknya tiap orang menyusun perencanaan dana THR untuk tahun berikutnya. Hal ini nantinya dapat diimplementasikan dengan membuat cicilan tabungan hari raya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News