Mau investasi di platform pinjaman online? Simak dulu empat poin penting ini

Sabtu, 12 Oktober 2019 | 08:01 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Mau investasi di platform pinjaman online? Simak dulu empat poin penting ini


INVESTASI - JAKARTA. Platform pinjaman online memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah tempat berutang. Banyak sekali masyarakat yang mengajukan pinjaman online melalui platform Peer To Peer Lending (P2P Lending) karena memberikan pinjaman tanpa agunan dengan proses cepat dan mudah.

Baca Juga: Miilenial mau investasi, simak dulu referensi ini

Nah, P2P Lending juga memiliki manfaat lainnya. Yakni, menjadi tempat berinvestasi yang menguntungkan.

Asal tahu saja, platform ini menjadi jembatan peminjam dan penyedia modal bertemu. Para penyedia modal bakal mendapatkan keuntungan ketika mereka meminjamkan modalkan.

Mike Rini Sutikno, Financial Planner Mitra Rencana Edukasi mengatakan platform tersebut memberikan nilai keuntungan investasi yang tinggi. Namun, investasi ini juga memiliki resiko rugi yang besar.

Para investor bisa merugi bila peminjam modal gagal bayar pinjaman. Atau para penanam modal dirugikan karena modal dibawa kabur oleh platform tersebut.

Budi Rudianto, Financial Planner OneShildt mengingatkan, Anda wajib cermat memilih platform. Tujuannya, agar Anda tidak sampai menuai rugi di kemudian hari.  

Agar tidak ada masalah saat berinvestasi di platform ini, silakan simak beberapa poin berikut:

Pelajari profil platform P2P Lending

Sebelum Anda memilih platform P2P lending sebaiknya mempelajari profil platform tersebut. Agar, Anda tidak sampai dibuat rugi di kemudian hari.

Pertama, Anda wajib pastikan platform tersebut terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Asal tahu saja, status tersebut menandakan platform tersebut legal.

Baca Juga: Bagi yang kena PHK, begini cara kelola uang pesangon

Anda dapat membuka situs website OJK untuk memastikan status legalitas platform tersebut.   

Kedua, Anda harus check and recheck track record platform tersebut. Anda wajib mempelajari jumlah dana kelolaan dan prosentase kredit macet. Jangan lupa, cek juga tahun berdirinya platform tersebut.

Cara mudah mengeceknya, Anda dapat membuka situs website platform terkait untuk mendapatkan seluruh informasi tersebut. Umumnya, semua platform legal menerapkan sistem transparansi informasi.

Ketiga, Anda wajib mengetahui biaya administrasi yang dikenakan oleh platform. Selain itu, Anda harus mempelajari proses klaim dan isi kontrak kerjasama. Tujuannya, agar Anda tidak dibuat susah di kemudian hari.  

Mike menyarankan sebaiknya Anda memilih platform yang aktif mengadakan gathering dengan para investor. Sehingga Anda dan tim manajemen platform saling mengenal.

"Dan Anda tahu kemana harus mengadu bila terjadi kendala nanti," kata Mike.  

Batasi nilai investasi

Sudah bukan rahasia bila investasi P2P Lending menjanjikan keuntungan yang besar. Namun, Anda jangan sampai terbuai dengan janji manis tersebut. Karena, investasi ini juga mempunyai resiko rugi yang tinggi pula.  

Maka, sebaiknya Anda membatasi dana yang hendak ditanamkan. Mike menyarankan sebaiknya Anda menginvestasikan dana tidak lebih dari 30% dari total dana.

Baca Juga: Milenial mau investasi, coba berinvestasi emas secara digital

Bila Anda adalah pemain baru, sebaiknya cukup menginvestasi dana ratusan ribu rupiah.

Anda sebaiknya tidak menggunakan dana darurat atau dana pendidikan untuk investasi ini. Karena, investasi ini tidak cukup liquid. Artinya, Anda tidak dapat menariknya sewaktu-waktu. Asal tahu saja, Anda baru bisa mencairkan dana tersebut pada waktu yang sudah disepakati.

Jadi, sebaiknya Anda menggunakan dana yang menganggur untuk investasi ini. Agar aktivitas tersebut tidak sampai mengganggu arus keuangan Anda.

"Sebaiknya Anda juga tidak meminjamkan dana tersebut kepada satu peminjam," kata Budi. Alasannya, agar Anda terhindar dari resiko kerugian bila peminjam gagal bayar.

Selektif memilih peminjam

Sebelum meminjam dana, sebaiknya Anda mempelajari profil para peminjam. Asal tahu saja, platform akan mengirimkan data tersebut kepada investor.

Sebaiknya, Anda memilih peminjam yang mempunyai potensi gagal bayar paling kecil. Caranya, Anda dapat memilih peminjam yang mempunyai sumber dana yang jelas.

Baca Juga: Emas digital menjadi alternatif baru dalam investasi emas

Misalnya, peminjam memiliki tagihan penjualan barang minimal senilai dana yang dipinjam. "Jadi Anda bisa terhindar dari potensi peminjam yang gagal bayar," kata Mike.

Asuransikan modal investasi

Terakhir, Anda wajib mengasuransikan modal yang dipinjamkan. Tujuannya, agar Anda tidak sampai kehilangan modal pokok dan bunga bila peminjam gagal bayar.

Namun, Anda tidak boleh asal mengasuransikan dana tersebut. Sebaiknya Anda membaca isi polis dan proses klaim dengan seksama. Agar, Anda tidak malah dibuat susah di kemudian hari.

Oh ya, platform akan memotong keuntungan yang Anda dapat untuk membayar premi asuransi. Jadi, sebaiknya Anda juga menghitung nilai premi yang ditetapkan. Jangan sampai, nilai premi tersebut malah membuat Anda tidak mendapatkan untung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 4 Tampilkan Semua
Editor: Tri Sulistiowati

Terbaru