Merawat orangtua tanpa bikin kantong merana

Senin, 08 Juni 2015 | 13:41 WIB   Reporter: Melati Amaya Dori
Merawat orangtua tanpa bikin kantong merana

ILUSTRASI. Spy X Family S2 Episode 12: Preview, Jadwal dan Tempat Streaming Subtitle Indonesia


Anda mungkin termasuk generasi yang peduli dan sadar pentingnya berinvestasi untuk mempersiapkan kehidupan pensiun di masa mendatang. Anda mungkin juga sudah mengajarkan kepada anak Anda sejak dini perlunya menabung atau berinvestasi buat masa depan.

Tapi mungkin tidak begitu dengan orangtua Anda. Orangtua Anda mungkin masih termasuk generasi yang memiliki anggapan bisa menggantungkan kehidupan pada anaknya di saat telah pensiun. Biasanya, generasi ini hanya memiliki tabungan masa pensiun ala kadarnya. Padahal belum tentu dana pensiun dari kantor cukup untuk memenuhi kebutuhan di
masa pensiun.

Kalau orangtua termasuk generasi yang belum terbiasa menyiapkan dana untuk hari tuanya, Anda harus bersiap merogoh kocek lebih dalam saat orang tua Anda pensiun. Pasalnya, selain harus membiayai kehidupan orangtua, Anda juga tetap harus membiayai kebutuhan keluarga sendiri plus menyiapkan biaya pendidikan dan biaya lain untuk masa depan anak Anda.

Kalau sekarang mengalami hal tersebut, berarti Anda termasuk golongan generasi sandwich. Ini adalah istilah para ahli perencanaan keuangan untuk menggambarkan generasi yang terjepit dua tanggungjawab, merawat dan memenuhi kebutuhan orangtua di masa pensiun mereka, plus menyiapkan kebutuhan keuangan untuk masa depan anak, seperti biaya pendidikan.

Anda yang termasuk generasi sandwich tidak perlu pusing memikirkan biaya yang harus dikeluarkan. Sejatinya, Anda juga bisa menyiapkan biaya untuk menanggung hidup orangtua yang sudah pensiun sebagaimana Anda menyiapkan biaya masa depan anak.

Persiapan ini penting agar perencanaan keuangan keluarga Anda tidak sampai terganggu bila Anda tiba-tiba harus ikut membiayai kebutuhan orangtua Anda. Tambah lagi, Anda sendiri juga harus tetap menyiapkan dana masa pensiun Anda.

Bicarakan di awal
Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menuturkan, idealnya dana untuk membantu kehidupan pensiun orangtua disiapkan sebelum si anak membentuk keluarga sendiri. “Karena dia masih sendiri, biaya hidupnya tidak terlalu besar,” jelas Eko.

Tapi, biasanya, sebelum berkeluarga si anak akan lebih banyak menggunakan pendapatannya untuk kepentingan sendiri. Apalagi bila si anak baru mulai masuk masa kerja.

Nah, bila si anak sudah berkeluarga, bahkan sudah memiliki anak, maka persiapan untuk ikut membantu biaya hidup orangtua setelah pensiun bisa dimulai sekitar lima tahun sebelum orangtua pensiun.

Di masa ini seharusnya pendapatan si anak sudah lebih stabil dan perencanaan keuangan keluarga si anak juga sudah berjalan.

Tentu saja, bila si anak memutuskan untuk ikut mempersiapkan dana bagi kebutuhan pensiun orangtuanya, dia harus terlebih dahulu membicarakan hal ini dengan pasangannya. Terutama bila persiapan ini hanya diperuntukkan bagi orangtua dari salah satu pihak.

Bila si anak memiliki saudara, lebih baik dia menyiapkan pendanaan pensiun orangtuanya bersama-sama dengan saudara. Dengan demikian, setoran yang dialokasikan untuk kebutuhan pensiun orangtua bisa lebih kecil. Pembagian jumlah setoran untuk kebutuhan orangtua ini bisa disesuaikan dengan pendapatan masing-masing anak.

Selain itu, bicarakan juga rencana ini dengan orangtua. Ini perlu dilakukan terutama agar orangtua sadar untuk tidak terlalu mengikuti gaya hidup saat masih bekerja.

Yang pasti, sebelum memutuskan mempersiapkan biaya pensiun orangtua, pastikan kebutuhan keuangan keluarga si anak tidak sampai terganggu. Perencana keuangan menyarankan sebaiknya alokasi dana yang digunakan untuk membantu kebutuhan pensiun orangtua sekitar 5%-10% dari pendapatan. “Itu pun dengan catatan kebutuhan kita sudah terpenuhi, ya,” sebut Sari Insaniwati, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi Financial & Business Advisory.

Karena itu, sebelum memutuskan menyisihkan dana keluarga untuk menutupi kebutuhan pensiun orangtua, pastikan keluarga Anda sudah memiliki dana darurat, sesuai jumlah anggota keluarga Anda. Pastikan juga keluarga Anda tetap memiliki dana untuk membayar utang dan cicilan rutin lain.

Jangan lupakan juga pendidikan anak. Pastikan Anda sudah mempersiapkan dana untuk pendidikan anak di masa depan. Anda juga sebaiknya telah memiliki asuransi untuk perlindungan keluarga.

Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan bila berniat membantu orangtua memenuhi kebutuhan keuangan saat sudah pensiun.

Hitung kebutuhan dana
Untuk menyiapkan kebutuhan dana pensiun bagi orangtua, hal pertama yang perlu dilakuktikan adalah menghitung berapa besar kebutuhan dana pensiun orangtua Anda. Karena itu, Anda perlu menanyakan kepada orangtua berapa besar dana pensiun yang mereka dapatkan setelah pensiun.

Tanyakan juga bagaimana skema pencairan dana pensiun orangtua Anda, apakah dicairkan sekaligus atau dibayarkan secara bulanan. Anda juga perlu mengetahui apakah orangtua Anda masih menerima pendapatan setelah pensiun dan asal pendapatan tersebut.

Jangan lupa hitung pula berapa besar utang orangtua yang masih tersisa serta tanggungan yang masih harus dibayarkan orangtua. Misalnya, masih ada saudara yang pendidikannya ditanggung orangtua.

Tentu saja, pengeluaran bulanan orangtua harus dihitung, Orangtua yang sudah pensiun disarankan mengubah gaya hidupnya. Biasanya, saat sudah pensiun, biaya transportasi dan akomodasi bisa ditekan. Tapi biaya kesehatan berpotensi semakin besar.

Jangan lupa perhitungkan juga usia harapan hidup orangtua. Biasanya, seseorang memasuki pensiun pada usia 55 tahun hingga 65 tahun. Dengan asumsi rata-rata usia orang Indonesia mencapai 80 tahun, artinya orangtua Anda bakal membutuhkan dana untuk 15 tahun hingga 25 tahun ke depan.

Biasanya, rata-rata hasil investasi dana pensiun yang didapat dari tempat kerja hanya mampu memenuhi kebutuhan masa pensiun sekitar tujuh tahun. Dengan demikian, Anda harus memperhatikan kebutuhan dana untuk periode yang tidak ditanggung dana pensiun yang tersedia.

Amankan biaya kesehatan
Seiring dengan bertambahnya usia, seseorang juga akan semakin rentan dengan penyakit. Karena itu Anda perlu menyiapkan biaya kesehatan untuk orangtua Anda. “Orangtua biasanya perlu melakukan cek kesehatan secara berkala,” kata Rakhmi Permatasari, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan.

Untuk kebutuhan biaya kesehatan, perencana keuangan menyarankan mengambil asuransi kesehatan bagi orangtua. Selain itu, Anda juga bisa mengikutsertakan orangtua Anda di program BPJS Kesehatan. “Tujuannya meringankan biaya berobat orangtua juga, jadi bisa meringankan beban orangtua tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam,” kata Rakhmi.

Susun prioritas dana
Setelah menyiapkan dana untuk biaya kesehatan, Anda bisa menyusun prioritas pengeluaran orangtua lainnya di masa pensiun. Ada baiknya dana yang disiapkan digunakan untuk melunasi utang orangtua terlebih dulu. Dengan demikian, dana pensiun yang diterima oleh orangtua bisa digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin sehari-hari.

Dana yang tersisa bisa digunakan untuk membayar tanggungan yang menjadi tanggungjawab orangtua Anda. Misalnya biaya pendidikan saudara yang masih sekolah. “Atau adiknya bisa dicarikan beasiswa atau diarahkan sekolah sambil bekerja,” kata Rakhmi. Pilihan lainnya, anak yang sudah bekerja mengambil alih tanggungjawab orang tua membiayai biaya pendidikan anak yang masih sekolah.

Bila anak yang sudah bekerja sepakat menanggung biaya pendidikan anak yang masih sekolah, maka biaya pendidikan saudaranya bisa disiapkan jauh-jauh hari, sama seperti menyiapkan biaya pendidikan anak. Dengan catatan, biaya pendidikan anak sendiri sudah siap terlebih dulu.

Atur pemberian dana
Pertimbangkan cara pemberian bantuan biaya pensiun kepada orangtua Anda. Perencana keuangan menyarankan sebaiknya dana diberikan kepada orangtua dalam bentuk uang saku bulanan. Dana untuk uang saku bulanan ini bisa diinvestasikan ke dalam reksadana pendapatan tetap. “Atau bisa juga dimasukkan ke dalam deposito dan memanfaatkan imbal hasilnya,” sebut Sari.

Ada cara untuk memperingan uang saku bulanan bagi orangtua, yakni dengan cara mengajak orangtua tinggal satu rumah dengan salah satu anaknya. “Ini bisa meringankan biaya bulanan,” imbuh Sari. Dengan cara ini, anak hanya mengeluarkan biaya bulanan berupa biaya makan, sementara biaya listrik, air bisa dihemat.

Beri sumber pemasukan baru
Anda juga bisa memberikan pemasukan baru bagi orangtua Anda. Misalnya, siapkan bisnis untuk dijalankan oleh orangtua Anda. “Usahakan bisnisnya yang tidak terlalu merepotkan bagi orang tua, mengingat usia mereka yang tidak lagi muda,” kata Rakhmi.

Nah, jelas, kan, generasi sandwich tak harus pusing menjadi anak yang berbakti?   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can

Terbaru