Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.
Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang. Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.
Baca Juga: Harga emas hari ini (19/1) di Butik Emas Antam turun Rp 2.000 per gram
Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor emas lantakan pada beberapa kurun waktu.
- Membeli emas Antam pada 12 November 2020 (Rp 968.000 per gram) = -12.19% (rugi)
- Membeli emas Antam pada 19 Oktober 2020 (Rp 1.008.000 per gram) = -15.67% (rugi)
- Membeli emas Antam pada 19 Agustus 2020 (Rp 1.058.000 per gram) = -19.66% (rugi)
- Membeli emas Antam pada 19 Mei 2020 (Rp 924.000 per gram) = -8.01% (rugi)
- Membeli emas Antam pada 19 Februari 2020 (Rp 783.000 per gram) = 8.56% (untung)
- Membeli emas Antam pada 19 November 2019 (Rp 749.000 per gram) = 13.48% (untung)
- Membeli emas Antam pada 19 Agustus 2019 (Rp 757.000 per gram) = 12.29% (untung)
- Membeli emas Antam pada 19 Mei 2019 (Rp 663.000 per gram) = 28.21% (untung)
- Membeli emas Antam pada 19 Februari 2019 (Rp 674.000 per gram) = 26.11% (untung)
Kalkulasi di atas belum memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya materai Rp 6.000.
Selanjutnya: Harga emas siang ini di Pegadaian, Kamis 19 November 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News