Reksadana pasar uang periode 5 tahun masih bisa cuan di tengah rendahnya suku bunga

Minggu, 25 Oktober 2020 | 12:26 WIB   Reporter: Andy Dwijayanto, Havid Vebri
Reksadana pasar uang periode 5 tahun masih bisa cuan di tengah rendahnya suku bunga

ILUSTRASI. Reksadana.


INVESTASI REKSADANA - JAKARTA. Pandemi virus korona (Covid-19) berdampak negatif terhadap kinerja reksadana. Hal ini tercermin dari data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Di mana  total nilai aktiva bersih (NAB) atau dana kelolaan industri reksadana nasional per akhir September 2020 mencapai Rp 510,14 triliun. Angka ini menurun lebih dari 5% dibandingkan akhir Desember 2019 yang mencapai Rp 542,2 triliun.

Hampir semua jenis dan produk reksadana mengalami penurunan dana kelolaan. Reksadana saham tercatat mengalami penurunan terdalam sebanyak 35,5%. 

Hanya reksadana pasar uang yang berhasil tumbuh positif 6,1% dibanding Desember 2019, dengan jumlah dana kelolaan per September 2020 mencapai Rp 75,8 triliun.  Namun, angka itu memang turun sekitar 3,3% dibanding dana kelolaan bulan Agustus 2020.

“Efek pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat dana kelolaan reksadana pasar uang ikut turun,” ujar Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana.

Kendati dana kelolaan turun, reksadana pasar uang tetap menjadi alternatif, terutama bagi pemodal besar, untuk memarkir dananya sementara. Pasalnya, potensi imbal hasilnya bisa di atas bunga deposito perbankan yang cenderung turun sejak 2019 silam.

Reksadana ini membukukan rata-rata return 3,60% per September lalu, Selain imbal hasil, produk reksadana ini juga memiliki beberapa keunggulan lain.

Beda dengan deposito, reksadana pasar uang memiliki likuiditas tinggi. Subscription (pembelian unit reksadana) ataupun redemption (penjualan kembali unit reksadana) dapat dilakukan kapanpun tanpa biaya.

Editor: Havid Vebri

Terbaru