Apa Itu Dividen pada Investasi Saham? Ini Pengertian, Fungsi, hingga Regulasi di BEI

Senin, 20 Januari 2025 | 12:36 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Apa Itu Dividen pada Investasi Saham? Ini Pengertian, Fungsi, hingga Regulasi di BEI

ILUSTRASI. Dividen pada Investasi Saham: Pengertian, Fungsi, hingga Regulasi di BEI


EDUKASI FINANSIAL - Pahami arti Dividen saham, fungsi, hingga aturan pada BEI. Setiap kali emiten atau perusahaan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membagikan dividen, tentu ramai diperbincangkan oleh investor.

Pembagian dividen ini biasanya dilakukan perusahaan yang telah mencetak laba bersih dan ingin memberikan nilai tambah kepada para investornya

Lalu, apa sebenarnya Dividen saham yang dibagikan? dan apa fungsinya? Simak penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: Siap-siap Raih Cuan dari Dividen Bank, Mana yang Paling Menguntungkan?

Pengertian Dividen Saham

IHSG Melorot Tajam

Dividen saham adalah pembagian keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham dalam bentuk tambahan saham, bukan uang tunai.

Mengutip buku Fundamentals of Financial Management oleh James Horne dan John Wachowicz, dividen menjadi sarana distribusi sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham.

Keputusan ini biasanya berada diputusan dewan direksi dan diberikan dalam bentuk uang tunai atau tambahan saham.

Baca Juga: Ikuti Langkah Warren Buffett untuk Membangun Kekayaan Meski Saldo Tabungan Nol

Penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final.

Sehingga, dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% (sepuluh persen).

Fungsi Dividen Saham

Ada beberapa fungsi pembagian Dividen oleh perusahaan untuk pemegang saham.

  • Mengapresiasi Pemegang Saham: Sebagai bentuk penghargaan kepada pemegang saham atas kepercayaan mereka terhadap perusahaan.
  • Meningkatkan Kepemilikan Saham: Memberikan kesempatan kepada pemegang saham untuk menambah jumlah saham tanpa harus membeli secara langsung.
  • Mempertahankan Arus Kas Perusahaan: Dengan memberikan dividen saham, perusahaan dapat menjaga likuiditas kasnya untuk kebutuhan operasional atau ekspansi.
  • Kapitalisasi Saham: Pemegang saham dapat memperoleh keuntungan lebih besar jika harga saham meningkat di masa depan.
  • Meningkatkan Jumlah Saham yang Dimiliki: Pemegang saham mendapatkan tambahan saham yang dapat mereka jual atau simpan sebagai aset investasi.

Baca Juga: Ingin Kaya dengan Perhasilan Melampaui Pekerja 9-5? Contek Cara Robert Kiyosaki

Regulasi Dividen Saham di BEI

Ada beberapa gambaran terkait aturan pembagian Dividen oleh BEI.

1. Keputusan Pembagian Dividen

Pembagian dividen dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan bagian dari keuntungan yang diperoleh kepada pemegang saham. Keputusan untuk membagikan dividen, baik berupa uang tunai atau saham, harus disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dalam rapat ini, para pemegang saham akan memberikan suara apakah mereka setuju dengan usulan pembagian dividen atau tidak. Dewan direksi dan dewan komisaris biasanya mengusulkan jumlah dividen yang akan dibagikan, yang kemudian disetujui oleh pemegang saham.

RUPS juga akan menentukan jenis dividen yang akan dibagikan, apakah dalam bentuk dividen tunai (cash dividend) atau dividen saham (stock dividend).

Keputusan ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan pemegang saham dan strategi perusahaan dalam mengelola keuntungan yang ada.

Baca Juga: Pilih Merek yang Sudah Teruji atau Return Tinggi? Ini yang Dipilih Warren Buffett

2. Syarat Laba Bersih

Perusahaan yang ingin membagikan dividen harus memenuhi syarat tertentu, salah satunya adalah mencetak laba bersih. Laba bersih adalah keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi dengan biaya-biaya operasional, pajak, dan kewajiban lainnya. Tanpa laba bersih yang cukup, perusahaan tidak dapat membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Selain itu, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan sebagian dari laba bersihnya sebagai cadangan wajib.

Cadangan wajib ini harus disisihkan setidaknya 20% dari modal yang disetor. Cadangan ini bertujuan untuk memastikan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk keperluan operasional dan menghindari kesulitan keuangan di masa depan.

Setelah mencadangkan sejumlah uang sesuai ketentuan tersebut, perusahaan baru dapat mengalokasikan sisa laba bersih untuk pembagian dividen.

Baca Juga: Saatnya Membandingkan Kinerja Grup Konglomerat di Sepanjang Tahun 2024

3. Tanggal Penting dalam Dividen Saham

Ada beberapa tanggal penting yang harus diperhatikan oleh para pemegang saham terkait pembagian dividen, yaitu:

  • Cum Date

Cum Date adalah tanggal terakhir bagi pemegang saham untuk membeli saham dan berhak menerima dividen. Artinya, jika seorang investor membeli saham pada atau sebelum Cum Date, mereka akan tercatat sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen pada saat pembagian.

Tanggal ini penting karena menentukan siapa yang berhak menerima dividen.

Contoh: Jika perusahaan mengumumkan bahwa Cum Date adalah 1 Mei, maka pembelian saham pada 1 Mei atau sebelumnya memastikan investor berhak mendapatkan dividen.

  • Ex Date

Ex Date adalah hari pertama setelah Cum Date di mana pemegang saham yang membeli saham tidak lagi berhak atas dividen yang akan dibagikan.

Biasanya, harga saham pada ex date akan turun setara dengan jumlah dividen yang akan dibayarkan. Jadi, jika Anda membeli saham pada tanggal ini atau setelahnya, Anda tidak berhak menerima dividen.

Contoh: Saat Cum Date adalah 1 Mei, maka ex date akan jatuh pada 2 Mei. Pembeli saham pada 2 Mei atau sesudahnya tidak akan mendapatkan dividen.

Baca Juga: Siap-siap, Rasio Dividen Final Bank Besar Berpotensi Naik

  • Recording Date

Recording Date adalah tanggal pencatatan siapa saja yang berhak menerima dividen. Pada tanggal ini, perusahaan akan memeriksa daftar pemegang saham yang tercatat dalam buku perusahaan untuk menentukan siapa yang berhak menerima dividen.

Biasanya, recording date jatuh beberapa hari setelah ex date. Pembeli saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal ini akan menerima dividen yang telah diumumkan.

Contoh: Saat recording date adalah 13 Mei, maka hanya pemegang saham yang tercatat pada tanggal tersebut yang berhak menerima dividen.

Contoh Perusahaan di BEI yang Memberikan Dividen Saham

Beberapa perusahaan di Indonesia yang pernah membagikan dividen saham termasuk PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Mereka membagikan dividen saham kepada para pemegang saham sebagai bagian dari strategi mempertahankan loyalitas investor.

Dividen saham merupakan cara menarik bagi perusahaan untuk mengapresiasi pemegang saham sekaligus menjaga stabilitas keuangannya.

Saat Anda seorang investor, memahami konsep ini adalah langkah penting dalam memilih saham yang sesuai dengan tujuan investasi Anda.

Tonton: Harga Sudah Jatuh, Saham Ini Akan Bayar Dividen Rp 300 M

Selanjutnya: BTN Akuisisi Victoria Syariah Untuk Spin Off, KNEKS Harap Ada Yang Menyusul

Menarik Dibaca: Traveloka Bagikan Promo dan Inspirasi Jelang Tahun Baru Imlek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti
Terbaru