Sampingan, bukan berarti asal-asalan

Jumat, 24 Februari 2012 | 11:00 WIB   Reporter: Dessy Rosalina
Sampingan, bukan berarti asal-asalan

ILUSTRASI. Listrik di Texas lumpuh akibat cuaca dingin ekstrem yang juga berpengaruh pada produksi minyak


JAKARTA. Sembari mengasuh anak semata wayangnya, artis cantik Dewi Rezer sesekali melihat laptop miliknya. Saban hari, jemarinya pun terlihat asyik menggutak-atik situs www.bebelian.com. Sejak setahun terakhir, lewat situs ini, istri Marcellino Lefrandt tersebut menjual aneka tas dan sepatu bekas bermerek, seperti Prada, Luis Vuitton, Gucci, Fendi, Cristian Dior.

Bagi Dewi, bisnis online terasa pas. Sebab, dia bisa melakoninya di tengah kesibukannya sebagai presenter, bintang iklan, sekaligus ibu rumah tangga. "Bisnis online tidak menyita waktu karena bisa dikerjakan dari rumah," ujar perempuan kelahiran Jakarta 29 September 1980 ini.

Hasilnya tak receh

Meski berstatus sebagai bisnis sampingan, bukan berarti Dewi asal-asalan mengelola toko online yang resmi beroperasi sejak Januari 2011 tersebut. Dewi bercerita, bisnis dunia maya miliknya berkembang cukup pesat. Salah satu indikatornya, produknya kian beragam.

Awalnya, Dewi hanya menjual produk tas mahal milik artis lokal. Namun, kini, aneka sepatu mahal pun tersedia di galeri produknya. Tak cuma itu, Dewi yang awalnya menjual produk bekas milik artis, kini memperluas variasi produknya dengan menggandeng kaum sosialita dan pengusaha.

Lusy Hermawan juga mencicip manisnya rezeki dari bisnis online. Akuntan di perusahaan outsourcing ini sejak awal 2011 menjual aneka aksesori motor di mal online. Lusy memilih bisnis online sebagai bisnis sampingan lantaran tidak mengganggu waktunya sebagai seorang karyawan.

Meski tidak menuntut waktu banyak, lewat gerai lusy.dinomarket.com, Lusy mengaku mendapat tambahan pemasukan yang lumayan. Lusy bercerita, dalam sehari, ia pernah bertransaksi senilai Rp 5 juta. "Bisnis online tidak repot. Hanya terima telepon dan siapin barang. Untungnya bisa melebihi gaji bulanan sebagai karyawan," ungkap dia.

Jika tertarik menekuni bisnis online sebagai sampingan, simak tips dari para pelaku dan pengamat berikut ini.

Perlakukan laiknya bisnis full time

Meski berjudul bisnis sampingan, bukan berarti bisnis online bisa dilakukan secara asal-asalan. Promosi mutlak dilakukan. Promosi tak identik dengan biaya mahal. Gratis pun bisa. "Saya gencar promosi www.bebelian.com di Twitter, Facebook, dan media lain," ujar Dewi memberi contoh.

Di saat luang, sempatkan selalu mengurusi bisnis Anda. Lusy, misalnya, saat tidak ada transaksi, selalu menyempatkan diri untuk mencari produk baru untuk menambah variasi produk di toko online-nya.

Christopher Emille Jayanata, Business Advisory Partner dari MRE Financial & Business Advisory, mengatakan, alokasi waktu khusus menjadi kunci agar bisnis online sampingan menuai sukses. "Jika hanya punya waktu 1 jam - 2 jam sehari untuk bisnis online sampingan, boleh-boleh saja, asalkan konsisten," tandasnya.

Pisahkan rekening

Lusy punya pengalaman menarik di awal melakoni bisnis online. Perempuan berusia 25 tahun ini mengaku, dirinya pernah kebingungan mencari tahu asal uang yang menumpuk di rekeningnya. Setelah diusut, ternyata uang tersebut adalah hasil usaha bisnis online, yang ia alokasikan untuk pelunasan barang kepada pemasok produk di toko online-nya. "Sejak saat itu, saya punya buku khusus untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran dari bisnis online sampingan saya," ujarnya.

Christopher menambahkan, pembukuan atau pencatatan khusus transaksi bisnis online sampingan memang harus dilakukan, meski skala bisnis masih kecil. Sebab, dari buku pencatatan itulah, pebisnis online sampingan bisa melakukan evaluasi terhadap bisnisnya. Dari evaluasi tersebut, Anda dapat mengetahui apakah bisnis tersebut berkembang, stagnan, atau malah merugi. "Jika bisnis online sampingan membesar, pembukuan dibutuhkan untuk memperoleh pendanaan dari investor lain atau perbankan," imbuh Christopher.

Menurut perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto, pebisnis sampingan cenderung sulit dan tidak disiplin dalam memisahkan catatan keuangan pribadi dengan bisnisnya. Jadi, mereka perlu meminta tolong pihak lain untuk melakukannya. "Kalau bisnis online masih kecil, bisa minta tolong pasangan untuk mencatat," sarannya.

Jika pencatatan secara manual gagal dilakukan atau bisnis mulai membesar, kata Eko, pebisnis online bisa membuka rekening di bank dan diperuntukkan khusus untuk bisnis online-nya. Jadi, otomatis bank akan merekam semua transaksi bisnis online tersebut.

Sesuai kesukaan

Para pengamat bisnis sepakat, hasil pertemuan antara hobi dengan bisnis adalah kekuatan yang super untuk suatu kemajuan bisnis. Tengok saja kisah Dewi yang mendirikan www.bebelian.com lantaran hobi mengoleksi puluhan tas dan sepatu. Sedangkan Lusy, terdorong berjualan aksesori motor karena memiliki banyak pengalaman sebagai pengguna kendaraan beroda dua.

Semangat berbisnis online, menurut Christopher, menjadi harga mati untuk kelangsungan bisnis tersebut. "Jika kebetulan hobi Anda bisa dijadikan uang, itu sangat baik karena hobi bikin enjoy," ujarnya.

Namun, Christopher tidak mematok hobi sebagai syarat utama untuk berbisnis online sampingan. Sebab, tanpa disertai komitmen kuat, bisnis online sampingan itu, besar kemungkinan, tak akan berkembang. Meskipun, bisnis yang dipilih tersebut sesuai dengan hobi si pelaku bisnis online.

Sebaliknya, meskipun awalnya bukan hobi, jika Anda konsisten mengerjakan bisnis online sampingan itu, kecintaan akan bisnis tersebut akan makin meningkat seiring waktu. Silakan mencoba!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru