JAKARTA. Kendati menjadi momen terindah, sebuah pernikahan kerap membuat pusing kedua calon mempelai. Apalagi penyebabnya kalau bukan biaya pesta yang besar. Karena itu, merencanakan biaya pernikahan sejak dini merupakan langkah yang bijak.
Berikut adalah tips tambahan merencanakan biaya pernikahan dari sejumlah perencana keuangan dan perencana pernikahan (wedding organizer):
Tetapkan konsep acara pernikahan
Henny Susanto, pemilik The Greeny Organizer menyebut, langkah selanjutnya yaitu sesuaikan dengan anggaran yang telah Anda dan pasangan tetapkan. Anda berdua dapat menentukan konsep acara pernikahan yang diinginkan. Jika anggaran yang tersedia cukup besar, alternatif konsep dan perincian acara bisa lebih banyak. "Misalnya, menggunakan adat pernikahan daerah masing-masing, lengkap dengan hiburannya," kata Henny.
Namun, bila anggaran Anda tidak terlalu besar, pesta pernikahan yang sederhana pun dapat dibuat indah dan tidak terlupakan. Dengan kata lain, ujar Henny, dalam menggelar pesta pernikahan, Anda tidak harus mengikuti tren yang ada saat ini. "Jangan pernah memaksakan anggaran untuk pernikahan," sarannya.
Anda berdua bisa membuat skala prioritas tentang hal apa saja yang diinginkan dalam rangkaian acara pernikahan. Nah, hal-hal seperti ini harus dipenuhi terlebih dahulu. Bila dana masih tersedia, baru dapat ditambah detail yang lainnya.
Satu catatan, kata Henny, biaya menggelar pesta pernikahan di dalam (indoor) dan di luar ruangan (outdoor) berbeda. Biasanya, pesta pernikahan ala outdoor memakan biaya lebih besar daripada indoor, karena ada biaya pemasangan tenda untuk mengantisipasi turunnya hujan, atau biaya untuk pemanggilan pawang hujan.
Tetapkan alokasi biaya pernikahan
Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Advisory menyebut, umumnya biaya pernikahan terbagi tiga, yakni biaya internal, eksternal, dan cadangan. Nah, sebelum hari H pernikahan, sebaiknya Anda merancang susunan alokasi bujet itu. Cara ini akan memudahkan Anda menghitung anggaran pengeluaran pesta pernikahan.
Mike bilang, biaya internal biasanya meliputi biaya-biaya yang terkait langsung dengan kebutuhan si calon pengantin. Misalnya, biaya penghulu, adminstrasi kantor urusan agama (KUA), mahar, busana, serta rias pengantin.
Sedangkan biaya eksternal meliputi, biaya penyelenggaraan pesta pernikahan. Antara lain sewa gedung, izin penyelenggaraan, menu katering, pemasangan tenda, cetak undangan, dekorasi, kostum keluarga, suvenir, hiburan, upacara adat, dan dokumentasi pernikahan.
Adapun pada pos biaya tidak terduga, biasanya, meliputi kebutuhan- kebutuhan yang tidak termasuk di dalam alokasi biaya pernikahan. "Misalnya, ada alat perlengkapan pernikahan yang Anda sewa mengalami kerusakan dan Anda diwajibkan untuk menanggung kerusakannya," imbuh Mike.
Selain itu, dana cadangan juga diperlukan jika suvenir yang telah disediakan ternyata tidak cukup. "Porsi dana cadangan yang harus Anda siapkan ketika menggelar pernikahan sekitar 10% dari total biaya," katanya.
Nah, bekal merancang biaya pernikahan sudah lengkap. Kini, keputusan ada di tangan Anda. Selamat mencoba!
Hemat biaya, pesta pernikahan tetap ceria
Setiap pasangan yang akan menikah, niscaya, mendambakan pesta pernikahan yang sesuai keinginannya. Tapi, bukan berarti pasangan itu harus menghamburkan dana yang dimiliki. Bagaimana cara menghemat biaya pernikahan? Pada intinya, semua pos biaya pernikahan bisa dihemat. Namun, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa saja komponen biaya yang dibutuhkan dalam pesta pernikahan.
Menurut Henny, pada umumnya, pos terbesar biaya pesta pernikahan adalah katering dan sewa tempat. Kedua pos ini bisa memakan porsi biaya hingga 40% dari total biaya pernikahan. Porsi biaya selanjutnya adalah dekorasi (20%), busana pengantin dan dokumentasi (10%), serta undangan dan suvenir (10%). Ada pula biaya transportasi pengantin, baju keluarga, dan kue pengantin (10%), hiburan (5%), dan biaya lain-lain sekitar 5%.
Nah, yang paling mungkin dihemat adalah sewa tempat. Henny bilang, agar biaya sewa bisa lebih murah, usahakan mencari tempat yang berada di pinggiran kota. "Di pusat kota lebih mahal. Cari gedung yang independen, pengelolanya tidak banyak bekerjasama dengan vendor pesta pernikahan, seperti katering. Jadi, Anda bisa bayar sewa tempat saja," katanya.
Biaya makanan juga bisa dihemat, tapi hanya 5%. "Sediakan makanan yang mengenyangkan, seperti pasta. Dibandingkan kambing guling, menu pasta lebih mengenyangkan. Dari sisi biaya juga lebih murah," imbuh Henny.
Komponen biaya lain yang bisa dihemat adalah undangan pernikahan. Undangan bisa dibagi dua sesi. Jadi, Anda bisa mengundang kolega ketika akad nikah atau saat resepsi pernikahan saja. "Dekorasi dan dan hiburan juga bisa dihemat, kok," kata Rosalin, pemilik Glow Wedding Organizer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News