SUKUK – JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, telah menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel (SR) seri SR021 dengan total volume pemesanan pembelian sebesar Rp 24,22 triliun dari 63.622 investor.
Secara rinci, total penjualan SR021T3 (tenor 3 tahun) dan seri SR021T5 (tenor 5 tahun) masing-masing sebesar Rp 19,28 triliun dan SR021T5 sebesar Rp 4,95 triliun. Rata-rata pemesanan per investor pada SR021 yaitu sebesar Rp 360,34 juta untuk SR021T3 dan Rp 350,66 juta untuk SR021T5.
Demografi Investor SR021
Berdasarkan rentang nominal pemesanan, jumlah investor terbanyak berada pada kisaran Rp 5 juta hingga Rp 100 juta sebanyak 38,93% untuk SR021T3 dan 40,17% untuk SR021T5, dengan volume pemesanan terbesar pada rentang di atas Rp 1 miliar sebanyak 49,66% untuk SR021T3 dan 59,47% untuk SR021T5.
Berdasarkan generasi, baik SR021T3 maupun SR021T5 didominasi oleh investor milenial sebanyak 31.832 investor dengan masing-masing sebanyak 24.403 (45,62%) untuk SR021T3 dan 7.429 (52,65%) untuk SR021T5. Dari sisi volume pemesanan, baik SR021T3 maupun SR021T5 didominasi oleh generasi X dengan volume pemesanan sebesar Rp 7,76 triliun untuk SR021T3 dan Rp 2,20 triliun untuk SR021T5.
Baca Juga: Usai SR021 Terbit, Lanjut ORI026 Dirilis
Berdasarkan profesi, jumlah investor SR021T3 dan SR021T5 didominasi oleh pegawai swasta masing-masing sebesar 33,64% dan 37,14%, sedangkan berdasarkan nominal pemesanan didominasi oleh wiraswasta masing-masing sebesar 34,63% dan 30,72%.
Berdasarkan wilayah pemesanan, SR021 menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Pemesanan SR021T3 didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) dengan jumlah investor sebanyak 32.151 orang (60,10%) dan volume pemesanan sebesar Rp 9,50 triliun (49,28%).
Untuk SR021T5 juga didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) dengan jumlah investor sebanyak 8.537 investor (60,50%) dan volume pemesanan sebesar Rp 2,40 triliun (48,47%).
Sementara itu, jumlah investor baru SR021T3 dan SR021T5 terhadap SBN Ritel sebanyak 14.778 investor dengan total volume pemesanan Rp 3,57 triliun. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN Ritel, jumlah investor baru sebanyak 19.418 investor.
Baca Juga: Selisih Yield Kian Lebar Usai Suku Bunga Dipangkas, Dana Asing Banjiri Surat Utang RI
Adapun selama masa penawaran SR021, terdapat Sukuk Ritel seri SR015 sebesar Rp 27 triliun yang jatuh tempo pada tanggal 10 September 2024. Dari nominal SR015 yang jatuh tempo, total sebesar Rp 12,80 triliun (47%) diinvestasikan kembali pada SR021 dengan jumlah investor yang menginvestasikan kembali dananya ke SR021 sebanyak 17.305 investor.
"Tingginya antusiasme masyarakat tercermin dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi yang dilaksanakan baik secara offline maupun online sepanjang masa penawaran SR021," ungkap DJPPR dalam siaran pers, Senin (23/9).
Sukuk Ritel seri SR021T3 dan SR021T5 ini menggunakan akad ijarah asset to be leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan proyek APBN tahun 2024 sebagai underlying asset.
Adapun SR021 merupakan sukuk ritel keempat yang diterbitkan dalam dual tranches yakni seri 3 tahun dan seri 5 tahun. Sukuk ritel seri SR021T3 menawarkan tingkat imbalan alias kupon tetap sebesar 6,35% per tahun dan seri SR021T5 sebesar 6,45% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News