Pahami perbedaan metode penghitungan bunga kredit

Jumat, 22 April 2016 | 08:00 WIB   Reporter: Herry Prasetyo
Pahami perbedaan metode penghitungan bunga kredit


Setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan alias BI rate tiga kali berturut-turut sejak Januari lalu, perbankan mulai merespons posifit. Setelah menggunting bunga deposito, sebagian bank mulai memangkas suku bunga kredit.

Bagi Anda yang tengah membutuhkan kucuran kredit perbankan, penurunan bunga kredit tentu menjadi kabar menggembirakan. Dengan bunga lebih rendah, biaya bunga yang harus Anda bayar tentu menjadi lebih murah.

Namun, Anda sebaiknya tidak asal memilih bank yang menawarkan kredit dengan bunga lebih rendah. Sebab, tingkat suku bunga kredit bukan satu-satunya penentu besaran biaya bunga yang mesti Anda bayar.

Selain tingkat suku bunga, Anda juga harus mempertimbangkan metode penghitungan bunga yang diterapkan bank. Sebab, mesti tingkat suku bunga ssama, biaya kredit yang mesti Anda bayar bisa berbeda jika metode perhitungan bunga tidak sama.

Umumnya, ada dua metode perhitungan bunga yang diterapkan bank, yakni metode efektif dan metode flat. Namun, ada juga modifikasi dari metode efektif yang disebut metode anuitas.

Metode flat adalah perhitungan bunga yang didasarkan pada plafon kredit dan besarnya bunga dialokasikan secara proporsional sesuai jangka waktu kredit. Intinya, jumlah pembayaran utang pokok dan bunga kredit setiap bulan sama besar. Nilai bunga per bulan menggunakan rumus metode flat dihitung dengan mengalikan pokok pinjaman awal dengan suku bunga per bulan.

Sedangkan perhitungan bunga efektif dilakukan setiap akhir periode pembayaran angsuran. Pada perhitungan metode efektif, bunga kredit dihitung dari saldo akhir pinjaman setiap bulan. Jadi, angsuran bunga yang dibayar setiap bulan semakin menurun. Begitu pula jumlah angsuran yang dibayarkan debitur saban bulan juga semakin mengecil. Perhitungannya menggunakan rumus: saldo pinjaman akhir periode dikalikan dengan suku bunga per tahun. 

Metode anuitas mengatur agar jumlah angsuran pokok dan bunga yang dibayar setiap bulan sama besar. Namun, komposisi besaran angsuran pokok maupun angsuran bunga setiap bulan akan berubah. Jumlah angsuran bunga semakin kecil sementara besaran angsuran pokok semakin membesar.

Nah, silakan simah ilustrasi perhitungan bunga kredit berdasarkan ketiga metode tersebut.

Ilustrasi Perhitungan Bunga Kredit dan Angsuran
(Kredit sebesar Rp 6 juta selama enam bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun)
 
Metode Flat 
Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga Jumlah
1 6.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
2 5.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
3 4.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
4 3.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
5 2.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
6 1.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
Jumlah 6.000.000 360.000 6.360.000
 
Metode Efektif
Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga Jumlah
1 6.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
2 5.000.000 1.000.000 50.000 1.050.000
3 4.000.000 1.000.000 40.000 1.040.000
4 3.000.000 1.000.000 30.000 1.030.000
5 2.000.000 1.000.000 20.000 1.020.000
6 1.000.000 1.000.000 10.000 1.010.000
Jumlah 6.000.000 210.000 6.210.000
 
Metode Anuitas
Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga Jumlah
1 6.000.000 975.290 60.000 1.035.290
2 5.024.710 985.043 50.247 1.035.290
3 4.039.667 994.893 40.367 1.035.290
4 3.044.774 1.004.842 30.448 1.035.290
5 2.039.932 1.014.891 20.399 1.035.290
6 1.025.041 1.025.040 10.250 1.035.290
Jumlah 6.000.000 211.740 6.211.740

Dengan menggunakan tiga metode di atas, besaran bunga yang harus Anda tanggung sebagai debitur akan berbeda-beda meski patokan suku bunganya sama. Karena itu, Anda harus memastikan metode penghitungan bunga yang ditetapkan bank.

Banyak bank menawarkan suku bunga kredit menggunakan metode flat sehingga tingkat suku bunganya terkesan rendah. Padahal, bisa jadi total bunga yang harus Anda bayarkan lebih gede ketimbang tingkat suku bunga lebih tinggi tapi memakai perhitungan metode efektif. Nah, selamat berburu bunga kredit murah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo

Terbaru