5 Investasi untuk Hidup Lebih Bahagia ala Robert Kiyosaki

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:50 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
5 Investasi untuk Hidup Lebih Bahagia ala Robert Kiyosaki

ILUSTRASI. 5 Investasi untuk Hidup Lebih Bahagia ala Robert Kiyosaki.


KONTAN.CO.ID -  Robert Kiyosaki menjadi dikenal luas setelah menerbitkan buku Rich Dad, Poor Dad pada 1997. Buku ini menjadi buku keuangan pribadi terlaris sepanjang masa, terjual jutaan kopi di seluruh dunia, dan diterjemahkan ke puluhan bahasa.

Metode pengajaran Kiyosaki berfokus pada perbedaan dua sosok ayah: “Rich Dad” yang menekankan pembangunan aset dan bisnis, serta “Poor Dad” yang menekankan pekerjaan tradisional dan keamanan kerja.

Melansir dari situs edukasi trading, New Trader U, Kiyosaki berpendapat bahwa uang adalah alat untuk mencapai hal-hal yang benar-benar penting: kebebasan waktu, kesehatan, hubungan keluarga, kemampuan berbagi, kesempatan bepergian, dan keamanan finansial. 

Baca Juga: IHSG Capai Rekor ke Level 7.745,7 Sesi I Selasa (12/8), Top Gainers: ARTO, BBNI, BBTN

Pendekatannya berbeda dari pola pikir kerja tradisional, karena menekankan kepemilikan aset yang menghasilkan pendapatan pasif dibanding menukar waktu untuk uang.

Ia terkenal dengan ajarannya: “Orang kaya membeli aset. Orang berpenghasilan rendah hanya memiliki pengeluaran. Kelas menengah membeli kewajiban yang mereka kira aset.” Baginya, aset adalah sesuatu yang memasukkan uang ke kantong, sementara kewajiban mengeluarkan uang dari kantong.

Kiyosaki percaya, ketika pendapatan pasif melebihi pengeluaran, seseorang memperoleh kebebasan untuk mengejar kegiatan dan hubungan yang memberikan kepuasan sejati.

Berikut ini lima hal yang perlu dibeli agar Anda bisa lebih bahagia.

1. Properti Real Estat: Membangun Kekayaan dari Sewa

Investasi properti adalah strategi utama Kiyosaki dalam membangun kekayaan. Ia lebih menyukai properti sewa yang menghasilkan arus kas bulanan dibanding membeli untuk dijual kembali (flipping).

Properti sewa dapat memberi pendapatan pasif rutin sekaligus berpotensi naik nilai, sehingga menawarkan manfaat ganda.

Selain itu, properti juga bisa menjadi pelindung inflasi karena nilai sewa dan harga cenderung naik seiring waktu.

Meski demikian, investasi ini memiliki risiko seperti volatilitas pasar, biaya perawatan, masa kekosongan, dan kebutuhan modal besar.

2. Saham Dividen: Menciptakan Aliran Pendapatan Stabil

Saham yang membayar dividen sesuai dengan filosofi pendapatan pasif Kiyosaki, karena memberikan pembayaran rutin tanpa menjual aset.

Dividen dibayarkan secara kuartalan atau tahunan, menciptakan arus kas yang mendukung tujuan kemandirian finansial.

Selain pendapatan dividen, potensi kenaikan harga saham memberi peluang membangun kekayaan lebih lanjut.

Meski pasar saham memiliki risiko, pemilihan saham yang tepat dapat memberikan kebahagiaan setiap kali dividen masuk ke rekening.

Baca Juga: Cek Paket IndiHome Bundling TV dan Internet hingga 200 Mbps per Agustus 2025

3. Bisnis yang Tidak Anda Kelola Langsung

Melalui konsep Cashflow Quadrant, Kiyosaki membagi empat kategori: Karyawan, Pekerja Mandiri, Pemilik Bisnis, dan Investor. Ia mendorong orang berpindah ke kuadran Pemilik Bisnis dan Investor.

Investasi di bisnis yang tidak Anda kelola langsung, seperti saham perusahaan, waralaba, atau kemitraan, dapat menghasilkan pendapatan pasif tanpa mengorbankan waktu.

Strategi ini memungkinkan Anda menikmati pertumbuhan bisnis sambil tetap memiliki kebebasan mengejar peluang lain.

4. Kekayaan Intelektual: Mengubah Pengetahuan Menjadi Royalti

Kesuksesan Kiyosaki dengan Rich Dad, Poor Dad adalah contoh nyata kekayaan intelektual yang menghasilkan royalti.

Membuat buku, kursus, paten, atau merek dagang dapat memberikan penghasilan selama bertahun-tahun setelah upaya awal.

Aset ini bekerja tanpa keterlibatan langsung, sesuai prinsip “uang bekerja untuk Anda.” Biasanya, kekayaan intelektual lahir dari keahlian atau pengalaman unik yang bermanfaat bagi orang lain.

5. Pendidikan Finansial: Fondasi Segala Kekayaan

Kiyosaki selalu menekankan bahwa investasi terbaik adalah pendidikan finansial. Menurutnya, membangun kekayaan memerlukan penguasaan empat bidang: akuntansi, investasi, pemahaman pasar, dan pengetahuan hukum.

Pendidikan finansial mengurangi risiko, meningkatkan kemampuan mengambil keputusan, dan membantu mengenali peluang. Biayanya relatif rendah, tetapi hasilnya dapat dirasakan sepanjang hidup.

Pendekatan Kiyosaki berlawanan dengan pola konsumtif. Ia menekankan bahwa orang kaya membeli aset terlebih dahulu, lalu menggunakan hasilnya untuk membeli barang mewah.

Tonton: Charoen Pokphand (CPIN) Bukukan Laba 1,9 Triliun di Semester I-2025

Cara ini membangun kekayaan jangka panjang dan keamanan finansial, bukan kepuasan sesaat. Fokus pada aset berarti fokus pada tujuan keuangan masa depan.

Bagi Kiyosaki, kebebasan finansial adalah saat pendapatan pasif melebihi pengeluaran. Hal ini menciptakan kebebasan waktu, mengurangi stres, dan memungkinkan seseorang mengejar kegiatan yang bermakna.

Kebebasan finansial memberi keleluasaan memilih cara menghabiskan waktu sesuai nilai dan minat pribadi, bukan karena tuntutan ekonomi. Dengan kebutuhan dasar yang terpenuhi, seseorang dapat fokus pada hubungan, pengembangan diri, dan kontribusi pada orang lain—yang pada akhirnya memberikan kebahagiaan berkelanjutan.

Selanjutnya: Nonton Demon Slayer: Infinity Castle, Ini Urutan Anime yang Harus Ditonton

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 12-14 Agustus 2025, Udang Diskon hingga Rp 16.190

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru