Hitung manfaatnya, jangan keburu tergiur tawaran tarif ojol

Jumat, 30 Agustus 2019 | 14:08 WIB   Reporter: Dikky Setiawan
Hitung manfaatnya, jangan keburu tergiur tawaran tarif ojol

ILUSTRASI. Ojek online Gojek


KOCEK BELANJA -JAKARTA. Sejak penerapan ujicoba kenaikan tarif ojek online (ojol) awal Juni lalu, praktis pengguna layanan ojol turun. Apalagi, baru setengah bulan ujicoba berjalan, Kementerian Perhubungan meminta pengelola ojol untuk membatasi tarif diskon. Alhasil, masyarakat mulai berpikir dua kali untuk naik ojol lantaran tarifnya dianggap kelewat mahal.

Namun, operator ojol tidak kalah cerdik. Meski tak lagi memberi tarif diskon gila-gilaan, tapi mereka membuat paket berlangganan dan aneka voucer diskon. Grab, misalnya, menerapkan promo tarif berlangganan bertajuk Paket Hemat Grab sejak 15 Juli 2019 silam. Gojek juga menebar voucer diskon layanan yang secara opsional bisa diambil oleh pengguna.

Aneka program ojol itu membuat pengguna layanan ini, seperti Sandra Agustina (26 tahun), bisa bernafas lega. Saban hari, ia menggunakan jasa ojol dari rumahnya di kawasan Mampang ke kantor di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.

Ia lebih suka memanfaatkan Paket Hemat Grab dengan berlangganan paket Grabbike seharga Rp 30.000 untuk dua pekan. Dengan pilihan itu, ia bisa menikmati potongan harga (diskon) sebesar Rp 9.000 per trip untuk 12 kali perjalanan.

Padahal, jika tanpa promo, tarif jasa ojol dari rumah Sandra menuju kantor bisa mencapai Rp 15.000Rp 18.000. Dengan paket berlangganan, tarif yang dibayar bisa di bawah Rp 10.000.

"Lumayan bisa menghemat pengeluaran," kata wanita yang masih melajang tersebut.

Asal tahu saja, Paket Hemat Grab menerapkan tarif berlangganan mulai Rp 30.000 hingga Rp 250.000. Dengan tarif itu, Grab menawarkan empat paket, mulai dari Paket Hemat Grabbike, Paket Hemat Grabfood, Paket Hemat Grabexpress, dan Paket Combo Grabcar.

Firman Alamsyah, ayah satu orang anak yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar di bilangan Pamulang, Tangerang Selatan, juga menikmati diskon tarif jasa dari Gojek. Ia sering membayar tarif cuma Rp 1.000 dari tarif normal Rp 10.000 untuk sekali perjalanan ke tempatnya mengajar. Padahal, jarak tempuh sekitar 5 kilometer.

Eloknya, Firman tak perlu repot-repot memasukkan kode promo untuk mendapatkan diskon tarif itu. Ia hanya memantau pergerakan tarif ojol yang menawarkan promo diskon pada aplikasi Gojek di ponselnya. Kadang diskon tarif berlaku pada pagi atau siang hari, kata pria berusia 30 tahun ini.

Bukan cuma itu. Firman juga kerap mendapatkan reward berupa voucer belanja senilai ratusan ribu rupiah hanya dengan membayar Rp 1 lewat fitur Go-Deals. Ini merupakan layanan yang dapat membantu pengguna mendapatkan penawaran menarik atau voucer belanja.

Nah, menghadapi aneka tawaran program tarif miring dari operator ojol itu, bagaimana cara untuk memanfaatkannya dengan maksimal?

Pilih sesuai rutinitas

Ichmeralda Rachman, Head of Marketing Food and New Business Grab Indonesia, bilang, penawaran Paket Hemat Grab diberikan sebagai solusi pada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dalam menggunakan jasa Grab.

Nah, untuk mendapatkan manfaat lebih besar, ia menyarankan pelanggan memilih paket tarif berdasarkan frekuensi rutinitas sehari-hari. "Pelanggan bisa menentukan sendiri paket mana yang cocok dengan aktivitasnya," kata dia.

Pilihan paket tarif berlangganan Grab ditawarkan berdasarkan mayoritas perilaku konsumen. "Tidak ada satu paket yang dapat menyelesaikan semua kebutuhan pengguna. Tapi, kami sarankan, untuk perjalanan, pelanggan memilih Paket Hemat Grabbike dan Grabcar," imbuh Ichmeralda.

Eko Endarto, Perencana Keuangan dari Finansia Consulting, mengingatkan, salah satu ciri paket berlangganan dari layanan jasa adalah bayar di depan dan tersedia diskon. Kunci memaksimalkan manfaat adalah menyesuaikan dengan kebutuhan.

"Kalau Anda memang memiliki kebutuhan yang pasti, misalnya perjalanan ke kantor, program ini baik. Sebab kita bisa membuat anggaran yang pasti," kata Eko.

Jika sudah memastikan kebutuhan, lanjut Eko, sebaiknya Anda mengambil paket tarif yang paling murah. Misalnya, paket tarif untuk 20 kali perjalanan. Selain hemat, juga sudah ada kepastian berapa dana yang pasti digunakan.

Yang patut diingat, kata Eko, biaya yang dikeluarkan untuk paket berlangganan harus lebih rendah dari tarif tanpa paket. "Misalnya, kalau dalam sebulan perjalanan ke kantor rata-rata habis Rp 75.000, nilai manfaat paket yang diambil harus lebih rendah dari itu," katanya.

Mohammad Andoko, Perencana Keuangan dari Oneshildt Financial Planning menimpali, biasanya anggaran transportasi dan makan kalangan milenial di kota besar berkisar 30%40% dari total penghasilan sebulan.

Nah, tawaran paket berlangganan operator ojol bisa dimanfaatkan, asalkan biaya itu masuk dalam anggaran makan dan transportasi. "Jadi, ada biaya yang bisa dihemat dari program diskon paket," kata dia.

Yang penting, saran Andoko, tidak perlu berlebihan dalam mengambil paket berlangganan ojol. Jangan mengambil paket berlangganan dengan isi saldo terlalu besar. Sebab, setiap program promo diskon tarif biasanya ada masa berlaku, sekitar 12 minggu.

"Jangan mudah tergoda tawaran diskon. Sebab, ketika tidak terpakai, sia-sia uang yang dikeluarkan. Tadinya ingin irit, malah bisa lebih boros kalau masa berlaku habis," kata Andoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan
Terbaru