MENATA KEUANGAN - Banyak generasi yang lahir tahun 1997-2012 atau biasa dikenal dengan generasi Z yang minim literasi tentang keuangan.
Berdasarkan sebuah survei, ada sebanyak 85 persen Gen Z yang tidak memiliki tabungan dan tidak terbiasa mengatur keuangan. Mereka cenderung gemar menghabiskan uang untuk kebutuhan sekunder atau bukan kebutuhan utama.
Menurut Rininta Hanum, Ketua Program Inkubasi IBISMA (Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama) Universitas Islam Indonesia (UII), kemudahan era digital cenderung membuat masyarakat boros.
Baca Juga: Panin Expo 2025 Hadir, Clipan Finance Tawarkan Bunga KPM Mulai dari 1,68%
Dampak negatif dari era digital adalah penawaran diskon dan promo bisa ditemukan dimana saja. Strategi marketing saat ini beralih ke media sosial seperti Instagram, TikTok, hingga Twitter nyatanya membawa banyak dampak.
Banyak Gen Z yang terjebak gengsi
Jika tidak memiliki strategi khusus, maka Anda perlu bersiap tidak memiliki tabungan atau dana simpanan. Uang yang tidak dibelanjakan dengan tepat justru akan terbung sia-sia ke hal yang tidak penting.
Melihat fenomena tersebut, Rininta mengingatkan Gen Z agar berhemat. Selain itu, juga harus berpikir realistis mengingat kebutuhan di masa yang akan datang akan semakin meningkat.
“Jadikan sikap hemat dan rajin menabung menjadi kebiasaan,” jelas nya dikutip dari laman UII.
Raninta menambahkan kebiasaan keuangan yang cerdas adalah melakukan rencana keuangan, hidup sesuai kemampuan, dan mencari pemasukan dari sumber lain.
Tidak sedikit Gen Z yang hidup berdasarkan gengsi yang mengakibatkan anggaran pengeluaran lebih dari kemampuan mereka.
“Paling banyak pengeluaran Gen Z sebesar 35% adalah untuk liburan,” terangnya.
Sebanyak 25 persen sisanya adalah untuk nongkrong, 20 persen makan, 13 persen fashion kecantikan, dan hanya sebanyak 7 persen untuk investasi.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan money-smart people yang berorientasi pada masa depan, sabar, dan mampu menunda kesenangan demi kestabilan.
Baca Juga: Ini Sektor yang Bakal Ramai Terbit Obligasi Korporasi di Semester II-2025
Tips jitu mengatur keuangan agar tidak boros
Agar pengeluaran tidak lebih besar dari kemampuan, Rininta memberikan beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan oleh Gen Z. Tips jitu dan sederhana dari Rininta agar Gen Z dan juga generasi milenial bisa mengatur keuangan dengan baik diantaranya:
- Harus menabung sejak dini dan harus memiliki komitmen
- Harus mampu mengelola pemasukan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
- Memiliki asuransi atau investasi
- Memiliki dana darurat
“Pentingnya dana darurat adalah karena kita tidak bisa memastikan masa depan,” ucapnya.
Rininta kemudian memberikan contoh cara mengelola keuangan yang mudah untuk mahasiswa seperti berikut ini:
Semisal mahasiswa setiap bulan diberi uang saku sebesar Rp 1.000.000 oleh orang tuanya. Maka ia harus mengatur uang sakunya dengan metode 50/20/30. Rp 500.000 untuk kebutuhan, Rp 200.000 untuk menabung, dan 300.000 adalah keinginan.
“Kendalikan pengeluaran yang bersifat impulsif,” pesannya.
Selain tips di atas, dia juga memberikan tips lain untuk membantu Gen Z mengatur keuangan yaitu memisahkan rekening tabungan dan rekening harian.
Tonton: BPS Catat Angka Kemiskinan Ekstrem RI Turun Drastis, Kini Sisa 2,38 Juta Jiwa
Selain memisahkan rekening, mahasiswa bisa membuat catatan pengeluaran keuangan. Jangan tergiur dengan banyaknya promo diskon yang banyak beredar di platform online maupun offline dan membeli sesuatu sesuai dengan kebutuhan.
Public Relation ISP Semarang, Raissa Shofi Amani, juga berpendapat sama. Dia menekankan bagi siapa saja yang ingin melakukan investasi agar tidak hanya bermodal mengikuti tren. Hal ini dikarenakan semua produk investasi memiliki risiko yang berbeda.
“Investasi bukan alat untuk menjadi kaya, melainkan memenuhi kebutuhan masa depan,” ucapnya.
Selanjutnya: Sebagian Wilayah akan Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Maluku, Sabtu (26/7)
Menarik Dibaca: Promo Wingstop Mantapnya Juara, Makan Sendiri atau Rame-Rame Mulai Rp 35.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News