Kantong tak jebol sehabis pelesiran

Selasa, 03 Januari 2017 | 13:23 WIB   Reporter: Francisca Bertha Vistika
Kantong tak jebol sehabis pelesiran


Bagi yang berencana pelesiran, baik ke destinasi wisata di dalam maupun luar negeri, ingat, jangan sampai liburan yang menyenangkan justru mendatangkan malapetaka keuangan di kemudian hari. Tak jarang, akibat terlalu fokus dengan liburan, Anda jadi lupa jika masih membutuhkan uang untuk menyambung hidup saat kembali dari jalan-jalan.

Nah, supaya liburan bisa tetap nyaman dan kantong tidak jebol apalagi sampai ngutang gara-gara  liburan, Equita Maulidya merancang betul dengan baik pelesirannya terutama ke luar negeri jauh-jauh hari.

Pertama-tama, pengusaha yang baru saja liburan ke Selandia Baru ini bilang, menetapkan negara tujuan. “Pilih negara yang benar-benar disukai, yang dimimpi-mimpikan sejak lama, karena akan lebih bersemangat dibanding hanya ikut-ikutan orang lain,” kata Equita.

Perempuan yang sudah menjelajah ke beberapa negara di Eropa, Asia, dan Timur Tengah, ini memilih berlibur ketika low season. Ini untuk menghindari keramaian turis. Kalau terlalu ramai wisatawan, liburan Anda menjadi tidak nyaman.

Senada, menurut Stefanie, yang juga hobi melancong, berlibur memang lebih nyaman saat low season. Sekalipun, liburan ketika peak season seperti Natal dan Tahun Baru akan lebih berkesan.

Menurut Equita, waktu ideal liburan di luar negeri adalah tujuh hari–sepuluh hari. Dengan begitu, Anda bisa mengunjungi objek-objek wisata yang paling bagus dan cukup untuk mengeksplorasi negara itu. “Tergantung dari tujuan negara dan kesempatan untuk mengeksplorasi tempat-tempat wisata,” tambah Stefanie yang sudah melancong ke sejumlah negara di Asia serta Eropa.

Tapi, kalau pelesirannya di dalam negeri apalagi hanya satu kota, Titis Astri yang juga gemar jalan-jalan, cukup dua hari–empat hari saja. Jika liburan ke luar negeri dan banyak sekaligus, maksimal 12 hari.

Setelah itu, waktunya berburu tiket pesawat. Buat Equita yang senang liburan ala backpacker bersama teman-temannya, pelesiran nyaman tidak harus mahal. Untuk tiket pesawat, ia rajin mengecek promosi dari maskapai maupun agen travel lewat internet termasuk media sosial.

Maka dari itu, dia jadi follower akun social media perusahaan penerbangan maupun agen perjalanan agar bisa mendapat info terbaru. Tapi, “Sebelum mencari tiket promo, harus cari tahu lebih dulu harga normal tiket pesawat untuk menghindari tertipu trik promo,” ujar Equita.

Untuk membeli tiket pesawat, Equita menggunakan uang tabungan yang memang disiapkan untuk berlibur. Namun, jika terpaksa menggunakan kartu kredit, dia akan segera melunasi sehingga tidak ada tagihan lagi sepulang melancong.

Rencana anggaran

Kalau tiket pesawat pulang pergi sudah di tangan, Equita langsung membuat rencana perjalanan alias itinerary termasuk bujetnya. Terlebih dahulu, ia menetapkan tempat-tempat wisata yang bakal disambangi, termasuk mencari tahu harga tiket masuknya.

Setelah itu, dia membuka aplikasi peta untuk mengetahui jarak dari satu destinasi ke lokasi lain untuk lebih mudah menyusun perjalanan. Tujuannya, agar lebih efisien.

Habis itu, Equita berburu tempat penginapan yang lokasinya tidak jauh dari tempat wisata yang ingin dituju. “Manfaatkan aplikasi tempat mencari penginapan yang biasanya ada promo atau diskon jika dipesan jauh hari,” ucap Equita.

Cuma, Titis yang bekerja sebagai economist di Aecom Indonesia memberi saran, bila di kota tujuan ada sanak saudara yang tinggal di sana, enggak ada salahnya menumpang menginap. Alhasil, Anda bisa menghemat pengeluaran.

Penyusunan rencana perjalanan, Equita menambahkan, juga termasuk menentukan tempat makan. Pilihannya juga bisa Anda cari lewat aplikasi tempat makan. Anda hanya tinggal memilih tempat makan sesuai selera, baik dari sisi menu maupun harga.

Bukan cuma itu, Titis yang sudah bepergian ke banyak negara di Asia, Eropa, dan Amerika, menyarankan, untuk juga ke restoran yang menawarkan kuliner khas negara yang Anda kunjungi. Ini untuk lebih mengenal budaya setempat.

Sementara Stefanie, yang berencana berlibur ke Taiwan dan India tahun ini, biasanya merancang liburan minimal enam bulan sebelum hari H keberangkatan, biar bisa mendapatkan tiket pesawat dengan harga ekonomis.

Untuk urusan penginapan, ia menyesuaikan dengan rencana perjalanan dahulu, baru mencari hotel yang lokasinya strategis. Baru kemudian menetapkan tempat makan dan transportasi yang akan dipakai selama liburan.

Proses berikutnya, menyusun rencana anggaran. Stefanie membuat estimasi biaya per hari selama di tempat berlibur. “Dengan begitu, nanti sampai lagi ke tanah air kantong tidak jebol,” tegas public affairs consultant di salah satu perusahaan swasta di Jakarta ini.

Bujet oleh-oleh

Jangan lupakan pos anggaran oleh-oleh. Sebab kadang, pos ini menyedot biaya tidak sedikit. Equita mematok bujet 10%  dari total anggaran perjalanan untuk membeli oleh-oleh. Itu pun untuk orang terdekat saja. “Kalau ada yang titip dibelikan sesuatu, lebih baik minta uangnya lebih dulu, agar bujet kita lebih aman,” tutur dia.

Selain oleh-oleh, Anda juga mesti menyiapkan anggaran belanja mode. Soalnya, tak jarang orang jalan-jalan ke luar negeri tujuannya tak semata mengunjungi tempat wisata, tapi juga untuk berbelanja baju, tas, atau sepatu dari merek-merek terkenal yang produknya tidak ada di Indonesia.

Untuk itu, cari tahu juga harganya dengan berselancar di dunia maya. Sehingga, Anda bisa menetapkan anggarannya. Cari tahu juga, apakah negara yang Anda kunjungi memberlakukan kebijakan pengembalian pajak barang atawa tax refund

Ini bisa Anda manfaatkan untuk mengurangi pos anggaran belanja. “Di Korea Selatan, Jerman, Jepang, Swiss ada tax refund. Lupa berapa persennya, tapi lumayan banget,” kenang Equita yang ketika itu membeli dompet dan jam tangan.

Stefanie membatasi pos belanja termasuk oleh-oleh maksimal 30% dari total bujet liburan. Tapi, “Jangan sampai urusan oleh-oleh bikin ribet. Create moments, not objects,” tegasnya, yang menambahkan di sejumlah negara juga memberlakukan tax refund untuk pajak makanan dan minuman.

Menurut Titis, estimasi biaya liburan memang termasuk pos oleh-oleh dan belanja mode. Dalam membeli oleh-oleh, Anda juga harus membandingkan harga antara satu toko dengan toko lain, agar memperoleh harga murah. Dan, enggak ada salahnya, mencari tahu dulu tempat-tempat penjualan oleh-oleh berharga murah.

Oh, iya, yang tidak kalah penting juga dalam menyusun anggaran perjalanan adalah, memasukkan dana ekstra. Pasalnya, Stefanie bilang, ada hal-hal yang tidak bisa Anda prediksi sebelumnya saat liburan. “Perlu bawa dana cadangan untuk jaga-jaga,” imbuhnya.

Setelah rencana anggaran tersusun rapi tanpa ada yang terlewat, langkah selanjutnya adalah menyiapkan mata uang lokal. Stefanie mengatakan, sebaiknya menukarkan mata uang di Indonesia. Tentu, di tempat penukaran uang atau money changer yang memiliki nilai tukar atawa rate bagus.

Agar Anda tertib dalam pengeluaran selama berlibur, Stefanie menambahkan, jangan bawa banyak-banyak kartu debit atau kartu kredit. “Bukan rekening khusus untuk liburan, ya, tapi lebih membatasi. Kalau memang mau liburan, bawa satu rekening saja yang kira-kira bisa jadi backup untuk kebutuhan tidak terduga selama liburan,” kata Stefanie.

Selamat berlibur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru