KONTAN.CO.ID - Warren Buffett, investor legendaris yang dikenal dengan filosofi “nilai” (value investing), selalu menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang ingin membangun kekayaan jangka panjang.
Dikutip dari situs AOL, terdapat lima strategi utama yang kerap digunakan Buffett untuk menciptakan portofolio yang kokoh dan bertahan dalam berbagai kondisi pasar.
Berikut ringkasan dan ulasan bagaimana strategi-strategi tersebut bisa diaplikasikan dalam investasi Anda:
Baca Juga: Minyak Minyak Melonjak 1%, OPEC+ Kerek Produksi Lebih Rendah dari Perkiraan
1. Pilih Bisnis dengan “Economic Moat”, Keunggulan Kompetitif yang Berkelanjutan
Buffett sangat menekankan pentingnya investasi pada perusahaan yang mempunyai moat, yaitu keunggulan yang sulit ditiru oleh pesaing, seperti merek kuat, hak paten, skala ekonomi, atau jaringan distribusi luas.
Dengan moat yang kuat, perusahaan bisa tetap mempertahankan profitabilitas meski kompetisi ketat.
2. Beli Ketika Harga Wajar, Bukan Saat “Harus Segera”
Buffett tak tergoda untuk membeli saham hanya karena hype pasar. Ia lebih memilih membeli perusahaan bagus saat harga relatif wajar, bukan saat pasar sedang euforia.
Prinsip ini menuntut kesabaran agar tidak masuk di puncak-puncak harga.
3. Fokus pada Sektor yang Anda Pahami (“Circle of Competence”)
Salah satu aturan tidak tertulis Buffett: hanya berinvestasi pada bidang bisnis yang benar-benar Anda pahami. Dengan demikian, risiko kesalahan akibat kurangnya pemahaman bisa dikurangi.
4. Hindari Hutang Berlebihan, Pertahankan Keuangan Sehat
Buffett menghindari perusahaan yang sangat bergantung pada utang untuk tumbuh. Beban bunga dan risiko likuiditas bisa menjadi bumerang di saat pasar menurun.
Dengan neraca keuangan yang sehat, perusahaan lebih tangguh menghadapi guncangan ekonomi.
5. Pertumbuhan Organik dan Reinvestasi
Daripada mengejar akuisisi agresif atau pertumbuhan yang dipaksakan, Buffett lebih memfokuskan diri pada pertumbuhan internal melalui reinvestasi keuntungan ke dalam operasional perusahaan. Langkah ini memperkuat fondasi bisnis dari dalam.
Tonton: Warren Buffett Ubah Haluan ke Emas, Robert Kiyosaki Ingatkan Krisis Pasar
Mengadaptasi Strategi Buffett dalam Praktik Investasi Anda
Strategi Buffett memang klasik, tetapi tidak usang. Berikut beberapa cara agar Anda bisa menyesuaikan strategi tersebut:
Lakukan riset mendalam terhadap perusahaan (laporan keuangan, model bisnis, pesaing) sebelum membeli saham.
- Hindari ikut tren pasar jangka pendek; gunakan momen penurunan pasar sebagai kesempatan, bukan panik.
- Kenali bidang industri yang Anda pahami, misalnya teknologi, konsumer, pertanian, lalu fokuslah di sana.
- Cek rasio utang perusahaan; usahakan perusahaan memiliki rasio hutang terhadap ekuitas yang sehat.
- Bila perusahaan membagikan dividen atau mencatat laba yang stabil, pertimbangkan untuk reinvestasi sebagian dari keuntungan.
Strategi investasi Warren Buffett tidak didasarkan pada ramalan pasar, melainkan pada prinsip-prinsip fundamental seperti moat, pemahaman sektor, keuangan sehat, dan pertumbuhan organik.
Dengan menerapkan lima strategi utama di atas, investor pemula maupun berpengalaman dapat membangun portofolio yang lebih tahan banting.
Selanjutnya: 7 Jurusan ITB Paling Sepi Peminat: Peluang Masuk SNBP Tahun Depan
Menarik Dibaca: 10 Penekan Nafsu Makan Alami yang Bantu Turunkan Berat Badan Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News