Jangan pasrah pada rayuan tiket pesawat murah

Selasa, 07 Februari 2017 | 10:10 WIB   Reporter: Francisca Bertha Vistika
Jangan pasrah pada rayuan tiket pesawat murah


Baru saja pulang dari liburan akhir tahun yang cukup menguras kocek, tapi godaan untuk kembali pelesiran sudah datang. Sejumlah situs pemesanan tiket pesawat berlomba-lomba menawarkan tiket pesawat murah.

Sudah murah, masih dapat potongan harga alias diskon lagi. Contoh, Ezytravel punya Singapore Airlines Best Fare.

Terbang ke Tokyo dari Jakarta pergi pulang (PP), misalnya, mulai dari Rp 6,4 juta. Lalu, harga tiket ke Los Angeles PP mulai dari Rp 13,8 juta.

Bukan cuma situs pemesanan tiket, maskapainya langsung juga menebar banyak promo. AirAsia, misalnya, menawarkan terbang gratis ke Singapura, Johor Bahru, dan Penang kalau Anda memesan hotel sekalian melalui laman mereka.

Tak mau kalah, biro perjalanan juga menawarkan paket wisata murah. Ambil contoh, Dwidayatour yang memiliki promo wisata musim dingin ke Jepang selama empat hari, dengan tarif mulai Rp 6,8 juta per orang. 

Siapa yang tidak tergoda, sekalipun Anda belum merancang sama sekali perjalanan liburan berikutnya termasuk tujuan dan bujet. Soalnya, kalau tidak cepat diambil, tawaran menggiurkan itu belum tentu datang lagi dalam waktu dekat.

Maklum, masa pemesanan tiket pesawat maupun paket wisata murah tersebut terbatas, paling lama tiga minggu. Periode keberangkatannya juga dibatasi, hanya tiga bulan–enam bulan sejak pemesanan.

Walaupun, ada juga situs yang memberikan tenggat waktu keberangkatan hingga satu tahun ke depan, bahkan kebebasan periode terbang, kapan saja.

Bukan cuma dana

Tapi, Yuni Astuti yang suka berburu tiket pesawat murah tetap tidak tergoda dengan tawaran tersebut jika tanpa ada rencana sebelumnya. Perempuan 35 tahun yang suka pelesiran ke luar negeri ini menetapkan dulu negara tujuan sebelum pesan tiket kapal terbang.

Jadi, Yuni bilang, liburannya tidak dadakan gara-gara ada tawaran tiket pesawat murah dengan periode pemesanan yang terbatas. “Saya sudah mempersiapkan sebelumnya, paling tidak uang tiket pesawat sudah ada di tangan sebelum memutuskan mau liburan,” ujar karyawan swasta ini yang biasa pergi bersama keluarga atau rekan-rekan kantornya.

Segendang sepenarian, Freddy Pieloor, Perencana Keuangan Money&Love Financial Planning, mengatakan, bila Anda sama sekali belum merancang perjalanan liburan, jangan gampang tergoda tawaran tiket pesawat maupun paket wisata murah. Sebab, Anda tentu belum menyiapkan dana untuk berlibur termasuk buat membeli tiket pesawat.

Jadi, “Jangan diambil, meskipun memang Anda sedang ingin ke tempat itu dan kebetulan ada tiket atau paket murah,” tegas dia. Apalagi, kalau Anda sampai harus utang untuk membeli tiket.

Kecuali, Freddy mencontohkan, Anda berencana liburan ke Eropa pada pertengahan 2017 dan tabungan untuk membiayai perjalanan itu sudah terkumpul. Kemudian, ada tawaran tiket murah yang harus segera dibeli dengan periode keberangkatan hanya sampai Maret 2017.

Jika situasinya seperti itu, silakan saja Anda mengambil tawaran itu. Dengan catatan, Freddy bilang, cuti Anda dapat persetujuan dari atasan. Keluarga atau rekan Anda juga setuju jadwal liburan maju.

“Tiket murah hanya untuk memajukan jadwal liburan, bukan untuk liburan dadakan. Dadakan, kan, yang murah biasanya tiketnya doang. Hotel, makanan, tidak ikutan murah,” kata dia.

Betul, menurut Risza Bambang, Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning, begitu mendapat atau menjumpai penawaran tiket pesawat ataupun paket wisata murah jangan langsung main ambil saja. Bukan hanya dana masalahnya.

Sebelum membeli, Anda harus mempertimbangkan beberapa hal lebih dulu:

Pertama, apakah Anda memang benar-benar sudah merencanakan untuk liburan.

Kedua, jika memang ingin berlibur, apakah tawaran tiket pesawat murah itu sesuai dengan destinasi wisata Anda.

Ketiga, apakah tawaran masa keberangkatan pesawat atau paket wisata cocok dengan jadwal liburan dan pekerjaan Anda.

Misalnya, Anda sudah berencana berlibur awal Juni. Tapi, periode terbang dari tiket promo tersebut hanya sampai Maret.

Padahal, di masa itu pekerjaan Anda sedang banyak-banyaknya. “Jadi, perlu memikirkan pula kemungkinan seperti itu,” ungkap Risza.

Keempat, dengan masa keberangkatan tiket promo yang terbatas, Anda juga perlu mempertimbangkan, apakah cocok dengan waktu yang diincar. Misalnya, Anda ingin liburan musim semi di Jepang. Pas tidak periode terbang dengan rencana musim semi di Jepang.

Jangan ngutang

Namun, bila Anda tetap nekad membeli tiket pesawat atau paket wisata murah tanpa perencanaan sebelumnya, Risza tak menyarankan untuk membayar menggunakan kartu kredit. “Kecuali, kalau memanfaatkan promo cicilan 0%. Itu pun, bayarnya jangan dicicil paling minimal karena bisa kena bunga lagi,” saran Risza.

Dan, Risza menegaskan, jangan sekali-kali menggunakan dana darurat untuk membiayai liburan Anda. Kalau memang tetap ingin pelesiran, pilih destinasi yang tidak jauh dan menguras kantong.

“Liburan, kan, tujuannya untuk refreshing, men-charge kembali pikiran, tetapi tidak harus pergi yang jauh-jauh,” beber dia.

Nah, kalau tiket sudah di tangan, ibaratnya sudah kecebur lantaran tanpa ada persiapan sebelumnya, Risza bilang, mau tidak mau rencana liburan dadakan mesti jalan terus. Meskipun, belum ada dana untuk membiayai liburan kelak.

Untuk mengumpulkan biaya berlibur dadakan, Risza menyarankan, Anda harus melihat lagi anggaran atau kebiasaan yang ada. Alokasi bujet apa yang bisa Anda alihkan untuk memupuk dana wisata.

Misalnya, kebiasaan merokok atau hangout dikurangi, kalau perlu dihilangkan. “Idealnya dana untuk liburan alokasinya 10% dari gaji. Tapi, tidak ada satu pakem besaran menabung untuk liburan. Karena liburan sebenarnya urutan paling akhir,” kata Risza.

Hanya, Freddy punya pandangan lain kalau Anda sudah terlanjur membeli tiket murah tapi dana belum juga mencukupi sampai hari H keberangkatan. “Karena dadakan dan sudah terlanjur beli tiket tapi tidak ada uang, ya mending dilepas saja. Soalnya kebutuhan selama liburan pasti akan lebih besar,” ungkap Freddy.

Menurut Freddy, anggap liburan sebagai hadiah yang baru bisa didapat jika Anda sudah berhasil mengumpulkan seluruh dananya. Untuk rencana liburan satu tahun ke depan, tiap bulan Anda bisa menabung sebesar 2,5% hingga 5% dari penghasilan.

“Perjalanan wisata perlu direncanakan, jangan tergopoh. Tiket murah tidak datang cuma sekali. Bisa cari kalau waktu dan dana sudah memadai,” imbuh Freddy.

Jangan gampang tergoda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru