Sesi pagi berakhir, harga saham ADRO semakin menanjak

Rabu, 11 September 2019 | 12:46 WIB   Reporter: Dityasa H Forddanta, Hasbi Maulana, Herry Prasetyo
Sesi pagi berakhir, harga saham ADRO semakin menanjak

ILUSTRASI. Aktifitas di Tambang Batubara Adaro (ADRO).


Dia belum bersedia merinci lebih jauh terkait rencana tersebut. Namun, berdasarkan laporan keuangan ADRO, jatuh tempo terdekat baru terjadi pada 29 Mei 2020. Ini merupakan fasilitas pinjaman yang diterima anak usaha ADRO, PT Adaro Indonesia (AI), senilai US$ 380 juta.

Pinjaman tersebut diterima dari DBS Bank Ltd sebagai agen fasilitas pada 29 Mei 2013 lalu. Sejauh ini, AI telah melakukan beberapa pembayaran. Sehingga, pada saat jatuh tempo, jumlah yang dilunasi sebesar US$ 198 juta pada 2020.

Baca Juga: Getol diversifikasi, Adaro Energy (ADRO) targetkan 35% pendapatan non-batubara

Selain penerbitan emisi, kabar di pasar juga menyebutkan ADRO bakal menjual asetnya di level anak usaha di Sumatera. Untuk hal ini, manajemen belum bersedia komentar.

"Belum ada, nanti kalau ada informasi akan kami informasikan," tandas Nadira.

Sekadar informasi, operasional pertambangan ADRO selama ini dijalani oleh anak usahanya.

Beberapa di antaranya adalah PT Mustika Indah Permai (MIP) dan PT Bukit Enim Energi (BEE). Keduanya mengantongi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP) di Pulau Sumatera.

Untuk MIP, aset pertambangannya berada di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Sementara, BEE berada di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Baca Juga: Semester II-2019, Adaro Energy (ADRO) fokus kembangkan seluruh lini bisnis

Kepemilikan efektif ADRO dalam MIP sebesar 75% per Juni 2019. Adapun kepemilikan efektif dalam BEE, sebesar 61%.

MIP memiliki aset sebesar US$ 68,84 juta. Sementara BEE, nilai asetnya lebih kecil, yakni sebesar US$ 989.000 per Juni 2019.

Baca Juga: Getol diversifikasi, Adaro Energy (ADRO) targetkan 35% pendapatan non-batubara

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana

Terbaru