3 Langkah Mengelola Keuangan Keluarga Pasca Pandemi, Tips Praktis!

Kamis, 09 Februari 2023 | 14:55 WIB   Reporter: Sri Sayekti
3 Langkah Mengelola Keuangan Keluarga Pasca Pandemi, Tips Praktis!

ILUSTRASI. 3 Langkah Mengelola Keuangan Pasca Pandemi, Tips Praktis!


PERENCANA KEUANGAN - Anda tengah galau dengan situasi kondisi keuangan saat ini?

Pandemi telah berhasil dilewati, tetapi terkait situasi perekenomian dunia yang tidak menentu acapkali membuat khawatir terhadap keuangan masing-masing pribadi.

Mumpung baru memasuki bulan kedua di 2023 ini, yuk simak kiat-kiat yang dibagikan perencana keuangan, supaya keuangan Anda aman terkendali baik saat ini maupun yang akan datang.

Menurut Aidil Akbar Madjid, Financial Planner & Crypto Enthusiast, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan dalam situasi pasca pandemi seperti sekarang.

Baca Juga: Pelaporan SPT Tahunan hingga Awal Februari 2023 Meningkat

Hati-Hati Menyikapi Kondisi

Langkah pertama, unsur kehati-hatian tetap dijalankan. 

Situasi perekenomian saat ini, menurut Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Consulting, menuntut prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan terkait keuangan.

“Miliki dana darurat yang cukup, jauhi utang dan atur pengeluaran dengan baik dan hindari spekulasi,”jelas Eko.

Karena faktor perang Rusia-Ukraina masih belum selesai dan juga perang dagang China masih berlangsung dan kedua hal ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia.

Berkaitan dengan ancaman resesi atau tidak resesi, Aidil secara pribadi berpendapat resesi tidak ancaman lagi, karena ada beberapa indikator yang mengarah positif.

Contohnya, suku bunga di Amerika Serikat sudah melandai, sehingga tren kenaikan suku bunga tidak berlanjut terus.

“Jadi arahnya akan tumbuh perekonomiannya,”imbuhnya.

Baca Juga: 3 Hal yang Harus Diajarkan Orang Tua ke Anak Tentang Uang ala Warren Buffett

Dana Darurat Terisi Penuh

Langkah kedua, Dana Darurat (Emergency Fund) dipenuhi terlebih dahulu. Jika saat awal pandemi Dana Darurat sempat dipakai, maka sebaiknya kembalikan dahulu jumlah dana darurat sesuai profil Anda.

Sebagai patokan, jika Anda masih lajang porsi Dana Darurat adalah 3-5 kali pengeluaran bulanan.

Jika Anda berkeluarga dengan jumlah tanggungan kurang dari 3 orang maka Dana Darurat yang dicadangkan adalah 6-9 kali pengeluaran bulanan.

Sedang Anda yang berkeluarga dengan jumlah tanggungan lebih dari 3 orang, maka Dana Darurat yang dialokasikan adalah 12-15 kali pengeluaran bulanan.

“Saat pandemi selama 2 tahun lalu, 6 bulan orang masih terkaget-kaget dan beradaptasi dengan situasi pandemi, itu sebabnya jumlah tanggungan ini perlu diperhatikan untuk alokasi Dana Darurat,”jelas Aidil.

Penempatan Dana Darurat yang disarankan Aidil adalah tabungan atau deposito.

Sedang Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Consulting menyarankan jika Dana Darurat lebih dari 6 kali pengeluaran bulanan maka penempatan dananya bisa dikombinasikan antara deposito dan sebagian lagi dalam bentuk emas.

Baca Juga: Pelajaran Kebahagiaan Warren Buffett Lewat Empat Kata Sederhana

Jangan Berhenti Investasi

Ketiga, investasi. Pasca pandemi bukan lantas berhenti berinvestasi. Dalam berinvestasi sesuaikan karakter Anda tergolong sebagai investor yang konservatif, moderat atau agresif.

Karena profil investor ini berkaitan dengan risiko investasi dan pilihan jenis produk investasi.

Anda yang tergolong investor konservatif maka reksadana pendapatan tetap dan ORI bisa menjadi pilihan investasi.

Sedang Anda yang termasuk investor moderat, Anda bisa memilih investasi reksadana saham, reksadana campuran dan reksadana pasar uang.

Nah, bagi Anda yang termasuk investor agresif dan memiliki tujuan investasi jangka panjang maka Anda bisa memilih investasi saham atau reksadana saham, reksadana campuran.

“Kalau untuk jangka panjang, sabar dulu, tunggu untuk masuk agar benar-benar murah harga sahamnya.”jelas Aidil.

Berdasar pengalaman klien-klien yang ditangani saat awal pandemi, beberapa bertanya apakah boleh untuk investasi saat bursa saham sempat rontok kala itu.

“Beberapa klien malah cuan karena 6 bulan IHSG sudah naik lagi,”jelas Aidil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
Terbaru